Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi menilai politik sangat bersifat dinamis ditengah berbagai perbedaan persepsi yang muncul di tengah publik. Hal ini disampaikannya terkait kontestasi politik yang terjadi berkaitan dengan dua nama bakal calon Walikota Medan Akhyar Nasution dan Bobby Nasution. Salah satu yang dikritisinya yakni terkait identitas kepartaian pada kedua tokoh tersebut. Menurutnya, hal ini seharusnya tidak lagi menjadi pembahasan sebab baik Bobby maupun Akhyar kini sudah berstatus kader PDI Perjuangan. "Tokoh partai politik dan parpol sangat dinamis sementara persepsi publik berbeda, Bobby kini PDIP dan Akhyar sudah mendarah daging di PDIP berarti publik mestinya tak persoalkan lagi tentang PDIP toh sama sama PDIP," katanya kepada RMOLSumut lewat pesan tertulisnya. Putrama mengatakan, dinamisnya politik seharusnya tidak membuat masyarakat menjadi babak belur karena terbawa oleh opini dan framing terhadap kedua tokoh tersebut. "Kenapa tidak kita buat aja Pilkada Medan sesuai namanya pesta demokrasi. Senang-senang aja, tok siapa yang terpilih akan berusaha membangun kota ini. Bedanya hanya percepatannya sesuai kemampuan dan potensi masing-masing," pungkasnya.[R]
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi menilai politik sangat bersifat dinamis ditengah berbagai perbedaan persepsi yang muncul di tengah publik. Hal ini disampaikannya terkait kontestasi politik yang terjadi berkaitan dengan dua nama bakal calon Walikota Medan Akhyar Nasution dan Bobby Nasution. Salah satu yang dikritisinya yakni terkait identitas kepartaian pada kedua tokoh tersebut. Menurutnya, hal ini seharusnya tidak lagi menjadi pembahasan sebab baik Bobby maupun Akhyar kini sudah berstatus kader PDI Perjuangan. "Tokoh partai politik dan parpol sangat dinamis sementara persepsi publik berbeda, Bobby kini PDIP dan Akhyar sudah mendarah daging di PDIP berarti publik mestinya tak persoalkan lagi tentang PDIP toh sama sama PDIP," katanya kepada RMOLSumut lewat pesan tertulisnya. Putrama mengatakan, dinamisnya politik seharusnya tidak membuat masyarakat menjadi babak belur karena terbawa oleh opini dan framing terhadap kedua tokoh tersebut. "Kenapa tidak kita buat aja Pilkada Medan sesuai namanya pesta demokrasi. Senang-senang aja, tok siapa yang terpilih akan berusaha membangun kota ini. Bedanya hanya percepatannya sesuai kemampuan dan potensi masing-masing," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved