Gelaran Pemilu Serentak 2019 menyisakan banyak pertanyaan di masyarakat, bahkan oleh para elite politik. Indikasi kecurangan dalam proses tersebut menjadi hal yang ramai diperbincangkan.
Bahkan kini, salah satu kubu pasangan calon presiden sudah tidak lagi percaya pada kredibilitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena menganggap banyak indikasi kecurangan yang seolah didiamkan.
Tidak hanya itu, mereka juga tidak akan memproses temuan kecurangan itu ke Mahkamah Konstitusi usai pengumuman hasil dilakukan oleh KPU pada 22 Mei mendatang.
Pakar hukum tata negara Refly Harun pun memberi nasihat kepada pendukung calon, khususnya partai politik yang ada di DPR, yang tidak lagi percaya pada KPU dan MK
"Nasehat saya cuma satu. Lain kali kalau memilih anggota KPU atau hakim konstitusi, carilah yang paling kuat integritas dan independensinya. Jangan hanya yang kuat lobi atau karena gampang ditundukkan," katanya dalam akun Twitter pribadi sesaat, Jumat (17/5/2019).
Sementara untuk pihak yang menang dan tidak merasa dirugikan atas proses ini, Refly menyebut bahwa nasihatnya tetap sama.
"Carilah yang paling berintegritas dan yang paling independen. Sekarang tidak mengeluh, tetapi begitu kalah, distrust yang sama akan muncul juga," sambungnya.
Nasihat ini, lanjutnya, tidak hanya berlaku KPU dan MK. Tapi juga pada lembaga-lembaga yang anggotanya dipilih DPR, termasuk KPK.
"Jangan sampai terus terjadi, kalian memilih kalian pula yang tidak mempercayai," pungkasnya.[R]
© Copyright 2024, All Rights Reserved