Pemerintah Indonesia diminta untuk segera membuka komunikasi dengan Pemerintah Arab terkait adanya penghentian umroh. Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PPP Arsul Sani mengingat musim haji sudah semakin dekat. Ia memahami kebijakan tersebut sebagai salahs atu antisipasi masuknya virus corona ke Arab Saudi. “Saya kira ya, dari sisi kewaspadaan dan pencegahan apa virus Corona itu bisa kita pahami ya. Tentu ada beberapa hal yang perlu diselesaikan oleh penyelengara umroh bersama dengan pemerintah,” ujar Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (28/2). Pihaknya meminta agar pemerintah segera mengeluarkan pemberitahuan atau pengumuman kepada jemaah umroh yang akan berangkat hari ini atau satu bulan ke depan dengan adanya larangan memasuki wilayah Arab Saudi tersebut. “Pertama, jemaah yang sudah terlanjur terbang. Dan kemudian misalnya nggak bisa masuk karena kan pemberitahuan dari pemerintah Arab Saudi bersifat seketika. Nah, Alhamdulillah kemarin juga pemerintah juga sudah menyampaikan bahwa Garuda mengirim pesawat kosong kalau ada yang sampai ditolak masuk sementara sudah sampai di sana,” katanya. Arsul mengatakan adanya pelarangan memasuki wilayah otoritas Arab Saudi bukan hanya pada persoalan umroh semata. Namun juga pemerintah harus memikirkan untuk penyelenggaraan haji yang akan berlangsung empat bulan lagi. Pihaknya meminta agar pemerintah untuk melakukan komunikasi intensif kepada otoritas Arab Saudi. “Nah, ini yang saya kira kita harus dorong, pemerintah untuk terus berkomunikas, diplomasi dengan Arab Saudi. Tentu harapannya virus Corona sudah bisa dikendalikan sudah bisa diatasi dalam satu dua bulan yang akan datang,” tandasnya. “Tetapi kalau tidak dan itu kemudian penyebaran itu masih berlangsung ini yang saya kira harus jadi bahan pembicaraan dan juga dicari jalan keluarnya bersama. karena itu dampaknya luar biasa,” tutupnya.[R]
Pemerintah Indonesia diminta untuk segera membuka komunikasi dengan Pemerintah Arab terkait adanya penghentian umroh. Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PPP Arsul Sani mengingat musim haji sudah semakin dekat. Ia memahami kebijakan tersebut sebagai salahs atu antisipasi masuknya virus corona ke Arab Saudi. “Saya kira ya, dari sisi kewaspadaan dan pencegahan apa virus Corona itu bisa kita pahami ya. Tentu ada beberapa hal yang perlu diselesaikan oleh penyelengara umroh bersama dengan pemerintah,” ujar Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (28/2). Pihaknya meminta agar pemerintah segera mengeluarkan pemberitahuan atau pengumuman kepada jemaah umroh yang akan berangkat hari ini atau satu bulan ke depan dengan adanya larangan memasuki wilayah Arab Saudi tersebut. “Pertama, jemaah yang sudah terlanjur terbang. Dan kemudian misalnya nggak bisa masuk karena kan pemberitahuan dari pemerintah Arab Saudi bersifat seketika. Nah, Alhamdulillah kemarin juga pemerintah juga sudah menyampaikan bahwa Garuda mengirim pesawat kosong kalau ada yang sampai ditolak masuk sementara sudah sampai di sana,” katanya. Arsul mengatakan adanya pelarangan memasuki wilayah otoritas Arab Saudi bukan hanya pada persoalan umroh semata. Namun juga pemerintah harus memikirkan untuk penyelenggaraan haji yang akan berlangsung empat bulan lagi. Pihaknya meminta agar pemerintah untuk melakukan komunikasi intensif kepada otoritas Arab Saudi. “Nah, ini yang saya kira kita harus dorong, pemerintah untuk terus berkomunikas, diplomasi dengan Arab Saudi. Tentu harapannya virus Corona sudah bisa dikendalikan sudah bisa diatasi dalam satu dua bulan yang akan datang,” tandasnya. “Tetapi kalau tidak dan itu kemudian penyebaran itu masih berlangsung ini yang saya kira harus jadi bahan pembicaraan dan juga dicari jalan keluarnya bersama. karena itu dampaknya luar biasa,” tutupnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved