“Kita melihat pernyataan itu dalam kerangka pikir yang positif dan terbuka. Beliau juga sudah menegaskan bahwa syarat utamanya profesional. Orang-orang yang paten, yang masih harus diseleksi,” kata Sekjen DPP N4J Agung Batahan Nasution bersama salah seorang pendiri relawan tersebut, Toga Nainggolan, kepada wartawan, Kamis (7/11/2019) di Medan. Dia ditemui usai pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Dr RE Nainggolan, MM di Kantor DPP.
Agung tidak meragukan ketulusan berbagai komponen relawan dalam Pilpres yang lalu.
“Namanya saja sudah relawan. Kata dasarnya rela. Kalau dalam bahasa agama, ridha, tulus dan dan ikhlas demi Indonesia maju. Relawan memperjuangkan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf karena yakin merekalah pilihan terbaik yang kita punya,” katanya.
Dia meyakini Moeldoko tidak pernah menganggap relawan mengemis jabatan.
“Logikanya begini. Orang dan kelompok yang mau berjuang mendukung 01 kemarin itu kan pastinya adalah kita-kita yang bisa memahami dan memang satu visi dengan Jokowi-Amin. Nah, namanya satu visi, pasti lebih mudah untuk bekerja sama. Pasti punya pikiran dan gagasan yang bisa berkolaborasi untuk mewujudkan visi itu, mendukung pemerintahan dari dalam,” katanya.
N4J sebagai bagian dari komponen relawan juga sedari awal sudah memahami visi Indonesia Maju, bahkan secara aktif mensosialisasikan kepada masyarakat luas.
“N4J berjuang secara independen, dengan tetap bekerja sama dan bersinergi dengan relawan lainnya dan para partai pendukung. Kita merupakan kumpulan yang sangat mencerminkan keberagaman dari semua aspek. Kita disatukan oleh cita-cita besar: Indonesia Maju. Seluruh pilihan dan kebijaksanaan yang diambil Pak Jokowi kita dukung sepenuhnya. Kita percaya kepada mereka untuk memimpin negeri ini. Kita dukung sepenuhnya. Itu makna relawan yang sesungguhnya,” katanya.
Agung menegaskan, seluruh relawan N4J adalah insan yang berpikir positif.
“Kita semua punya pekerjaan. Punya penghidupan masing-masing. Seusai Pilpres, kita kembali ke kehidupan masing-masing, namun senantiasa siaga dan siap dipanggil, untuk mengawal dan memberikan sumbangsih kepada pemerintahan dan kemajuan bangsa secara umum,” ujarnya.
Pada bagian lain, Agung merasa rekan-rekan sesama relawan tidak perlu menanggapi negatif pernyataan Mantan Panglima TNI itu.
“Pada bagian mana beliau ada menyebut relawan mengemis jabatan? Beliau hanya mengungkapkan rencana untuk menampung potensi anak bangsa, yang profesional dan punya kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan di KSP atau instansi lain. Saya kira itu positif saja. Kalau memang tidak berminat, ya tak mengapa. Kata kuncinya, profesional dan memang punya keinginan untuk bergabung di sana,” pungkasnya.[R]
" itemprop="description"/>“Kita melihat pernyataan itu dalam kerangka pikir yang positif dan terbuka. Beliau juga sudah menegaskan bahwa syarat utamanya profesional. Orang-orang yang paten, yang masih harus diseleksi,” kata Sekjen DPP N4J Agung Batahan Nasution bersama salah seorang pendiri relawan tersebut, Toga Nainggolan, kepada wartawan, Kamis (7/11/2019) di Medan. Dia ditemui usai pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Dr RE Nainggolan, MM di Kantor DPP.
Agung tidak meragukan ketulusan berbagai komponen relawan dalam Pilpres yang lalu.
“Namanya saja sudah relawan. Kata dasarnya rela. Kalau dalam bahasa agama, ridha, tulus dan dan ikhlas demi Indonesia maju. Relawan memperjuangkan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf karena yakin merekalah pilihan terbaik yang kita punya,” katanya.
Dia meyakini Moeldoko tidak pernah menganggap relawan mengemis jabatan.
“Logikanya begini. Orang dan kelompok yang mau berjuang mendukung 01 kemarin itu kan pastinya adalah kita-kita yang bisa memahami dan memang satu visi dengan Jokowi-Amin. Nah, namanya satu visi, pasti lebih mudah untuk bekerja sama. Pasti punya pikiran dan gagasan yang bisa berkolaborasi untuk mewujudkan visi itu, mendukung pemerintahan dari dalam,” katanya.
N4J sebagai bagian dari komponen relawan juga sedari awal sudah memahami visi Indonesia Maju, bahkan secara aktif mensosialisasikan kepada masyarakat luas.
“N4J berjuang secara independen, dengan tetap bekerja sama dan bersinergi dengan relawan lainnya dan para partai pendukung. Kita merupakan kumpulan yang sangat mencerminkan keberagaman dari semua aspek. Kita disatukan oleh cita-cita besar: Indonesia Maju. Seluruh pilihan dan kebijaksanaan yang diambil Pak Jokowi kita dukung sepenuhnya. Kita percaya kepada mereka untuk memimpin negeri ini. Kita dukung sepenuhnya. Itu makna relawan yang sesungguhnya,” katanya.
Agung menegaskan, seluruh relawan N4J adalah insan yang berpikir positif.
“Kita semua punya pekerjaan. Punya penghidupan masing-masing. Seusai Pilpres, kita kembali ke kehidupan masing-masing, namun senantiasa siaga dan siap dipanggil, untuk mengawal dan memberikan sumbangsih kepada pemerintahan dan kemajuan bangsa secara umum,” ujarnya.
Pada bagian lain, Agung merasa rekan-rekan sesama relawan tidak perlu menanggapi negatif pernyataan Mantan Panglima TNI itu.
“Pada bagian mana beliau ada menyebut relawan mengemis jabatan? Beliau hanya mengungkapkan rencana untuk menampung potensi anak bangsa, yang profesional dan punya kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan di KSP atau instansi lain. Saya kira itu positif saja. Kalau memang tidak berminat, ya tak mengapa. Kata kuncinya, profesional dan memang punya keinginan untuk bergabung di sana,” pungkasnya.[R]
"/>“Kita melihat pernyataan itu dalam kerangka pikir yang positif dan terbuka. Beliau juga sudah menegaskan bahwa syarat utamanya profesional. Orang-orang yang paten, yang masih harus diseleksi,” kata Sekjen DPP N4J Agung Batahan Nasution bersama salah seorang pendiri relawan tersebut, Toga Nainggolan, kepada wartawan, Kamis (7/11/2019) di Medan. Dia ditemui usai pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Dr RE Nainggolan, MM di Kantor DPP.
Agung tidak meragukan ketulusan berbagai komponen relawan dalam Pilpres yang lalu.
“Namanya saja sudah relawan. Kata dasarnya rela. Kalau dalam bahasa agama, ridha, tulus dan dan ikhlas demi Indonesia maju. Relawan memperjuangkan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf karena yakin merekalah pilihan terbaik yang kita punya,” katanya.
Dia meyakini Moeldoko tidak pernah menganggap relawan mengemis jabatan.
“Logikanya begini. Orang dan kelompok yang mau berjuang mendukung 01 kemarin itu kan pastinya adalah kita-kita yang bisa memahami dan memang satu visi dengan Jokowi-Amin. Nah, namanya satu visi, pasti lebih mudah untuk bekerja sama. Pasti punya pikiran dan gagasan yang bisa berkolaborasi untuk mewujudkan visi itu, mendukung pemerintahan dari dalam,” katanya.
N4J sebagai bagian dari komponen relawan juga sedari awal sudah memahami visi Indonesia Maju, bahkan secara aktif mensosialisasikan kepada masyarakat luas.
“N4J berjuang secara independen, dengan tetap bekerja sama dan bersinergi dengan relawan lainnya dan para partai pendukung. Kita merupakan kumpulan yang sangat mencerminkan keberagaman dari semua aspek. Kita disatukan oleh cita-cita besar: Indonesia Maju. Seluruh pilihan dan kebijaksanaan yang diambil Pak Jokowi kita dukung sepenuhnya. Kita percaya kepada mereka untuk memimpin negeri ini. Kita dukung sepenuhnya. Itu makna relawan yang sesungguhnya,” katanya.
Agung menegaskan, seluruh relawan N4J adalah insan yang berpikir positif.
“Kita semua punya pekerjaan. Punya penghidupan masing-masing. Seusai Pilpres, kita kembali ke kehidupan masing-masing, namun senantiasa siaga dan siap dipanggil, untuk mengawal dan memberikan sumbangsih kepada pemerintahan dan kemajuan bangsa secara umum,” ujarnya.
Pada bagian lain, Agung merasa rekan-rekan sesama relawan tidak perlu menanggapi negatif pernyataan Mantan Panglima TNI itu.
“Pada bagian mana beliau ada menyebut relawan mengemis jabatan? Beliau hanya mengungkapkan rencana untuk menampung potensi anak bangsa, yang profesional dan punya kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan di KSP atau instansi lain. Saya kira itu positif saja. Kalau memang tidak berminat, ya tak mengapa. Kata kuncinya, profesional dan memang punya keinginan untuk bergabung di sana,” pungkasnya.[R]
"/>