Hakim PTUN Medan menolak gugatan atas lahan yang kini berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) yang diajukan oleh penggugat Mangatas Togi Butarbutar Cs yang mengaku sebagai keturunan generasi keenam dari Ompu Ondol Butarbutar selaku pemilik hak ulayat. Dalam putusannya Majelis Hakim yang diketuai oleh Jimmy Claus Pardede menyatakan menerima eksepsi dari BOPDT selau tergugat intervensi terkait legal standing dari para penggugat. Meski disebutkan lokasi lahan yang digugat adalah hutan yang dahulunya diserahkan masyarakat adat untuk reboisasi, namun para penggungat belum dianggap menjadi pihak yang mewakili 22 orang masyarakat adat yang menandatangani penyerahan tersebut kepada negara. Atas putusan tersebut, pihak BOPDT memastikan akan melanjutkan pembangunan proyek infrastruktur pada kawasan yang terletak di desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir tersebut. "Ada sejumlah proyek yang harus dikebut. Mulai dari pembangunan akses jalan hingga hotel berbintang. Selain itu pihaknya juga selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mulai dari perencanaan pembangunan, pelepasan lahan, penyusunan amdal dan lainnya," kata Dirut BOPDT Arie Prasetyo, Kamis (27/2). Kedepannya menurut Arie, BOPDT akan terus melakukan komunikasi kepada masyarakat yang bersinggungan dengan zona otoritas. "Selama ini juga sosialisasi sudah dilakukan sejak awal pembangunan di tiga desa yang bersinggungan langsung dengan zona otorita, yakni Sigapiton, Pardamean Sibisa dan Motung. BOPDT juga membuka keran kerja sama dengan desa-desa itu. Contohnya di Desa Motung. Mereka siap mendukung pengembangan kreativitas lewat kesenian tari budaya," ucapnya. Kemudian BOPDT juga menjalankan program beasiswa kepada lulusan setempat. Beasiswa itu berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM untuk pariwisata. "Kami menyekolahkan lulusan dari ini di Bandung dan Bali," ungkap Arie. Arie menegaskan pelibatan masyarakat akan diteruskan dalam waktu jangka panjang. Berbagai pelatihan akan dilakukan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan pariwisata. "Misalnya pelatihan Bahasa Inggris, kuliner, sadar wisata dan yang lainnya. Ini akan terus ditingkatkan." BOPDT berharap dengan berbagai pelibatan masyarakat tersebut, tujuan utama menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisaya unggulan dapat terwujud dengan baik.[R]
Hakim PTUN Medan menolak gugatan atas lahan yang kini berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) yang diajukan oleh penggugat Mangatas Togi Butarbutar Cs yang mengaku sebagai keturunan generasi keenam dari Ompu Ondol Butarbutar selaku pemilik hak ulayat. Dalam putusannya Majelis Hakim yang diketuai oleh Jimmy Claus Pardede menyatakan menerima eksepsi dari BOPDT selau tergugat intervensi terkait legal standing dari para penggugat. Meski disebutkan lokasi lahan yang digugat adalah hutan yang dahulunya diserahkan masyarakat adat untuk reboisasi, namun para penggungat belum dianggap menjadi pihak yang mewakili 22 orang masyarakat adat yang menandatangani penyerahan tersebut kepada negara. Atas putusan tersebut, pihak BOPDT memastikan akan melanjutkan pembangunan proyek infrastruktur pada kawasan yang terletak di desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir tersebut. "Ada sejumlah proyek yang harus dikebut. Mulai dari pembangunan akses jalan hingga hotel berbintang. Selain itu pihaknya juga selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mulai dari perencanaan pembangunan, pelepasan lahan, penyusunan amdal dan lainnya," kata Dirut BOPDT Arie Prasetyo, Kamis (27/2). Kedepannya menurut Arie, BOPDT akan terus melakukan komunikasi kepada masyarakat yang bersinggungan dengan zona otoritas. "Selama ini juga sosialisasi sudah dilakukan sejak awal pembangunan di tiga desa yang bersinggungan langsung dengan zona otorita, yakni Sigapiton, Pardamean Sibisa dan Motung. BOPDT juga membuka keran kerja sama dengan desa-desa itu. Contohnya di Desa Motung. Mereka siap mendukung pengembangan kreativitas lewat kesenian tari budaya," ucapnya. Kemudian BOPDT juga menjalankan program beasiswa kepada lulusan setempat. Beasiswa itu berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM untuk pariwisata. "Kami menyekolahkan lulusan dari ini di Bandung dan Bali," ungkap Arie. Arie menegaskan pelibatan masyarakat akan diteruskan dalam waktu jangka panjang. Berbagai pelatihan akan dilakukan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan pariwisata. "Misalnya pelatihan Bahasa Inggris, kuliner, sadar wisata dan yang lainnya. Ini akan terus ditingkatkan." BOPDT berharap dengan berbagai pelibatan masyarakat tersebut, tujuan utama menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisaya unggulan dapat terwujud dengan baik.© Copyright 2024, All Rights Reserved