Pemerintah mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah terus melakukan berbagai antisipasi guna mencegah wabah Virus Corona masuk ke Indonesia. Salah satu upaya tersebut yakni dengan mengaktifkan kembali alat pendeteksi suhu tubuh atau Thermal Scanner pada Bandara maupun Pelabuhan. Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar mengatakan upaya ini memang menjadi bagian yang sangat penting. Akan tetapi perlu juga menjadi perhatian dari para stakeholder terkait mengenai masih adanya indikasi masuknya orang asing termasuk buruh asal China melalui jalur-jalur ilegal. "Soal warga asing yang masuk dari jalur-jalur tikus, ini juga sangat penting untuk diawasi. Jangan sampai kita merasa tidak ada tidak ada orang yang terdeteksi membawa virus tersebut lewat bandara maupun pelabuhan yang merupakan jalur resmi. Namun ternyata masuk lewat "jalur tikus" itu," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/1). Abyadi menjelaskan tanggung jawab atas indikasi masuknya warga asing lewat "jalur tikus" harus menjadi perhatian dari seluruh stakeholder. Ia meminta agar pmerintah daerah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan lain untuk meningkatkan pengawasan. "Tingkatkan pengawasan terhadap orang asing yang masuk lewat jalur ilegal," pungkasnya.
Pemerintah mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah terus melakukan berbagai antisipasi guna mencegah wabah Virus Corona masuk ke Indonesia. Salah satu upaya tersebut yakni dengan mengaktifkan kembali alat pendeteksi suhu tubuh atau Thermal Scanner pada Bandara maupun Pelabuhan. Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar mengatakan upaya ini memang menjadi bagian yang sangat penting. Akan tetapi perlu juga menjadi perhatian dari para stakeholder terkait mengenai masih adanya indikasi masuknya orang asing termasuk buruh asal China melalui jalur-jalur ilegal. "Soal warga asing yang masuk dari jalur-jalur tikus, ini juga sangat penting untuk diawasi. Jangan sampai kita merasa tidak ada tidak ada orang yang terdeteksi membawa virus tersebut lewat bandara maupun pelabuhan yang merupakan jalur resmi. Namun ternyata masuk lewat "jalur tikus" itu," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/1). Abyadi menjelaskan tanggung jawab atas indikasi masuknya warga asing lewat "jalur tikus" harus menjadi perhatian dari seluruh stakeholder. Ia meminta agar pmerintah daerah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan lain untuk meningkatkan pengawasan. "Tingkatkan pengawasan terhadap orang asing yang masuk lewat jalur ilegal," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved