Keberatan sejumlah guru SMAN 1 Percut Sei Tuan atas pemotongan gaji mereka berbuntut panjang.
Wakil Kepala Sekolah, Anna Rizki yang menjadi salah seorang wakil kepala sekolah bahkan dicopot dari jabatannya karena meminta pertanggungjawaban atas pemotongan yang terjadi sejak Juni 2019 tersebut.
Informasi yang diperoleh redaksi menunjukkan pencopotan ini didasarkan pada keputusan Kepala SMAN 1 Percut Sei Tuan nomor 422.5/015/SMAN 1 PST/I/2024 yang ditandatangani oleh Drs Awaluddin selaku kepala sekolah. Pada surat per tanggal 6 Januari 2024 tersebut jabatan Anna Rizki selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum digantikan oleh Muhammad Wahyudi.
“Ibu Anna Rizki merupakan salah seorang diantara guru yang keberatan dan meminta pertanggungjawaban atas pemotongan gaji para guru. Namun akibatnya dia dicopot dari jabatannya,” kata salah seorang sumber yang meminta namanya tidak disebutkan, Rabu (10/1/2024).
Ihwal pencopotan ini sendiri dibenarkan oleh Kepala Sekolah, Awaluddin. Menurutnya pencopotan ini terpaksa ia lakukan demi menjaga kondusifitas di SMAN 1 Percut Sei Tuan.
“Itu hak prerogatif saya. Dan saya sampaikan kepada ibu Anna, kebijakan itu bukan karena saya benci beliau, namun demi menjaga roda organisasi di sekolah ini. Jujur saja, ada 4 wakasek, kan semua harus berkolaborasi dalam menjalankan program sekolah. Program itu tidak akan berjalan jika mereka tidak kompak lagi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya pemotongan gaji guru di SMAN 1 Percut Sei Tuan memunculkan polemik. Sebagian guru keberatan dengan pemotongan tersebut. Sementara pihak sekolah mengklaim pemotongan dilakukan untuk membayar cicilan dan iuran beberapa kegiatan di sekolah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved