Pasar Keuangan Masih Melaju Kencang, Rupiah Menguat di Level 14.200

Masih dalam bayangan aksi demonstrasi serta rilis sejumlah data perekonomian kedepan. Kinerja IHSG pada perdagangan hari ini mengalami penguatan dengan dibuka menguat di level 4.875,26. Dan sejauh ini, IHSG masih melanjutkan tren penguatan di kisaran 4.934,60. Kinerja bursa global masih mampu berkinerja positif termasuk bursa di AS yang ditutup naik di atas 1%. Hal yang sama juga ditunjukan oleh mata uang Rupiah. Rupiah diperdagangkan menguat di level 14.215 per US Dolar. Rupiah menguat tajam seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik. Rupiah menguat seiring tingginya minat investor untuk masuk ke pasar surat berharga negara. Selain itu, rilis data inflasi nasional bulan Mei kemarin yang sebesr 0.07% menjadi kabar baik juga buat Rupiah. Sementara itu, secara fundamental Rupiah juga tertopang dengan data neraca dagang sebelumnya yang mampu mencetak surplus. Akan tetapi, pelaku pasar juga akan berhati-hati dengan kemungkinan buruk yang bisa saja melanda pasar keuangan domestic. Semangat new normal saat ini belum sepenuhnya menggaransi bahwa kinerja pasar keuangan akan seterusnya berada dalam trank positif. "Sementara itu, kisruh di sejumlah negara besar khususnya AS juga memang  membuat US Dolar melemah terhadap sejumlah mata uang negara lainnya," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Rabu (3/6). Di pekan ini, pelaku pasar akan menanti sejumlah rilis data penting dari luar, seperti data pengangguran di AS. Sejauh ini, ekspektasi pasar terkait pengangguran memiliki prosfek positif setelah sejumlah lockdown di beberapa negara kembali di longgarkan.[R]

Masih dalam bayangan aksi demonstrasi serta rilis sejumlah data perekonomian kedepan. Kinerja IHSG pada perdagangan hari ini mengalami penguatan dengan dibuka menguat di level 4.875,26. Dan sejauh ini, IHSG masih melanjutkan tren penguatan di kisaran 4.934,60. Kinerja bursa global masih mampu berkinerja positif termasuk bursa di AS yang ditutup naik di atas 1%. Hal yang sama juga ditunjukan oleh mata uang Rupiah. Rupiah diperdagangkan menguat di level 14.215 per US Dolar. Rupiah menguat tajam seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik. Rupiah menguat seiring tingginya minat investor untuk masuk ke pasar surat berharga negara. Selain itu, rilis data inflasi nasional bulan Mei kemarin yang sebesr 0.07% menjadi kabar baik juga buat Rupiah. Sementara itu, secara fundamental Rupiah juga tertopang dengan data neraca dagang sebelumnya yang mampu mencetak surplus. Akan tetapi, pelaku pasar juga akan berhati-hati dengan kemungkinan buruk yang bisa saja melanda pasar keuangan domestic. Semangat new normal saat ini belum sepenuhnya menggaransi bahwa kinerja pasar keuangan akan seterusnya berada dalam trank positif. "Sementara itu, kisruh di sejumlah negara besar khususnya AS juga memang  membuat US Dolar melemah terhadap sejumlah mata uang negara lainnya," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Rabu (3/6). Di pekan ini, pelaku pasar akan menanti sejumlah rilis data penting dari luar, seperti data pengangguran di AS. Sejauh ini, ekspektasi pasar terkait pengangguran memiliki prosfek positif setelah sejumlah lockdown di beberapa negara kembali di longgarkan.