Dalam kunjungan tersebut, Raja Juli juga bertemu dengan Antui suami dari Meliana, Ferry dan Nita anak Meliana serta Ranto Sibarani yang merupakan kuasa hukumnya. Mereka berada di LP Tanjung Gusta untuk merayakan imlek disana.
Raja Juli menjelaskan, alasan PSI mendesak penghapusan UU penodaan agama karena menilai undang-undang tersebut sangat banyak menjerat orang atas berbagai tafsir yang berbeda-beda. Khusus mengenai tafsir agama menurut Raja Juli sebaiknya dijadikan saja sebagai sebuah kebebasan berfikir dan berpendapat serta menjadi bagian dari dinamika dan dialektika akademis para ulama, theolog maupun akademisi tanpa campur tangan negara. Undang-undang ini sendiri menurutnya sangat bersifat karet dan dapat menjerat siapa saja atas dasar perbedaan tafsir.
\"Ini bahkan sudah menjerat Ahok, Meliana dan juga saat ini digunakan untuk menjerat Rocky Gerung. Meski berbeda pandangan politik namun kami tidak setuju Rocky dijerat dengan undang-undang ini,\" sebutnya.
PSI berharap dengan penghapusan UU penodaan agama tersebut, maka kedepannya tidak ada lagi orang-orang yang harus menjalani hukuman karena perbedaan tafsir yang ada." itemprop="description"/>
Dalam kunjungan tersebut, Raja Juli juga bertemu dengan Antui suami dari Meliana, Ferry dan Nita anak Meliana serta Ranto Sibarani yang merupakan kuasa hukumnya. Mereka berada di LP Tanjung Gusta untuk merayakan imlek disana.
Raja Juli menjelaskan, alasan PSI mendesak penghapusan UU penodaan agama karena menilai undang-undang tersebut sangat banyak menjerat orang atas berbagai tafsir yang berbeda-beda. Khusus mengenai tafsir agama menurut Raja Juli sebaiknya dijadikan saja sebagai sebuah kebebasan berfikir dan berpendapat serta menjadi bagian dari dinamika dan dialektika akademis para ulama, theolog maupun akademisi tanpa campur tangan negara. Undang-undang ini sendiri menurutnya sangat bersifat karet dan dapat menjerat siapa saja atas dasar perbedaan tafsir.
\"Ini bahkan sudah menjerat Ahok, Meliana dan juga saat ini digunakan untuk menjerat Rocky Gerung. Meski berbeda pandangan politik namun kami tidak setuju Rocky dijerat dengan undang-undang ini,\" sebutnya.
PSI berharap dengan penghapusan UU penodaan agama tersebut, maka kedepannya tidak ada lagi orang-orang yang harus menjalani hukuman karena perbedaan tafsir yang ada."/>
Dalam kunjungan tersebut, Raja Juli juga bertemu dengan Antui suami dari Meliana, Ferry dan Nita anak Meliana serta Ranto Sibarani yang merupakan kuasa hukumnya. Mereka berada di LP Tanjung Gusta untuk merayakan imlek disana.
Raja Juli menjelaskan, alasan PSI mendesak penghapusan UU penodaan agama karena menilai undang-undang tersebut sangat banyak menjerat orang atas berbagai tafsir yang berbeda-beda. Khusus mengenai tafsir agama menurut Raja Juli sebaiknya dijadikan saja sebagai sebuah kebebasan berfikir dan berpendapat serta menjadi bagian dari dinamika dan dialektika akademis para ulama, theolog maupun akademisi tanpa campur tangan negara. Undang-undang ini sendiri menurutnya sangat bersifat karet dan dapat menjerat siapa saja atas dasar perbedaan tafsir.
\"Ini bahkan sudah menjerat Ahok, Meliana dan juga saat ini digunakan untuk menjerat Rocky Gerung. Meski berbeda pandangan politik namun kami tidak setuju Rocky dijerat dengan undang-undang ini,\" sebutnya.
PSI berharap dengan penghapusan UU penodaan agama tersebut, maka kedepannya tidak ada lagi orang-orang yang harus menjalani hukuman karena perbedaan tafsir yang ada."/>
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mendesak penghapusan UU Penodaan Agama. Desakan ini disampaikannya usai menjenguk Meliana, terpidana dalam kasus penodaan agama yang memicu kerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai beberapa waktu lalu.
"Ini akan menjadi salah satu prioritas dari PSI jika nanti sudah masuk DPR RI," katanya, Selasa (5/2/2019).
Dalam kunjungan tersebut, Raja Juli juga bertemu dengan Antui suami dari Meliana, Ferry dan Nita anak Meliana serta Ranto Sibarani yang merupakan kuasa hukumnya. Mereka berada di LP Tanjung Gusta untuk merayakan imlek disana.
Raja Juli menjelaskan, alasan PSI mendesak penghapusan UU penodaan agama karena menilai undang-undang tersebut sangat banyak menjerat orang atas berbagai tafsir yang berbeda-beda. Khusus mengenai tafsir agama menurut Raja Juli sebaiknya dijadikan saja sebagai sebuah kebebasan berfikir dan berpendapat serta menjadi bagian dari dinamika dan dialektika akademis para ulama, theolog maupun akademisi tanpa campur tangan negara. Undang-undang ini sendiri menurutnya sangat bersifat karet dan dapat menjerat siapa saja atas dasar perbedaan tafsir.
"Ini bahkan sudah menjerat Ahok, Meliana dan juga saat ini digunakan untuk menjerat Rocky Gerung. Meski berbeda pandangan politik namun kami tidak setuju Rocky dijerat dengan undang-undang ini," sebutnya.
PSI berharap dengan penghapusan UU penodaan agama tersebut, maka kedepannya tidak ada lagi orang-orang yang harus menjalani hukuman karena perbedaan tafsir yang ada.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mendesak penghapusan UU Penodaan Agama. Desakan ini disampaikannya usai menjenguk Meliana, terpidana dalam kasus penodaan agama yang memicu kerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai beberapa waktu lalu.
"Ini akan menjadi salah satu prioritas dari PSI jika nanti sudah masuk DPR RI," katanya, Selasa (5/2/2019).
Dalam kunjungan tersebut, Raja Juli juga bertemu dengan Antui suami dari Meliana, Ferry dan Nita anak Meliana serta Ranto Sibarani yang merupakan kuasa hukumnya. Mereka berada di LP Tanjung Gusta untuk merayakan imlek disana.
Raja Juli menjelaskan, alasan PSI mendesak penghapusan UU penodaan agama karena menilai undang-undang tersebut sangat banyak menjerat orang atas berbagai tafsir yang berbeda-beda. Khusus mengenai tafsir agama menurut Raja Juli sebaiknya dijadikan saja sebagai sebuah kebebasan berfikir dan berpendapat serta menjadi bagian dari dinamika dan dialektika akademis para ulama, theolog maupun akademisi tanpa campur tangan negara. Undang-undang ini sendiri menurutnya sangat bersifat karet dan dapat menjerat siapa saja atas dasar perbedaan tafsir.
"Ini bahkan sudah menjerat Ahok, Meliana dan juga saat ini digunakan untuk menjerat Rocky Gerung. Meski berbeda pandangan politik namun kami tidak setuju Rocky dijerat dengan undang-undang ini," sebutnya.
PSI berharap dengan penghapusan UU penodaan agama tersebut, maka kedepannya tidak ada lagi orang-orang yang harus menjalani hukuman karena perbedaan tafsir yang ada.