Musyawarah Nasional pertama Jaringan Media Siber Indonesia sukses digelar. Dalam kegiatan ini, peserta musyawarah sepakat menunjuk Teguh Santosa, pendiri Kantor Berita Politik Republik Merdeka RMOL, sebagai ketua umum.
Munas ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Munas pertama ini digelar secara virtual. JMSI Riau menjadi tuan rumah kegiatan yang diikuti seluruh pengurus JMSI di Indonesia.
Sebelum digelar munas, JMSI menggelar sejumlah kegiatan secara virtual. Seperti diskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Cina, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam serta lomba baca puisi secara virtual. Puncaknya, hari ini, Senin 29 Juni 2020.
Usai sambutan oleh Gubernur Riau Syamsuar dan Pelaksana Tugas Ketua JMSI Mahmud Marhaba, organisasi yang diikuti oleh 350 perusahaan pers di seluruh nusantara ini memasuki agenda utama, yakni mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, menyusun program kerja tahunan JMSI serta memilih ketua umum definitif periode 2020-2025.
“Silakan JMSI menggelar munas untuk menjadi konstituen Dewan Pers,” Hendri CH Bangun dari Dewan Pers yang menyambut baik acara Munas JMSI ini.
Dia juga berpesan bahwa JMSI menghadapi sejumlah tantangan, \"salah satunya adalah meningkatkan kualitas pemberitaan. Apalagi saat ini marak berita hoax. Inilah yang membedakan media online dengan media sosial.”
Acara ini berjalan lancar. Secara aklamasi, peserta musyawarah mendaulat Teguh Santosa sebagai Ketua Umum pertama JMSI. Hasil munas pertama ini tidaklah mengejutkan.
Teguh malang melintang di dunia pers sejak muda. Saat menjadi mahasiswa di jurusan ilmu pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Teguh bergabung dengan Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar dan memimpin lembaga itu pada periode 1997-1999.
Teguh Santosa mendapatkan beasiswa International Fellowships Program (IFP) dari Ford Foundation untuk melanjutkan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Amerika Serikat pada 2007 sampai 2009.
Saat menetap di Hawaii, Teguh dipercaya sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) Chapter Hawaii. Saat ini, Teguh menyelesaikan pendidikan doktoral di Jurusan Hubungan Internasional UNPAD. Dia menulis prospek reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan.
Teguh juga menyusun buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik”. Buku ini diangkat dari hasil wawancaranya dengan sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta.
Dalam sambutannya, Teguh berterima kasih kepada seluruh pengurus JMSI yang menyukseskan musyawarah dan mempercayainya untuk memimpin JMSI. “Energi kita dalam dua minggu terakhir ini cukup terkuras habis. Kita banyak melakukan diskusi-diskusi virtual yang sangat sering bersama Menko Perekonomian, Duta Besar, senior kita Bang Ilham Bintang dan kawan-kawan semua,” ujar Teguh.
Teguh juga mengumumkan nama-nama formatur kepengurusan pusat JMSI. Selain dirinya, terdapat nama Mahmud Marhaba, Rahiman Dani, Dheni Kurnia dan Dede Zaki Mubarok. Teguh mengatakan dalam dua pekan ke depan, susunan formatur hingga pimpinan di daerah akan rampung.
“Kita harus ada gebrakan yang luar biasa ke depannya. Terutama yang berkaitan dengan Dewan Pers,” kata Teguh sembari berujar, “dengan mengucapkan alhamdulilah, Munas JMSI yang diselenggarakan tuan rumah Riau dan dilaksanakan di udara (virtual) dengan resmi saya tutup.
" itemprop="description"/>
Musyawarah Nasional pertama Jaringan Media Siber Indonesia sukses digelar. Dalam kegiatan ini, peserta musyawarah sepakat menunjuk Teguh Santosa, pendiri Kantor Berita Politik Republik Merdeka RMOL, sebagai ketua umum.
Munas ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Munas pertama ini digelar secara virtual. JMSI Riau menjadi tuan rumah kegiatan yang diikuti seluruh pengurus JMSI di Indonesia.
Sebelum digelar munas, JMSI menggelar sejumlah kegiatan secara virtual. Seperti diskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Cina, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam serta lomba baca puisi secara virtual. Puncaknya, hari ini, Senin 29 Juni 2020.
Usai sambutan oleh Gubernur Riau Syamsuar dan Pelaksana Tugas Ketua JMSI Mahmud Marhaba, organisasi yang diikuti oleh 350 perusahaan pers di seluruh nusantara ini memasuki agenda utama, yakni mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, menyusun program kerja tahunan JMSI serta memilih ketua umum definitif periode 2020-2025.
