Mantan komisioner KPU Sumut ini mengaku komitmen dari beberapa partai politik untuk mengusung kader mereka menjadi calon Walikota Medan merupakan hal yang harus diapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa kaderisasi partai politik berjalan dengan baik. Selain menjaga soliditas kader internal partai, hal ini juga akan mereduksi persepsi pragmatisme partai politik.
\"Mulailah membantah isu-isu uang mahar pencalonan Pilkada dengan mencalonkan kader sendiri, dan Parpol harus bekerja keras mengumpulkan dana kampanye dan sebagainya,\" ujarnya.
Nazir yakin dengan komitmen-komitmen partai untuk mengusung kader mereka untuk maju dalam Pilkada, maka kepercayaan masyarakat (konstituen) alan semakin tinggi. Hal ini juga sekaligus membuat sosok-sosok yang hanya berhasrat untuk maju tanpa melalui \'tahapan kaderisasi\' pada partai politik akan berfikir ulang untuk maju.
\"Yang sering muncul kan tiba-tiba pensiunan jendral diusung parpol tertentu. Yakinlah, praktik-praktik seperti ini yang membuat adanya politik transaksional dan itu dampaknya akan sangat panjang,\" demikian Nazir Salim Manik. " itemprop="description"/>
Mantan komisioner KPU Sumut ini mengaku komitmen dari beberapa partai politik untuk mengusung kader mereka menjadi calon Walikota Medan merupakan hal yang harus diapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa kaderisasi partai politik berjalan dengan baik. Selain menjaga soliditas kader internal partai, hal ini juga akan mereduksi persepsi pragmatisme partai politik.
\"Mulailah membantah isu-isu uang mahar pencalonan Pilkada dengan mencalonkan kader sendiri, dan Parpol harus bekerja keras mengumpulkan dana kampanye dan sebagainya,\" ujarnya.
Nazir yakin dengan komitmen-komitmen partai untuk mengusung kader mereka untuk maju dalam Pilkada, maka kepercayaan masyarakat (konstituen) alan semakin tinggi. Hal ini juga sekaligus membuat sosok-sosok yang hanya berhasrat untuk maju tanpa melalui \'tahapan kaderisasi\' pada partai politik akan berfikir ulang untuk maju.
\"Yang sering muncul kan tiba-tiba pensiunan jendral diusung parpol tertentu. Yakinlah, praktik-praktik seperti ini yang membuat adanya politik transaksional dan itu dampaknya akan sangat panjang,\" demikian Nazir Salim Manik. "/>
Mantan komisioner KPU Sumut ini mengaku komitmen dari beberapa partai politik untuk mengusung kader mereka menjadi calon Walikota Medan merupakan hal yang harus diapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa kaderisasi partai politik berjalan dengan baik. Selain menjaga soliditas kader internal partai, hal ini juga akan mereduksi persepsi pragmatisme partai politik.
\"Mulailah membantah isu-isu uang mahar pencalonan Pilkada dengan mencalonkan kader sendiri, dan Parpol harus bekerja keras mengumpulkan dana kampanye dan sebagainya,\" ujarnya.
Nazir yakin dengan komitmen-komitmen partai untuk mengusung kader mereka untuk maju dalam Pilkada, maka kepercayaan masyarakat (konstituen) alan semakin tinggi. Hal ini juga sekaligus membuat sosok-sosok yang hanya berhasrat untuk maju tanpa melalui \'tahapan kaderisasi\' pada partai politik akan berfikir ulang untuk maju.
\"Yang sering muncul kan tiba-tiba pensiunan jendral diusung parpol tertentu. Yakinlah, praktik-praktik seperti ini yang membuat adanya politik transaksional dan itu dampaknya akan sangat panjang,\" demikian Nazir Salim Manik. "/>
Pilkada Medan 2020 akan menjadi ajang pembuktian diri bagi partai politik atas hasil yang mereka peroleh pada Pemilu 2019. Khusus bagi parpol-parpol peraih suara terbesar, Pilkada tersebut akan menjadi bukti apakah hasil yang mereka peroleh karena kinerja sendiri atau hanya ketiban untung dari efek pertarungan dua capres Jokowi versus Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Direktur Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sumut, Nazir Salim Manik terkait wacana dari beberapa partai politik yang sudah mempersiapkan diri menghadapi Pilkada Medan 2020.
"Ini jadi ajang menjaga amanah konstituen yang membuat sejumlah parpol jadi memenuhi syarat mengusung calon sendiri. Sekaligus jadi ajang pembuktian bahwa hasil yang mereka peroleh tersebut bukan sekedar dampak Pilpres saja," katanya, Selasa (11/6/2019).
Mantan komisioner KPU Sumut ini mengaku komitmen dari beberapa partai politik untuk mengusung kader mereka menjadi calon Walikota Medan merupakan hal yang harus diapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa kaderisasi partai politik berjalan dengan baik. Selain menjaga soliditas kader internal partai, hal ini juga akan mereduksi persepsi pragmatisme partai politik.
"Mulailah membantah isu-isu uang mahar pencalonan Pilkada dengan mencalonkan kader sendiri, dan Parpol harus bekerja keras mengumpulkan dana kampanye dan sebagainya," ujarnya.
Nazir yakin dengan komitmen-komitmen partai untuk mengusung kader mereka untuk maju dalam Pilkada, maka kepercayaan masyarakat (konstituen) alan semakin tinggi. Hal ini juga sekaligus membuat sosok-sosok yang hanya berhasrat untuk maju tanpa melalui 'tahapan kaderisasi' pada partai politik akan berfikir ulang untuk maju.
"Yang sering muncul kan tiba-tiba pensiunan jendral diusung parpol tertentu. Yakinlah, praktik-praktik seperti ini yang membuat adanya politik transaksional dan itu dampaknya akan sangat panjang," demikian Nazir Salim Manik.
Pilkada Medan 2020 akan menjadi ajang pembuktian diri bagi partai politik atas hasil yang mereka peroleh pada Pemilu 2019. Khusus bagi parpol-parpol peraih suara terbesar, Pilkada tersebut akan menjadi bukti apakah hasil yang mereka peroleh karena kinerja sendiri atau hanya ketiban untung dari efek pertarungan dua capres Jokowi versus Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Direktur Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sumut, Nazir Salim Manik terkait wacana dari beberapa partai politik yang sudah mempersiapkan diri menghadapi Pilkada Medan 2020.
"Ini jadi ajang menjaga amanah konstituen yang membuat sejumlah parpol jadi memenuhi syarat mengusung calon sendiri. Sekaligus jadi ajang pembuktian bahwa hasil yang mereka peroleh tersebut bukan sekedar dampak Pilpres saja," katanya, Selasa (11/6/2019).
Mantan komisioner KPU Sumut ini mengaku komitmen dari beberapa partai politik untuk mengusung kader mereka menjadi calon Walikota Medan merupakan hal yang harus diapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa kaderisasi partai politik berjalan dengan baik. Selain menjaga soliditas kader internal partai, hal ini juga akan mereduksi persepsi pragmatisme partai politik.
"Mulailah membantah isu-isu uang mahar pencalonan Pilkada dengan mencalonkan kader sendiri, dan Parpol harus bekerja keras mengumpulkan dana kampanye dan sebagainya," ujarnya.
Nazir yakin dengan komitmen-komitmen partai untuk mengusung kader mereka untuk maju dalam Pilkada, maka kepercayaan masyarakat (konstituen) alan semakin tinggi. Hal ini juga sekaligus membuat sosok-sosok yang hanya berhasrat untuk maju tanpa melalui 'tahapan kaderisasi' pada partai politik akan berfikir ulang untuk maju.
"Yang sering muncul kan tiba-tiba pensiunan jendral diusung parpol tertentu. Yakinlah, praktik-praktik seperti ini yang membuat adanya politik transaksional dan itu dampaknya akan sangat panjang," demikian Nazir Salim Manik.