Dua hari lalu, Presiden Jokowi memastikan penolakan Uni Eropa terhadap sawit Indonesia akan dihadapi dengan tenang. Sebab, Indonesia bisa berdikari dalam pemanfaatan sawit. “Uni Eropa mau banned (larang) sawit kita, ya kita tenang-tenang saja. Kita pakai sendiri saja, ngapain sih harus ekspor ke sana,” tegas Jokowi saat saat membuka rapat kerja kepala perwakilan Republik Indonesia Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1). Jokowi menekankan, CPO dan produk turunannya bisa dimanfaatkan di dalam negeri. Terutama saat ini ada program mandatori biodiesel sebagai bahan campuran BBM jenis solar. Indonesia sudah menerapkan program B30 per akhir Desember 2019. Setelah Jokowi, soal sawit untuk kesejahteraan masyarakat juga menjadi topik yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menghadiri jamuan makan malam Gubernur Riau Syamsuar di Gedung Daerah Balai Serindit, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau, Jumat (10/1) malam. Kegiatan ini serangkaian dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur Penghasil Sawit yang digelar, Sabtu (11/1). Edy menyampaikan, seluruh hasil bumi dan potensi wilayah, seperti kelapa sawit sejatinya dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat. Karena itu Rakor yang digelar nantinya mampu menghasilkan rencana aksi, yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang selama ini belum tuntas . “Apa yang mau kita buat setelah kita berkumpul ini? Saya ingin semuanya tuntas, yang pasti kita akan membentuk tim, hasil bumi dan potensi wilayah daerah masing-masing harus dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat," ucap Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan. Jamuan makan malam ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan dari provinsi lain seperti Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail dan Wakil Gubernur Kepualauan Bangka Belitung Abdul Fatah.[R]
Dua hari lalu, Presiden Jokowi memastikan penolakan Uni Eropa terhadap sawit Indonesia akan dihadapi dengan tenang. Sebab, Indonesia bisa berdikari dalam pemanfaatan sawit. “Uni Eropa mau banned (larang) sawit kita, ya kita tenang-tenang saja. Kita pakai sendiri saja, ngapain sih harus ekspor ke sana,” tegas Jokowi saat saat membuka rapat kerja kepala perwakilan Republik Indonesia Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1). Jokowi menekankan, CPO dan produk turunannya bisa dimanfaatkan di dalam negeri. Terutama saat ini ada program mandatori biodiesel sebagai bahan campuran BBM jenis solar. Indonesia sudah menerapkan program B30 per akhir Desember 2019. Setelah Jokowi, soal sawit untuk kesejahteraan masyarakat juga menjadi topik yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menghadiri jamuan makan malam Gubernur Riau Syamsuar di Gedung Daerah Balai Serindit, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau, Jumat (10/1) malam. Kegiatan ini serangkaian dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur Penghasil Sawit yang digelar, Sabtu (11/1). Edy menyampaikan, seluruh hasil bumi dan potensi wilayah, seperti kelapa sawit sejatinya dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat. Karena itu Rakor yang digelar nantinya mampu menghasilkan rencana aksi, yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang selama ini belum tuntas . “Apa yang mau kita buat setelah kita berkumpul ini? Saya ingin semuanya tuntas, yang pasti kita akan membentuk tim, hasil bumi dan potensi wilayah daerah masing-masing harus dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat," ucap Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan. Jamuan makan malam ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan dari provinsi lain seperti Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail dan Wakil Gubernur Kepualauan Bangka Belitung Abdul Fatah.© Copyright 2024, All Rights Reserved