“Silakan JMSI menggelar munas untuk menjadi konstituen Dewan Pers,” Hendri CH Bangun dari Dewan Pers yang menyambut baik acara Munas JMSI ini.
Dia juga berpesan bahwa JMSI menghadapi sejumlah tantangan, \"salah satunya adalah meningkatkan kualitas pemberitaan. Apalagi saat ini marak berita hoax. Inilah yang membedakan media online dengan media sosial.”
Acara ini berjalan lancar. Secara aklamasi, peserta musyawarah mendaulat Teguh Santosa sebagai Ketua Umum pertama JMSI. Hasil munas pertama ini tidaklah mengejutkan.
Teguh malang melintang di dunia pers sejak muda. Saat menjadi mahasiswa di jurusan ilmu pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Teguh bergabung dengan Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar dan memimpin lembaga itu pada periode 1997-1999.
Teguh Santosa mendapatkan beasiswa International Fellowships Program (IFP) dari Ford Foundation untuk melanjutkan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Amerika Serikat pada 2007 sampai 2009.
Saat menetap di Hawaii, Teguh dipercaya sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) Chapter Hawaii. Saat ini, Teguh menyelesaikan pendidikan doktoral di Jurusan Hubungan Internasional UNPAD. Dia menulis prospek reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan.
Teguh juga menyusun buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik”. Buku ini diangkat dari hasil wawancaranya dengan sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta.
Dalam sambutannya, Teguh berterima kasih kepada seluruh pengurus JMSI yang menyukseskan musyawarah dan mempercayainya untuk memimpin JMSI. “Energi kita dalam dua minggu terakhir ini cukup terkuras habis. Kita banyak melakukan diskusi-diskusi virtual yang sangat sering bersama Menko Perekonomian, Duta Besar, senior kita Bang Ilham Bintang dan kawan-kawan semua,” ujar Teguh.
Teguh juga mengumumkan nama-nama formatur kepengurusan pusat JMSI. Selain dirinya, terdapat nama Mahmud Marhaba, Rahiman Dani, Dheni Kurnia dan Dede Zaki Mubarok. Teguh mengatakan dalam dua pekan ke depan, susunan formatur hingga pimpinan di daerah akan rampung.
“Kita harus ada gebrakan yang luar biasa ke depannya. Terutama yang berkaitan dengan Dewan Pers,” kata Teguh sembari berujar, “dengan mengucapkan alhamdulilah, Munas JMSI yang diselenggarakan tuan rumah Riau dan dilaksanakan di udara (virtual) dengan resmi saya tutup.
"/>
Musyawarah Nasional pertama Jaringan Media Siber Indonesia sukses digelar. Dalam kegiatan ini, peserta musyawarah sepakat menunjuk Teguh Santosa, pendiri Kantor Berita Politik Republik Merdeka RMOL, sebagai ketua umum.
Munas ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Munas pertama ini digelar secara virtual. JMSI Riau menjadi tuan rumah kegiatan yang diikuti seluruh pengurus JMSI di Indonesia.
Sebelum digelar munas, JMSI menggelar sejumlah kegiatan secara virtual. Seperti diskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Cina, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam serta lomba baca puisi secara virtual. Puncaknya, hari ini, Senin 29 Juni 2020.
Usai sambutan oleh Gubernur Riau Syamsuar dan Pelaksana Tugas Ketua JMSI Mahmud Marhaba, organisasi yang diikuti oleh 350 perusahaan pers di seluruh nusantara ini memasuki agenda utama, yakni mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, menyusun program kerja tahunan JMSI serta memilih ketua umum definitif periode 2020-2025.
“Silakan JMSI menggelar munas untuk menjadi konstituen Dewan Pers,” Hendri CH Bangun dari Dewan Pers yang menyambut baik acara Munas JMSI ini.
Dia juga berpesan bahwa JMSI menghadapi sejumlah tantangan, \"salah satunya adalah meningkatkan kualitas pemberitaan. Apalagi saat ini marak berita hoax. Inilah yang membedakan media online dengan media sosial.”
Acara ini berjalan lancar. Secara aklamasi, peserta musyawarah mendaulat Teguh Santosa sebagai Ketua Umum pertama JMSI. Hasil munas pertama ini tidaklah mengejutkan.
