Warga Desa Sei Serima, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, meminta kepada Paul Baja M Siahaan untuk menyampaikan aspirasi mereka soal pembangunan irigasi.
Diketahui, mayoritas pekerjaan masyarakat di Desa Sei Serima merupakan petani. Mereka mengandalkan mata pencaharian yang bersumber dari ladang alias dengan bercocok tanam. Karena itu guna mendukung kelancaran aktivitas tersebut, dibutuhkan sumber air permanen berupa irigasi.
Hingga kini, infrastruktur dimaksud belum mereka miliki. Padahal, desa mereka sangat dekat dengan Sungai Sipispis.
"Walaupun desa kami ini dekat dengan sungai, tapi kami belum pernah merasakan manfaatnya dari adanya Sungai Sipispis sebagai sumber kehidupan bagi kami sampai hari ini," kata Lintong Sijabat, warga setempat dalam acara temu kangen dengan masyarakat Kabupaten Sergai yang digagas Paul Baja M Siahaan di desa tersebut, Selasa (20/6/2023).
Secara khusus di Dusun Barisan Panjang sebagai tempat tinggalnya, kata Lintong, selama ini hanya mengandalkan sumber air dari mesin pompa untuk membantu kelancaran pertanian warga.
"Memang betul di Kecamatan Bandar Khalipah sudah mencicipi hasil pembangunan bendungan Bajayu. Tapi kalau di desa atau dusun kami belum ada merasakan hasil dari Bajayu. Maunya nanti ada dari sawah ke sawah bendungan seperti itu untuk kami, inilah harapan kami, pak," ungkapnya.
Warga telah berusaha menyurati Pemkab Sergai mengenai kebutuhan irigasi tersebut. Akan tetapi sampai kini usulan dimaksud belum pernah direspon.
"Jadi besar harapan kami kepada Pak Siahaan dan Pak Simbolon dapat merealisasikannya pada 2025. Sehingga kebutuhan kami juga akan pomponisasi dapat kiranya dibantu sementara menunggu pembangunan bendungan tersebut," pungkasnya.
Menguatkan harapan soal mata air baru di desa mereka, warga lain bernama Billy Harianja mengemukakan, bahwa selama ini mereka memakai mesin pompa berukuran enam inci dan 10 inci guna ketersediaan perairan untuk persawahan masyarakat.
"Jadi di wilayah kami apapun saluran air tidak ada, pak. Kalau saya tidak salah di 2004 Pemprov Sumut ada program tentang pompanisasi yang bisa mengaliri seribu hektare. Tapi sampai sekarang belum pernah sampai ke tempat kami ini," ungkapnya.
Masyarakat dengan swadayanya sendiri, lanjut Billy, cuma memakai kekuatan mesin pompa berukuran enam sampai sepuluh inci.
"Sampai kapan kami bisa punya depot sendiri untuk mengairi tanaman kami kalau cuma sebatas itu, pak. Tolonglah gimana solusinya dalam waktu dekat ini, pak. Sebab terlalu lama kalau kami menunggu sampai 2025 baru terealisasi (pembangunan irigasi)," tutur dia.
Ia berharap, Paul Siahaan dan Ramses Simbolon tidak sekadar berjanji saat ini kepada masyarakat desa mereka.
"Kami sebenarnya sudah capek mengikuti acara-acara seperti ini, pak. Tapi apa yang kami dapatkan, ketika si calon sudah duduk di legislatif dan pemerintahan, jangankan ingat dia sama janjinya, dihubungi saja ke nomornya dia gak mau mengangkat. Ada itu, pak, calon DPR RI dari PDI Perjuangan juga, sampai sekarang susah sekali kalau dihubungi. Padahal dulunya kami memilih dia. Harapan kami kepada Pak Siahaan, ketika nanti bapak sudah duduk janganlah sombong dan lupa dengan janjinya," ungkap Billy yang juga tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kecamatan Bandar Khalipah.
"Selain soal perairan, bapak lihat jugalah jalan kami di sini kondisinya. Tolong kiranya dapat menjadi perhatian untuk infrastruktur yang baik di desa kami ini," pungkasnya.
Merespon segala aspirasi warga, Ramses Simbolon yang ikut mendampingi Paul Baja M Siahaan dalam kesempatan itu menyatakan bahwa ini akan menjadi pekerjaan rumah mereka.
Kata dia, meskipun dari Kabupaten Sergai anggarannya tidak cukup, diusahakannya agar pembangunan irigasi diperoleh melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Tetapi untuk realisasi pembangunannya, paling cepat baru dapat dilakukan di 2025.
"Kalaulah nanti kami duduk, itu setelah pelantikan sudah di Oktober 2024. Sedangkan pembahasan APBD tahun berjalan sudah disetujui dan berjalan. Setidaknya di APBD murni (November 2024) dimulai pembahasan, usulan tersebut baru bisa kami masukkan. Makanya paling cepat itu terealisasi di 2025," kata mantan anggota DPRD Sumut Dapil Sergai-Tebing Tinggi itu.
"Kami usahakan (anggarannya) dari provinsi dan pusat. Biasanya ada namanya DAK yang ditransfer dari pusat langsung, sebab saya lihat dari kebutuhannya, uang kabupaten sepertinya tidak akan cukup," ujarnya.
Intinya, lanjut Ramses, masyarakat Desa Serima mesti punya figur yang mau bekerja untuk kepentingan orang banyak. Baik di tingkat legislatif kabupaten, provinsi hingga pusat. Dengan begitu, melalui perwakilan tersebut pula dapat mendorong realisasi kebutuhan pembangunan di desa tersebut kepada setiap level pemerintahan.
"Meskipun Ganjar yang menjadi presiden kelak, tapi tidak ada kader PDIP yang membawakannya, akan susah juga. Karena belum tentu DPR dari partai lain mau membawakan aspirasi masyarakat di desa ini. Itulah nanti tugas Pak Paul Baja di DPR RI. Dan saya di DPRD provinsi ikut berjuang mengupayakan dana pembangunannya dari APBD Sumut dan membawakannya ke Jakarta," tegas ketua Pro Jokowi (Projo) Sumut ini.
Paul Baja M Siahaan sepakat dengan pernyataan Ramses Simbolon.
"Sangat menguntungkan sekali bagi kita semua jika ada (keterwakilan) dari PDI Perjuangan baik merupakan wakil rakyat dan di pemerintahan kelak. Saya dan Pak Ramses siap membawa segala aspirasi masyarakat langsung ke presiden. Terlebih presidennya adalah Bapak Ganjar Pranowo," pungkasnya.
Selain mengenalkan sosok dan profil mereka, baik Paul dan Ramses dalam setiap pertemuan dengan masyarakat kerap menyosialisasikan tentang bacapres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Sosialisasi mengenai sosok Ganjar ini, merupakan tindak lanjut dari dedikasi Paul Baja M Siahaan atas Rumah Pemenangan Ganjar Pranowo, di Jalan Sei Serayu No.52, Medan. Tempat itu sebelumnya bernama Rumah Aspirasi Rakyat PDI Perjuangan.
Intens pula dilakukan aksi menyerap aspirasi dalam setiap agenda Paul Baja M Siahaan bersua dengan masyarakat di wilayah penugasannya, yakni Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Sergai, dan Kota Tebing Tinggi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved