Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata berharap seluruh kendaraan yagn melintasi ruas jalan tambang PT Freeport Indonesia menggunakan fasilitas anti peluru. Hal ini disampaikannya mengingat jalur yang menghubungkan Timika menuju Tembagapura tersebut rawan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Selain mengimbau agar pengguna jalan untuk waspada, di beberapa lokasi yang rawan penembakan oleh KKB nantinya akan dipasang perimeter-perimeter untuk menghalangi upaya KKP melakukan teror. "Pasca kejadian penembakan terhadap kendaraan karyawan di Mile 53 pada Senin lalu itu (penembakan rombongan bus freeport Senin 13 Januari), kami langsung berkoordinasi dengan pihak manajemen PT Freeport terkait dengan informasi intelijen yang ada," kata AKBP Era Adhinata, di Timika Jumat (17/1). "Salah satunya yaitu penggunaan mobil armor. Penggunaan kendaraan-kendaraan armor itu untuk lebih membuat aman warga terutama karyawan maupun aparat agar menghindari korban jiwa," lanjut Era. Kapolres meyakini teror penembakan yang diduga didalangi KKB bertujuan untuk menebarkan teror dan ancaman kepada karyawan maupun aparat bahwa kelompok sipil bersenjata itu masih eksis hingga sekarang ini. "Tentu KKB ingin memberi pesan kepada semua pihak bahwa mereka masih ada sehingga kita harus selalu waspada dan meningkatkan pengamanan sesuai dengan standar operasi prosedur," jelas AKBP Era Adhinata. Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu menyebut salah satu solusi untuk meminimalisasi terulangnya kembali teror penembakan di ruas jalan poros tambang Freeport yaitu dengan membuat perimeter atau pagar di beberapa titik yang rawan teror penembakan. "Bagaimana cara untuk membatasi kembalinya upaya-upaya yang akan dilakukan oleh para pelaku penembakan di dekat area Freeport itu, kami mengusulkan untuk dibuat perimeter-perimeter atau pagar-pagar untuk membatasi terutama di jalan-jalan tradisional yang sering dilalui oleh warga masyarakat maupun pelaku penembakan," kata Irjen Paulus. Pihak kepolisian, katanya, telah memetakan beberapa titik yang sering dijadikan jalan masuk oleh KKB untuk melintas sekaligus melakukan teror penembakan. Hanya saja kondisi geografis di ruas jalan poros tambang Freeport yang menghubungkan Timika-Tembagapura itu beberapa di antaranya sangat terjal dan pada beberapa titik terlihat sangat terbuka sehingga dapat membahayakan keamanan petugas saat melakukan upaya pengejaran KKB yang melakukan teror penembakan.[R]
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata berharap seluruh kendaraan yagn melintasi ruas jalan tambang PT Freeport Indonesia menggunakan fasilitas anti peluru. Hal ini disampaikannya mengingat jalur yang menghubungkan Timika menuju Tembagapura tersebut rawan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Selain mengimbau agar pengguna jalan untuk waspada, di beberapa lokasi yang rawan penembakan oleh KKB nantinya akan dipasang perimeter-perimeter untuk menghalangi upaya KKP melakukan teror. "Pasca kejadian penembakan terhadap kendaraan karyawan di Mile 53 pada Senin lalu itu (penembakan rombongan bus freeport Senin 13 Januari), kami langsung berkoordinasi dengan pihak manajemen PT Freeport terkait dengan informasi intelijen yang ada," kata AKBP Era Adhinata, di Timika Jumat (17/1). "Salah satunya yaitu penggunaan mobil armor. Penggunaan kendaraan-kendaraan armor itu untuk lebih membuat aman warga terutama karyawan maupun aparat agar menghindari korban jiwa," lanjut Era. Kapolres meyakini teror penembakan yang diduga didalangi KKB bertujuan untuk menebarkan teror dan ancaman kepada karyawan maupun aparat bahwa kelompok sipil bersenjata itu masih eksis hingga sekarang ini. "Tentu KKB ingin memberi pesan kepada semua pihak bahwa mereka masih ada sehingga kita harus selalu waspada dan meningkatkan pengamanan sesuai dengan standar operasi prosedur," jelas AKBP Era Adhinata. Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu menyebut salah satu solusi untuk meminimalisasi terulangnya kembali teror penembakan di ruas jalan poros tambang Freeport yaitu dengan membuat perimeter atau pagar di beberapa titik yang rawan teror penembakan. "Bagaimana cara untuk membatasi kembalinya upaya-upaya yang akan dilakukan oleh para pelaku penembakan di dekat area Freeport itu, kami mengusulkan untuk dibuat perimeter-perimeter atau pagar-pagar untuk membatasi terutama di jalan-jalan tradisional yang sering dilalui oleh warga masyarakat maupun pelaku penembakan," kata Irjen Paulus. Pihak kepolisian, katanya, telah memetakan beberapa titik yang sering dijadikan jalan masuk oleh KKB untuk melintas sekaligus melakukan teror penembakan. Hanya saja kondisi geografis di ruas jalan poros tambang Freeport yang menghubungkan Timika-Tembagapura itu beberapa di antaranya sangat terjal dan pada beberapa titik terlihat sangat terbuka sehingga dapat membahayakan keamanan petugas saat melakukan upaya pengejaran KKB yang melakukan teror penembakan.© Copyright 2024, All Rights Reserved