Juliadi mengaku sangat bersyukur atas penanganan yang sangat baik oleh pihak medis selama bayinya berada di RSUP H Adam Malik. Apalagi operasi berjalan dengan baik dan akhirnya keduanya dapat dipisahkan.
\"Kami sangat berterima kasih kepada tim dokter yang sangat luar biasa,\" ungkapnya.
Operasi pemisahan itu memang berlangsung sukses. Selama empat jam tim dokter beranggotakan 30 orang dari berbagai spesialisasi berhasil memisahkan si kembar yang dempet di perut bagian atas sepanjang 4,2 cm dan organ dalam hati yang menempel.
Salah satu potensi masalah yang muncul adalah pembuluh darah yang menyeberang dari Adam ke Malik. Salah seorang tim dokter, dr Erjan Fikri menyatakan, sebelum melakukan tindakan pemisahan, dokter sudah memeriksa dengan teliti dan membuat skenario serapi mungkin.
\"Yang agak menjadi tantangan kemarin adanya pembuluh darah yang menyilang antara bayi yang satu dengan bayi dua. Kalau menurut deteksi dokter radiologi, di dalam hatinya menyilang, dan ditafsirkan sebagai vena porta,\" kata Erjan.
Vena porta merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari organ sistem pencernaan ke hati. Dokter sudah mengantisipasi kemungkinan pendarahan yang lumayan besar, karena bagi hati vena porta itu menyuplai 70 persen bagi kehidupan hati itu sendiri. Berbagai alat penghenti darah disiapkan. Ternyata, setelah diperiksa lapis demi lapis, di bawah kulit ditemukan pembuluh darah yang besar itu, yang ternyata berasal dari pusat.
\"Kalau bayi normal, dari pusat ke arah hati itu namanya arteri umbilikalis. Kalau teman-teman dokter anak kesulitan memasukkan cairan atau infus untuk bayi-bayi yang dehidrasi itu bisa melalui pusatnya. Itu arteri umbilikalis, lumayan besar dan cukup menopang kehidupan kalau memang itu dehidrasi. Itulah yang kami temukan tadi, kami ligasi, kami ikat kiri dan kanan, baru kami putus. Pendarahan dapat diatasi,\" kata Erjan.
Kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di RSU Dr Fl Tobing, di Kota Sibolga. Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat, pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing. Keterbatasan fasilitas rumah sakit di Sibolga tersebut membuat, si kembar dirujuk ke RSUP Adam Malik, dan oleh orangtuanya dinamakan Adam dan Malik. " itemprop="description"/>
Juliadi mengaku sangat bersyukur atas penanganan yang sangat baik oleh pihak medis selama bayinya berada di RSUP H Adam Malik. Apalagi operasi berjalan dengan baik dan akhirnya keduanya dapat dipisahkan.
\"Kami sangat berterima kasih kepada tim dokter yang sangat luar biasa,\" ungkapnya.
Operasi pemisahan itu memang berlangsung sukses. Selama empat jam tim dokter beranggotakan 30 orang dari berbagai spesialisasi berhasil memisahkan si kembar yang dempet di perut bagian atas sepanjang 4,2 cm dan organ dalam hati yang menempel.
Salah satu potensi masalah yang muncul adalah pembuluh darah yang menyeberang dari Adam ke Malik. Salah seorang tim dokter, dr Erjan Fikri menyatakan, sebelum melakukan tindakan pemisahan, dokter sudah memeriksa dengan teliti dan membuat skenario serapi mungkin.
\"Yang agak menjadi tantangan kemarin adanya pembuluh darah yang menyilang antara bayi yang satu dengan bayi dua. Kalau menurut deteksi dokter radiologi, di dalam hatinya menyilang, dan ditafsirkan sebagai vena porta,\" kata Erjan.
Vena porta merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari organ sistem pencernaan ke hati. Dokter sudah mengantisipasi kemungkinan pendarahan yang lumayan besar, karena bagi hati vena porta itu menyuplai 70 persen bagi kehidupan hati itu sendiri. Berbagai alat penghenti darah disiapkan. Ternyata, setelah diperiksa lapis demi lapis, di bawah kulit ditemukan pembuluh darah yang besar itu, yang ternyata berasal dari pusat.
\"Kalau bayi normal, dari pusat ke arah hati itu namanya arteri umbilikalis. Kalau teman-teman dokter anak kesulitan memasukkan cairan atau infus untuk bayi-bayi yang dehidrasi itu bisa melalui pusatnya. Itu arteri umbilikalis, lumayan besar dan cukup menopang kehidupan kalau memang itu dehidrasi. Itulah yang kami temukan tadi, kami ligasi, kami ikat kiri dan kanan, baru kami putus. Pendarahan dapat diatasi,\" kata Erjan.
Kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di RSU Dr Fl Tobing, di Kota Sibolga. Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat, pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing. Keterbatasan fasilitas rumah sakit di Sibolga tersebut membuat, si kembar dirujuk ke RSUP Adam Malik, dan oleh orangtuanya dinamakan Adam dan Malik. "/>
Juliadi mengaku sangat bersyukur atas penanganan yang sangat baik oleh pihak medis selama bayinya berada di RSUP H Adam Malik. Apalagi operasi berjalan dengan baik dan akhirnya keduanya dapat dipisahkan.
\"Kami sangat berterima kasih kepada tim dokter yang sangat luar biasa,\" ungkapnya.
Operasi pemisahan itu memang berlangsung sukses. Selama empat jam tim dokter beranggotakan 30 orang dari berbagai spesialisasi berhasil memisahkan si kembar yang dempet di perut bagian atas sepanjang 4,2 cm dan organ dalam hati yang menempel.
Salah satu potensi masalah yang muncul adalah pembuluh darah yang menyeberang dari Adam ke Malik. Salah seorang tim dokter, dr Erjan Fikri menyatakan, sebelum melakukan tindakan pemisahan, dokter sudah memeriksa dengan teliti dan membuat skenario serapi mungkin.
\"Yang agak menjadi tantangan kemarin adanya pembuluh darah yang menyilang antara bayi yang satu dengan bayi dua. Kalau menurut deteksi dokter radiologi, di dalam hatinya menyilang, dan ditafsirkan sebagai vena porta,\" kata Erjan.
Vena porta merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari organ sistem pencernaan ke hati. Dokter sudah mengantisipasi kemungkinan pendarahan yang lumayan besar, karena bagi hati vena porta itu menyuplai 70 persen bagi kehidupan hati itu sendiri. Berbagai alat penghenti darah disiapkan. Ternyata, setelah diperiksa lapis demi lapis, di bawah kulit ditemukan pembuluh darah yang besar itu, yang ternyata berasal dari pusat.
\"Kalau bayi normal, dari pusat ke arah hati itu namanya arteri umbilikalis. Kalau teman-teman dokter anak kesulitan memasukkan cairan atau infus untuk bayi-bayi yang dehidrasi itu bisa melalui pusatnya. Itu arteri umbilikalis, lumayan besar dan cukup menopang kehidupan kalau memang itu dehidrasi. Itulah yang kami temukan tadi, kami ligasi, kami ikat kiri dan kanan, baru kami putus. Pendarahan dapat diatasi,\" kata Erjan.
Kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di RSU Dr Fl Tobing, di Kota Sibolga. Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat, pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing. Keterbatasan fasilitas rumah sakit di Sibolga tersebut membuat, si kembar dirujuk ke RSUP Adam Malik, dan oleh orangtuanya dinamakan Adam dan Malik. "/>
Operasi pemisahan yang sukses membuat orangtua kembar siam Adam dan Malik sangat bahagia. Mereka tak hentinya menebar senyum saat dihadirkan mendampingi tim dokter memberikan keterangan kepada wartawan di RSUP H Adam Malik, Selasa (23/7/2019). Sang Ayah Juliadi Silitonga (29) bahkan mengaku sudah tak sabar ingin membawa keduanya pulang ke kampung mereka di Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Saya semangat luar biasa. Kalau sudah dikasi izin, oleh Rumah Sakit Adam Malik ini, aku bawa ke kampung," kata Juliadi.
Juliadi mengaku sangat bersyukur atas penanganan yang sangat baik oleh pihak medis selama bayinya berada di RSUP H Adam Malik. Apalagi operasi berjalan dengan baik dan akhirnya keduanya dapat dipisahkan.
"Kami sangat berterima kasih kepada tim dokter yang sangat luar biasa," ungkapnya.
Operasi pemisahan itu memang berlangsung sukses. Selama empat jam tim dokter beranggotakan 30 orang dari berbagai spesialisasi berhasil memisahkan si kembar yang dempet di perut bagian atas sepanjang 4,2 cm dan organ dalam hati yang menempel.
Salah satu potensi masalah yang muncul adalah pembuluh darah yang menyeberang dari Adam ke Malik. Salah seorang tim dokter, dr Erjan Fikri menyatakan, sebelum melakukan tindakan pemisahan, dokter sudah memeriksa dengan teliti dan membuat skenario serapi mungkin.
"Yang agak menjadi tantangan kemarin adanya pembuluh darah yang menyilang antara bayi yang satu dengan bayi dua. Kalau menurut deteksi dokter radiologi, di dalam hatinya menyilang, dan ditafsirkan sebagai vena porta," kata Erjan.
Vena porta merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari organ sistem pencernaan ke hati. Dokter sudah mengantisipasi kemungkinan pendarahan yang lumayan besar, karena bagi hati vena porta itu menyuplai 70 persen bagi kehidupan hati itu sendiri. Berbagai alat penghenti darah disiapkan. Ternyata, setelah diperiksa lapis demi lapis, di bawah kulit ditemukan pembuluh darah yang besar itu, yang ternyata berasal dari pusat.
"Kalau bayi normal, dari pusat ke arah hati itu namanya arteri umbilikalis. Kalau teman-teman dokter anak kesulitan memasukkan cairan atau infus untuk bayi-bayi yang dehidrasi itu bisa melalui pusatnya. Itu arteri umbilikalis, lumayan besar dan cukup menopang kehidupan kalau memang itu dehidrasi. Itulah yang kami temukan tadi, kami ligasi, kami ikat kiri dan kanan, baru kami putus. Pendarahan dapat diatasi," kata Erjan.
Kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di RSU Dr Fl Tobing, di Kota Sibolga. Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat, pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing. Keterbatasan fasilitas rumah sakit di Sibolga tersebut membuat, si kembar dirujuk ke RSUP Adam Malik, dan oleh orangtuanya dinamakan Adam dan Malik.
Operasi pemisahan yang sukses membuat orangtua kembar siam Adam dan Malik sangat bahagia. Mereka tak hentinya menebar senyum saat dihadirkan mendampingi tim dokter memberikan keterangan kepada wartawan di RSUP H Adam Malik, Selasa (23/7/2019). Sang Ayah Juliadi Silitonga (29) bahkan mengaku sudah tak sabar ingin membawa keduanya pulang ke kampung mereka di Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Saya semangat luar biasa. Kalau sudah dikasi izin, oleh Rumah Sakit Adam Malik ini, aku bawa ke kampung," kata Juliadi.
Juliadi mengaku sangat bersyukur atas penanganan yang sangat baik oleh pihak medis selama bayinya berada di RSUP H Adam Malik. Apalagi operasi berjalan dengan baik dan akhirnya keduanya dapat dipisahkan.
"Kami sangat berterima kasih kepada tim dokter yang sangat luar biasa," ungkapnya.
Operasi pemisahan itu memang berlangsung sukses. Selama empat jam tim dokter beranggotakan 30 orang dari berbagai spesialisasi berhasil memisahkan si kembar yang dempet di perut bagian atas sepanjang 4,2 cm dan organ dalam hati yang menempel.
Salah satu potensi masalah yang muncul adalah pembuluh darah yang menyeberang dari Adam ke Malik. Salah seorang tim dokter, dr Erjan Fikri menyatakan, sebelum melakukan tindakan pemisahan, dokter sudah memeriksa dengan teliti dan membuat skenario serapi mungkin.
"Yang agak menjadi tantangan kemarin adanya pembuluh darah yang menyilang antara bayi yang satu dengan bayi dua. Kalau menurut deteksi dokter radiologi, di dalam hatinya menyilang, dan ditafsirkan sebagai vena porta," kata Erjan.
Vena porta merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari organ sistem pencernaan ke hati. Dokter sudah mengantisipasi kemungkinan pendarahan yang lumayan besar, karena bagi hati vena porta itu menyuplai 70 persen bagi kehidupan hati itu sendiri. Berbagai alat penghenti darah disiapkan. Ternyata, setelah diperiksa lapis demi lapis, di bawah kulit ditemukan pembuluh darah yang besar itu, yang ternyata berasal dari pusat.
"Kalau bayi normal, dari pusat ke arah hati itu namanya arteri umbilikalis. Kalau teman-teman dokter anak kesulitan memasukkan cairan atau infus untuk bayi-bayi yang dehidrasi itu bisa melalui pusatnya. Itu arteri umbilikalis, lumayan besar dan cukup menopang kehidupan kalau memang itu dehidrasi. Itulah yang kami temukan tadi, kami ligasi, kami ikat kiri dan kanan, baru kami putus. Pendarahan dapat diatasi," kata Erjan.
Kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di RSU Dr Fl Tobing, di Kota Sibolga. Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat, pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing. Keterbatasan fasilitas rumah sakit di Sibolga tersebut membuat, si kembar dirujuk ke RSUP Adam Malik, dan oleh orangtuanya dinamakan Adam dan Malik.