Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid menilai ada kepentingan 2024 terkait pengukuhan posisi Ketua Umum Gerindra tetap di tangan Prabowo Subianto. Nama Sandiaga Uno yang ramai disebut akan menjadi salah satu calon terkuat di Pilpres 2024 menurutnya menjadi salah satu alasan dibalik hal tersebut. "Tapi rupanya itu tidak terjadi. Prabowo tetap memegang kendali penuh sekaligus pemegang tiket Gerindra pada Pilpres 2024 nanti. Kenapa demikian?" ungkap Abdul Hamid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/8). Menurut Abdul Hamid, ada beberapa analisis yang sangat relevan dengan situasi ini. Pertama yakni masih adanya keinginan dari Prabowo untuk maju dengan menggunakan kendaraan politiknya sendiri. Dan yang kedua yakni perhatian yang diberikan Jokowi kepada Sandiaga Uno yang menyebutnya pantas untuk maju di Pilpres 2024. "Sinyal ini diperkuat dengan Sandi yang menduduki posisi Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19. Jadi Prabowo mulai insecure terhadap posisi Sandi saat ini," tuturnya. Jika Sandi menjadi ketua umum partai, maka kemungkinan ia akan dilirik untuk masuk dalam kabinet Jokowi. Dan itu menurut Abdul Hamid akan menjadi 'kartu as' untuk memuluskannya maju. "Sandi relatif bisa diterima kelompok pro Jokowi dan bisa memecah suara pro Anies. Sandi itu akan likeable bila disandingkan dengan Puan Maharani atau Ganjar Pranowo. Persoalannya, Sandi akan mengancam Prabowo jika Prabowo masih punya keinginan maju makanya Gerindra tidak diberikan ke Sandi," pungkasnya.[R]
Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid menilai ada kepentingan 2024 terkait pengukuhan posisi Ketua Umum Gerindra tetap di tangan Prabowo Subianto. Nama Sandiaga Uno yang ramai disebut akan menjadi salah satu calon terkuat di Pilpres 2024 menurutnya menjadi salah satu alasan dibalik hal tersebut. "Tapi rupanya itu tidak terjadi. Prabowo tetap memegang kendali penuh sekaligus pemegang tiket Gerindra pada Pilpres 2024 nanti. Kenapa demikian?" ungkap Abdul Hamid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/8). Menurut Abdul Hamid, ada beberapa analisis yang sangat relevan dengan situasi ini. Pertama yakni masih adanya keinginan dari Prabowo untuk maju dengan menggunakan kendaraan politiknya sendiri. Dan yang kedua yakni perhatian yang diberikan Jokowi kepada Sandiaga Uno yang menyebutnya pantas untuk maju di Pilpres 2024. "Sinyal ini diperkuat dengan Sandi yang menduduki posisi Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19. Jadi Prabowo mulai insecure terhadap posisi Sandi saat ini," tuturnya. Jika Sandi menjadi ketua umum partai, maka kemungkinan ia akan dilirik untuk masuk dalam kabinet Jokowi. Dan itu menurut Abdul Hamid akan menjadi 'kartu as' untuk memuluskannya maju. "Sandi relatif bisa diterima kelompok pro Jokowi dan bisa memecah suara pro Anies. Sandi itu akan likeable bila disandingkan dengan Puan Maharani atau Ganjar Pranowo. Persoalannya, Sandi akan mengancam Prabowo jika Prabowo masih punya keinginan maju makanya Gerindra tidak diberikan ke Sandi," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved