Berita duka muncul di jajaran Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan. Salah seorang perwira mereka yang saat ini menjabat Wakapolsek Medan Kota AKP Simaremare berpulang ke pangkuan sang maha pencipta pada Jumat (29/5) malam di RSU Elisabeth akibat serangan jantung. Di kalangan jurnalis di Kota Medan, nama AKP Sangkot Simaremare ini merupakan sosok yang familiar. Caranya menjalin pertemanan dan hubungan yang baik sangat luar biasa. Bahkan pertemanan dengan kalangan jurnalis kadang membuatnya tidak memiliki 'jarak' dengan wartawan saat berada di lapangan. "Teringat dulu rusuh Mei 98 di Medan, bang Mare masih bertugas di satuan intel Poltabes Medan. Pertemuan itu berujung akhirnya dia menjadi sahabat dan sering ngobrol di rumahnya. Selamat jalan Yong," kata mantan aktifis yang juga jurnalis senior di Kota Medan Sahat Simatupan. Pribadi yang sangat ramah dan mudah bersahabat memang menjadi ciri khas seorang Sangkot Simaremare. Tidak ada perbedaan sifat yang ditunjukkannya sejak diterima sebagai bintara Polri hingga ia meraih status perwira. "Kenal betul dengan mendiang. Saat mau daftar masuk di SPN Sampali, ngekos di belakang rumah kami," kata jurnalis senior lainnya Diurnawan. Bukan hanya di kalangan jurnalis senior yang sudah mengenalnya sejak puluhan tahun silam. Bagi kalangan jurnalis yang masih muda juga, Simaremare merupakan sosok yang sangat dekat. Kabar duka berpulangnya Simaremare seolah sulit dipercaya dan menjadi perbincangan pada grup-grup WA. "Dia sudah seperti sahabat," kata Zulfadli. Mengulas seluruh perjalanan karir bang Maremare tentu tidak akan ada habisnya. Tapi yang pasti, keteladanan dan sikap rendah hati yang dimilikinya menjadi gambaran betapa bang Mare adalah polisi yang baik. Selamat jalan bang Mare!.[R]
Berita duka muncul di jajaran Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan. Salah seorang perwira mereka yang saat ini menjabat Wakapolsek Medan Kota AKP Simaremare berpulang ke pangkuan sang maha pencipta pada Jumat (29/5) malam di RSU Elisabeth akibat serangan jantung. Di kalangan jurnalis di Kota Medan, nama AKP Sangkot Simaremare ini merupakan sosok yang familiar. Caranya menjalin pertemanan dan hubungan yang baik sangat luar biasa. Bahkan pertemanan dengan kalangan jurnalis kadang membuatnya tidak memiliki 'jarak' dengan wartawan saat berada di lapangan. "Teringat dulu rusuh Mei 98 di Medan, bang Mare masih bertugas di satuan intel Poltabes Medan. Pertemuan itu berujung akhirnya dia menjadi sahabat dan sering ngobrol di rumahnya. Selamat jalan Yong," kata mantan aktifis yang juga jurnalis senior di Kota Medan Sahat Simatupan. Pribadi yang sangat ramah dan mudah bersahabat memang menjadi ciri khas seorang Sangkot Simaremare. Tidak ada perbedaan sifat yang ditunjukkannya sejak diterima sebagai bintara Polri hingga ia meraih status perwira. "Kenal betul dengan mendiang. Saat mau daftar masuk di SPN Sampali, ngekos di belakang rumah kami," kata jurnalis senior lainnya Diurnawan. Bukan hanya di kalangan jurnalis senior yang sudah mengenalnya sejak puluhan tahun silam. Bagi kalangan jurnalis yang masih muda juga, Simaremare merupakan sosok yang sangat dekat. Kabar duka berpulangnya Simaremare seolah sulit dipercaya dan menjadi perbincangan pada grup-grup WA. "Dia sudah seperti sahabat," kata Zulfadli. Mengulas seluruh perjalanan karir bang Maremare tentu tidak akan ada habisnya. Tapi yang pasti, keteladanan dan sikap rendah hati yang dimilikinya menjadi gambaran betapa bang Mare adalah polisi yang baik. Selamat jalan bang Mare!.© Copyright 2024, All Rights Reserved