Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan DPR ikut mengawal bantuan peralatan kesehatan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang akan dipergunakan untuk menghadapi penanganan virus Corona baru (Covid-19) di Indonesia. Peralatan kesehatan yang merupakan operasi bantuan kemanusiaan (humanitarian aid) ini digagas oleh Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI atas bantuan Kemhan RRT serta dukungan CSR sejumlah perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia. "Prinsipnya Komisi I DPR mengapresiasi dan ikut mengawal semua proses datangnya peralatan kesehatan ini. Kenapa ini perlu dikawal, karena ini peran TNI di luar postur program dan anggaran di tahun 2020. Karena ini musibah atau bencana besar apalagi proses pengangkutannya juga menggunakan pesawat Hercules TNI, kita apresiasi TNI yang terus bekerja maksimal dalam keterbatasan," kata Meutya, Selasa (24/3). Menurut anggota Fraksi Golkar ini, bantuan peralatan kesehatan berupa alat-alat kesehatan (Alkes), seperti rapid test dan alat pelindung diri (APD) ini merupakan bantuan tahap pertama. Pesawat Hercules TNI rencananya akan kembali terbang untuk mengambil bantuan berupa barang-barang kesehatan lebih lanjut. Politisi perempuan ini juga menekankan kepada pemerintah agar bantuan yang diterima gelombang pertama bisa digunakan dan didistribusikan dengan segera kepada pihak-pihak yang membutuhkan. "Segera didistribusikan, jangan sampai ada delay dalam pengiriman. Fokusnya selain Jakarta, jika mencukupi bantuan kesehatan itu bisa dipasok ke daerah-daerah lain yang sudah positif terkena wabah virus corona," ujar Meutya Hafid. Bantuan yang diberikan pemerintah RRT berupa alkes, seperti rapid test dan APD untuk tenaga kesehatan. Kemhan RI bersama Mabes TNI mengambil langsung bantuan tersebut dengan menggunakan pesawat udara militer milik TNI AU. Pesawat angkut berat C130 Hercules itu berangkat, Sabtu (21/3) ke Tiongkok, dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Senin (23/3).[R]
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan DPR ikut mengawal bantuan peralatan kesehatan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang akan dipergunakan untuk menghadapi penanganan virus Corona baru (Covid-19) di Indonesia. Peralatan kesehatan yang merupakan operasi bantuan kemanusiaan (humanitarian aid) ini digagas oleh Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI atas bantuan Kemhan RRT serta dukungan CSR sejumlah perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia. "Prinsipnya Komisi I DPR mengapresiasi dan ikut mengawal semua proses datangnya peralatan kesehatan ini. Kenapa ini perlu dikawal, karena ini peran TNI di luar postur program dan anggaran di tahun 2020. Karena ini musibah atau bencana besar apalagi proses pengangkutannya juga menggunakan pesawat Hercules TNI, kita apresiasi TNI yang terus bekerja maksimal dalam keterbatasan," kata Meutya, Selasa (24/3). Menurut anggota Fraksi Golkar ini, bantuan peralatan kesehatan berupa alat-alat kesehatan (Alkes), seperti rapid test dan alat pelindung diri (APD) ini merupakan bantuan tahap pertama. Pesawat Hercules TNI rencananya akan kembali terbang untuk mengambil bantuan berupa barang-barang kesehatan lebih lanjut. Politisi perempuan ini juga menekankan kepada pemerintah agar bantuan yang diterima gelombang pertama bisa digunakan dan didistribusikan dengan segera kepada pihak-pihak yang membutuhkan. "Segera didistribusikan, jangan sampai ada delay dalam pengiriman. Fokusnya selain Jakarta, jika mencukupi bantuan kesehatan itu bisa dipasok ke daerah-daerah lain yang sudah positif terkena wabah virus corona," ujar Meutya Hafid. Bantuan yang diberikan pemerintah RRT berupa alkes, seperti rapid test dan APD untuk tenaga kesehatan. Kemhan RI bersama Mabes TNI mengambil langsung bantuan tersebut dengan menggunakan pesawat udara militer milik TNI AU. Pesawat angkut berat C130 Hercules itu berangkat, Sabtu (21/3) ke Tiongkok, dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Senin (23/3).© Copyright 2024, All Rights Reserved