Yunus menjelaskan, pihaknya sudah mengarahkan Kepala Lingkungan setempat di Kecamatan Medan Marelan, untuk melakukan pemantauan dan pengintai siapa oknum tidak bertanggungjawab membuang bangkai babi tersebut.
\"Jadi kami sejak dari pagi mengadakan pemantauan. Kemudian, terhadap seluruh Kepling untuk mendata hewan kaki empat di tempat ini khususnya babi yang mati,\" ungkap Yunus.
Pihak Kecamatan Medan Marelan, sudah menerima laporan dari masyarakat sekitar terkait ditemukan bangkai babi, sejak Sabtu 2 Nopember 2019. Namun, hingga hari ini jumlah bangkai babi ditemukan semakin banyak.
\"Jadi Informasi ini sudah kami terima kira kira 4 hari yang lalu,\" ujarnya.
Selain itu untuk penanganannya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternak Kota Medan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan pihak kepolisian untuk bersama-sama menangkap orang membuang bangkai babi tersebut.
\"Berkordinasi dengan polisi sudah bersiaga terus di tempat tempat rawan mungkin oknum oknum buang bangkai (babi) ke sungai,\" jelas Yunus.
Untuk antisipasi, Yunus menjelaskan ada beberapa langkah dilakukan seperti mengevakuasi bangkai babi tersebut dan menguburkan di tanah. Sedangkan, bangkai babi yang lembek untuk segera ditenggelamkan agar berlebur dengan air sungai tersebut.
\"Kita pinggirkan kita cari yang sanggup mengangkat. Itu kondisinya sudah empat hari mati susah mau ditarik aja sudah melebur dia (babi) sudah lembek, ada juga yang tarik ke darat. Yang sangkut sangkut kita alirkan itu antisipasi kita,\" jelas Yunus.
Ia menambahkan pihaknya akan membawa oknum pembuang bangkai babi ini ke Sungai Bederah ke ranah hukum. Karena, peristiwa itu sudah berdampak dan membuat pencemaran lingkungan di Sungai tersebut.[R]
" itemprop="description"/>Yunus menjelaskan, pihaknya sudah mengarahkan Kepala Lingkungan setempat di Kecamatan Medan Marelan, untuk melakukan pemantauan dan pengintai siapa oknum tidak bertanggungjawab membuang bangkai babi tersebut.
\"Jadi kami sejak dari pagi mengadakan pemantauan. Kemudian, terhadap seluruh Kepling untuk mendata hewan kaki empat di tempat ini khususnya babi yang mati,\" ungkap Yunus.
Pihak Kecamatan Medan Marelan, sudah menerima laporan dari masyarakat sekitar terkait ditemukan bangkai babi, sejak Sabtu 2 Nopember 2019. Namun, hingga hari ini jumlah bangkai babi ditemukan semakin banyak.
\"Jadi Informasi ini sudah kami terima kira kira 4 hari yang lalu,\" ujarnya.
Selain itu untuk penanganannya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternak Kota Medan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan pihak kepolisian untuk bersama-sama menangkap orang membuang bangkai babi tersebut.
\"Berkordinasi dengan polisi sudah bersiaga terus di tempat tempat rawan mungkin oknum oknum buang bangkai (babi) ke sungai,\" jelas Yunus.
Untuk antisipasi, Yunus menjelaskan ada beberapa langkah dilakukan seperti mengevakuasi bangkai babi tersebut dan menguburkan di tanah. Sedangkan, bangkai babi yang lembek untuk segera ditenggelamkan agar berlebur dengan air sungai tersebut.
\"Kita pinggirkan kita cari yang sanggup mengangkat. Itu kondisinya sudah empat hari mati susah mau ditarik aja sudah melebur dia (babi) sudah lembek, ada juga yang tarik ke darat. Yang sangkut sangkut kita alirkan itu antisipasi kita,\" jelas Yunus.
Ia menambahkan pihaknya akan membawa oknum pembuang bangkai babi ini ke Sungai Bederah ke ranah hukum. Karena, peristiwa itu sudah berdampak dan membuat pencemaran lingkungan di Sungai tersebut.[R]
"/>Yunus menjelaskan, pihaknya sudah mengarahkan Kepala Lingkungan setempat di Kecamatan Medan Marelan, untuk melakukan pemantauan dan pengintai siapa oknum tidak bertanggungjawab membuang bangkai babi tersebut.
\"Jadi kami sejak dari pagi mengadakan pemantauan. Kemudian, terhadap seluruh Kepling untuk mendata hewan kaki empat di tempat ini khususnya babi yang mati,\" ungkap Yunus.
Pihak Kecamatan Medan Marelan, sudah menerima laporan dari masyarakat sekitar terkait ditemukan bangkai babi, sejak Sabtu 2 Nopember 2019. Namun, hingga hari ini jumlah bangkai babi ditemukan semakin banyak.
\"Jadi Informasi ini sudah kami terima kira kira 4 hari yang lalu,\" ujarnya.
Selain itu untuk penanganannya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternak Kota Medan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan pihak kepolisian untuk bersama-sama menangkap orang membuang bangkai babi tersebut.
\"Berkordinasi dengan polisi sudah bersiaga terus di tempat tempat rawan mungkin oknum oknum buang bangkai (babi) ke sungai,\" jelas Yunus.
Untuk antisipasi, Yunus menjelaskan ada beberapa langkah dilakukan seperti mengevakuasi bangkai babi tersebut dan menguburkan di tanah. Sedangkan, bangkai babi yang lembek untuk segera ditenggelamkan agar berlebur dengan air sungai tersebut.
\"Kita pinggirkan kita cari yang sanggup mengangkat. Itu kondisinya sudah empat hari mati susah mau ditarik aja sudah melebur dia (babi) sudah lembek, ada juga yang tarik ke darat. Yang sangkut sangkut kita alirkan itu antisipasi kita,\" jelas Yunus.
Ia menambahkan pihaknya akan membawa oknum pembuang bangkai babi ini ke Sungai Bederah ke ranah hukum. Karena, peristiwa itu sudah berdampak dan membuat pencemaran lingkungan di Sungai tersebut.[R]
"/>