Teguh malang melintang di dunia pers sejak muda. Saat menjadi mahasiswa di jurusan ilmu pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Teguh bergabung dengan Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar dan memimpin lembaga itu pada periode 1997-1999.
Teguh Santosa mendapatkan beasiswa International Fellowships Program (IFP) dari Ford Foundation untuk melanjutkan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Amerika Serikat pada 2007 sampai 2009.
Saat menetap di Hawaii, Teguh dipercaya sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) Chapter Hawaii. Saat ini, Teguh menyelesaikan pendidikan doktoral di Jurusan Hubungan Internasional UNPAD. Dia menulis prospek reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan.
Teguh juga menyusun buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik”. Buku ini diangkat dari hasil wawancaranya dengan sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta.
Dalam sambutannya, Teguh berterima kasih kepada seluruh pengurus JMSI yang menyukseskan musyawarah dan mempercayainya untuk memimpin JMSI. “Energi kita dalam dua minggu terakhir ini cukup terkuras habis. Kita banyak melakukan diskusi-diskusi virtual yang sangat sering bersama Menko Perekonomian, Duta Besar, senior kita Bang Ilham Bintang dan kawan-kawan semua,” ujar Teguh.
Teguh juga mengumumkan nama-nama formatur kepengurusan pusat JMSI. Selain dirinya, terdapat nama Mahmud Marhaba, Rahiman Dani, Dheni Kurnia dan Dede Zaki Mubarok. Teguh mengatakan dalam dua pekan ke depan, susunan formatur hingga pimpinan di daerah akan rampung.
“Kita harus ada gebrakan yang luar biasa ke depannya. Terutama yang berkaitan dengan Dewan Pers,” kata Teguh sembari berujar, “dengan mengucapkan alhamdulilah, Munas JMSI yang diselenggarakan tuan rumah Riau dan dilaksanakan di udara (virtual) dengan resmi saya tutup.
Musyawarah Nasional pertama Jaringan Media Siber Indonesia sukses digelar. Dalam kegiatan ini, peserta musyawarah sepakat menunjuk Teguh Santosa, pendiri Kantor Berita Politik Republik Merdeka RMOL, sebagai ketua umum.
Munas ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Munas pertama ini digelar secara virtual. JMSI Riau menjadi tuan rumah kegiatan yang diikuti seluruh pengurus JMSI di Indonesia.
Sebelum digelar munas, JMSI menggelar sejumlah kegiatan secara virtual. Seperti diskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Cina, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam serta lomba baca puisi secara virtual. Puncaknya, hari ini, Senin 29 Juni 2020.
Usai sambutan oleh Gubernur Riau Syamsuar dan Pelaksana Tugas Ketua JMSI Mahmud Marhaba, organisasi yang diikuti oleh 350 perusahaan pers di seluruh nusantara ini memasuki agenda utama, yakni mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, menyusun program kerja tahunan JMSI serta memilih ketua umum definitif periode 2020-2025.
“Silakan JMSI menggelar munas untuk menjadi konstituen Dewan Pers,” Hendri CH Bangun dari Dewan Pers yang menyambut baik acara Munas JMSI ini.
Dia juga berpesan bahwa JMSI menghadapi sejumlah tantangan, "salah satunya adalah meningkatkan kualitas pemberitaan. Apalagi saat ini marak berita hoax. Inilah yang membedakan media online dengan media sosial.”
Acara ini berjalan lancar. Secara aklamasi, peserta musyawarah mendaulat Teguh Santosa sebagai Ketua Umum pertama JMSI. Hasil munas pertama ini tidaklah mengejutkan.
Teguh malang melintang di dunia pers sejak muda. Saat menjadi mahasiswa di jurusan ilmu pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Teguh bergabung dengan Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar dan memimpin lembaga itu pada periode 1997-1999.
Teguh Santosa mendapatkan beasiswa International Fellowships Program (IFP) dari Ford Foundation untuk melanjutkan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Amerika Serikat pada 2007 sampai 2009.
Saat menetap di Hawaii, Teguh dipercaya sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) Chapter Hawaii. Saat ini, Teguh menyelesaikan pendidikan doktoral di Jurusan Hubungan Internasional UNPAD. Dia menulis prospek reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan.
Teguh juga menyusun buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik”. Buku ini diangkat dari hasil wawancaranya dengan sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta.
Dalam sambutannya, Teguh berterima kasih kepada seluruh pengurus JMSI yang menyukseskan musyawarah dan mempercayainya untuk memimpin JMSI. “Energi kita dalam dua minggu terakhir ini cukup terkuras habis. Kita banyak melakukan diskusi-diskusi virtual yang sangat sering bersama Menko Perekonomian, Duta Besar, senior kita Bang Ilham Bintang dan kawan-kawan semua,” ujar Teguh.
Teguh juga mengumumkan nama-nama formatur kepengurusan pusat JMSI. Selain dirinya, terdapat nama Mahmud Marhaba, Rahiman Dani, Dheni Kurnia dan Dede Zaki Mubarok. Teguh mengatakan dalam dua pekan ke depan, susunan formatur hingga pimpinan di daerah akan rampung.
“Kita harus ada gebrakan yang luar biasa ke depannya. Terutama yang berkaitan dengan Dewan Pers,” kata Teguh sembari berujar, “dengan mengucapkan alhamdulilah, Munas JMSI yang diselenggarakan tuan rumah Riau dan dilaksanakan di udara (virtual) dengan resmi saya tutup.
Musyawarah Nasional pertama Jaringan Media Siber Indonesia sukses digelar. Dalam kegiatan ini, peserta musyawarah sepakat menunjuk Teguh Santosa, pendiri Kantor Berita Politik Republik Merdeka RMOL, sebagai ketua umum.
Munas ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Munas pertama ini digelar secara virtual. JMSI Riau menjadi tuan rumah kegiatan yang diikuti seluruh pengurus JMSI di Indonesia.
Sebelum digelar munas, JMSI menggelar sejumlah kegiatan secara virtual. Seperti diskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Cina, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam serta lomba baca puisi secara virtual. Puncaknya, hari ini, Senin 29 Juni 2020.
Usai sambutan oleh Gubernur Riau Syamsuar dan Pelaksana Tugas Ketua JMSI Mahmud Marhaba, organisasi yang diikuti oleh 350 perusahaan pers di seluruh nusantara ini memasuki agenda utama, yakni mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, menyusun program kerja tahunan JMSI serta memilih ketua umum definitif periode 2020-2025.
“Silakan JMSI menggelar munas untuk menjadi konstituen Dewan Pers,” Hendri CH Bangun dari Dewan Pers yang menyambut baik acara Munas JMSI ini.
Dia juga berpesan bahwa JMSI menghadapi sejumlah tantangan, "salah satunya adalah meningkatkan kualitas pemberitaan. Apalagi saat ini marak berita hoax. Inilah yang membedakan media online dengan media sosial.”
Acara ini berjalan lancar. Secara aklamasi, peserta musyawarah mendaulat Teguh Santosa sebagai Ketua Umum pertama JMSI. Hasil munas pertama ini tidaklah mengejutkan.
Teguh malang melintang di dunia pers sejak muda. Saat menjadi mahasiswa di jurusan ilmu pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Teguh bergabung dengan Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar dan memimpin lembaga itu pada periode 1997-1999.
Teguh Santosa mendapatkan beasiswa International Fellowships Program (IFP) dari Ford Foundation untuk melanjutkan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Amerika Serikat pada 2007 sampai 2009.
Saat menetap di Hawaii, Teguh dipercaya sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) Chapter Hawaii. Saat ini, Teguh menyelesaikan pendidikan doktoral di Jurusan Hubungan Internasional UNPAD. Dia menulis prospek reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan.
Teguh juga menyusun buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik”. Buku ini diangkat dari hasil wawancaranya dengan sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta.
Dalam sambutannya, Teguh berterima kasih kepada seluruh pengurus JMSI yang menyukseskan musyawarah dan mempercayainya untuk memimpin JMSI. “Energi kita dalam dua minggu terakhir ini cukup terkuras habis. Kita banyak melakukan diskusi-diskusi virtual yang sangat sering bersama Menko Perekonomian, Duta Besar, senior kita Bang Ilham Bintang dan kawan-kawan semua,” ujar Teguh.
Teguh juga mengumumkan nama-nama formatur kepengurusan pusat JMSI. Selain dirinya, terdapat nama Mahmud Marhaba, Rahiman Dani, Dheni Kurnia dan Dede Zaki Mubarok. Teguh mengatakan dalam dua pekan ke depan, susunan formatur hingga pimpinan di daerah akan rampung.
“Kita harus ada gebrakan yang luar biasa ke depannya. Terutama yang berkaitan dengan Dewan Pers,” kata Teguh sembari berujar, “dengan mengucapkan alhamdulilah, Munas JMSI yang diselenggarakan tuan rumah Riau dan dilaksanakan di udara (virtual) dengan resmi saya tutup.