\"Dengan meminimalisir kehilangan air ini, maka tentu pelayanan kepada masyarakat akan bisa lebih optimal,\" katanya.
Ijeck sapaan akrab Wakil Gubernur ini menjelaskan membuat losses 0 persen merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan mengingat infrastruktur seperti pipa yang dimiliki oleh perusahaan berstatus BUMD tersebut yang sebagian sudah berumur lawas. Namun, hal ini menurutnya tidak boleh membuat usaha untuk menekan losses tersebut menjadi terkendala, sebab upaya lain juga harus bisa dilakukan mengingat losses ini juga terjadi karena dugaan pencurian air oleh oknum-oknum masyarakat.
\"Nah pengawasan dan pemantauan yang intensif iyang harus terus dilakukan dan juga perbaikan secara cepat atas gangguan pipa yang terjadi,\" ujar Ijeck.
Direktur Utama, Trisno Sumantri, mengakui awal menjabat di Tirtanadi pada Mei 2019, losses air mencapai 30%. Sejalan dengan perintah Wakil Gubsu tersebut, Trisno Sumantri mengatakan siap menjalankannya. Upaya-upaya menekan losses itu berangsur turun meskipun belum dalam persentase yang signifikan.
\"Kami menurunkan tim ke lapangan memeriksa pipa-pipa yang bocor dan memperbaikinya. Kemudian juga pengawasan untuk sebisa mungkin agar tidak terjadi lagi pencurian air,\" ujar Trisno Sumantri.[R]
" itemprop="description"/>\"Dengan meminimalisir kehilangan air ini, maka tentu pelayanan kepada masyarakat akan bisa lebih optimal,\" katanya.
Ijeck sapaan akrab Wakil Gubernur ini menjelaskan membuat losses 0 persen merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan mengingat infrastruktur seperti pipa yang dimiliki oleh perusahaan berstatus BUMD tersebut yang sebagian sudah berumur lawas. Namun, hal ini menurutnya tidak boleh membuat usaha untuk menekan losses tersebut menjadi terkendala, sebab upaya lain juga harus bisa dilakukan mengingat losses ini juga terjadi karena dugaan pencurian air oleh oknum-oknum masyarakat.
\"Nah pengawasan dan pemantauan yang intensif iyang harus terus dilakukan dan juga perbaikan secara cepat atas gangguan pipa yang terjadi,\" ujar Ijeck.
Direktur Utama, Trisno Sumantri, mengakui awal menjabat di Tirtanadi pada Mei 2019, losses air mencapai 30%. Sejalan dengan perintah Wakil Gubsu tersebut, Trisno Sumantri mengatakan siap menjalankannya. Upaya-upaya menekan losses itu berangsur turun meskipun belum dalam persentase yang signifikan.
\"Kami menurunkan tim ke lapangan memeriksa pipa-pipa yang bocor dan memperbaikinya. Kemudian juga pengawasan untuk sebisa mungkin agar tidak terjadi lagi pencurian air,\" ujar Trisno Sumantri.[R]
"/>\"Dengan meminimalisir kehilangan air ini, maka tentu pelayanan kepada masyarakat akan bisa lebih optimal,\" katanya.
Ijeck sapaan akrab Wakil Gubernur ini menjelaskan membuat losses 0 persen merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan mengingat infrastruktur seperti pipa yang dimiliki oleh perusahaan berstatus BUMD tersebut yang sebagian sudah berumur lawas. Namun, hal ini menurutnya tidak boleh membuat usaha untuk menekan losses tersebut menjadi terkendala, sebab upaya lain juga harus bisa dilakukan mengingat losses ini juga terjadi karena dugaan pencurian air oleh oknum-oknum masyarakat.
\"Nah pengawasan dan pemantauan yang intensif iyang harus terus dilakukan dan juga perbaikan secara cepat atas gangguan pipa yang terjadi,\" ujar Ijeck.
Direktur Utama, Trisno Sumantri, mengakui awal menjabat di Tirtanadi pada Mei 2019, losses air mencapai 30%. Sejalan dengan perintah Wakil Gubsu tersebut, Trisno Sumantri mengatakan siap menjalankannya. Upaya-upaya menekan losses itu berangsur turun meskipun belum dalam persentase yang signifikan.
\"Kami menurunkan tim ke lapangan memeriksa pipa-pipa yang bocor dan memperbaikinya. Kemudian juga pengawasan untuk sebisa mungkin agar tidak terjadi lagi pencurian air,\" ujar Trisno Sumantri.[R]
"/>