Even-even untuk tetap merawat sejarah Kota Medan sangat perlu dilakukan mengingat kota ini lahir dengan campur tangan berbagai negara dari berbagai belahan dunia. Hal ini disampaikan Bobby Afif Nasution saat berkunjung ke Tjong A Fie Mansion di Jalan Kesawan Medan, Jumat (24/7/2020) sore. "Tjong A Fie Mansion ini merupakan salah satu bangunan yang telah resmi menjadi warisan sejarah di Kota Medan sejak 2010 silam. Namun sayangnya, Tjong A Fie Mansion tidak begitu mendapat perhatian maksimal. Utamanya untuk difungsikan lebih menjadi ikon Kota Medan. Tujuannya adalah lebih banyak menyedot turis untuk datang berkunjung kesana," kata Bobby. Sejauh ini menurut Bobby, perhatian pemerintah terhadap bangunan yang didirikan pada 1900 itu minim. Paling, perhatian yang diberikan bersifat bantuan cat dan lampu. Sedangkan untuk perawatan kediaman Tjong A Fie itu hanya mengandalkan tiket masuk pengunjung. "Sejak dibuka untuk umum, tiketnya gak naik. Uda 10 tahun," kata Mimi, cucu kandung Tjong A Fie yang kini merawat rumah kakeknya itu. Saat Bobby berkunjung kesana, Mimi-lah yang langsung menjadi tour guide-nya. Bobby diajak berkeliling rumah yang luasnya 8000 meter persegi itu. Tjong A Fie tak bisa dipisahkan dari berkembangnya Kota Medan. Di dinding kediamannya, terpampang foto-foto sejarah. Bahkan surat wasiat Tjong A Fie kepada keturunannya pun dipajang. Rumah dua lantai itu tampak masih cukup terawat. Barang-barang antik koleksi Tjong A Fie dan keluarganya pun masih tersimpan dan ditata dengan baik. Namun, Mimi mengeluhkan sudah terjadi kebocoran disana-sini. Wajar, sebab rumah itu sudah berusia 120 tahun. Maka tak heran jika Mimi berharap ada renovasi. "Saya ingin melihat bangunan ini direstorasi besar-besaran tanpa mengubah bentuk dan nilai sejarahnya. Itu yang ingin saya lihat," harap Mimi. Mimi membandingkan dengan warisan sejarah di kota-kota besar lainnya yang tetap berdiri kokoh dan megah. Sangat terawat. Bobby sendiri mengaku tertarik untuk menjadikan Tjong A Fie Mansion menjadi destinasi wisata unggulan yang dimiliki Kota Medan. Tjong A Fie adalah tokoh multikultural yang semasa hidupnya bisa merangkul semua kalangan. Tjong A Fie dikenal dekat dengan kalangan Melayu, Arab, India dan Belanda, selain orang Tionghoa. Tjong A Fie juga dikenal dermawan. Ia tidak hanya menjalin hubungan baik dengan Belanda tapi juga akrab dengan Sultan Deli. Tjong A Fie pun ikut menyumbang sepertiga biaya pembangunan Masjid Raya Medan, dan juga sebuah masjid di Gang Bengkok. Selain itu dia juga mendirikan kelenteng, jembatan, dan lain-lain. Kota Medan tumbuh tak lepas dari kiprah Tjong A Fie, yang menjalankan konsep kolaborasi dalam kehidupannya.[R]
Even-even untuk tetap merawat sejarah Kota Medan sangat perlu dilakukan mengingat kota ini lahir dengan campur tangan berbagai negara dari berbagai belahan dunia. Hal ini disampaikan Bobby Afif Nasution saat berkunjung ke Tjong A Fie Mansion di Jalan Kesawan Medan, Jumat (24/7/2020) sore. "Tjong A Fie Mansion ini merupakan salah satu bangunan yang telah resmi menjadi warisan sejarah di Kota Medan sejak 2010 silam. Namun sayangnya, Tjong A Fie Mansion tidak begitu mendapat perhatian maksimal. Utamanya untuk difungsikan lebih menjadi ikon Kota Medan. Tujuannya adalah lebih banyak menyedot turis untuk datang berkunjung kesana," kata Bobby. Sejauh ini menurut Bobby, perhatian pemerintah terhadap bangunan yang didirikan pada 1900 itu minim. Paling, perhatian yang diberikan bersifat bantuan cat dan lampu. Sedangkan untuk perawatan kediaman Tjong A Fie itu hanya mengandalkan tiket masuk pengunjung. "Sejak dibuka untuk umum, tiketnya gak naik. Uda 10 tahun," kata Mimi, cucu kandung Tjong A Fie yang kini merawat rumah kakeknya itu. Saat Bobby berkunjung kesana, Mimi-lah yang langsung menjadi tour guide-nya. Bobby diajak berkeliling rumah yang luasnya 8000 meter persegi itu. Tjong A Fie tak bisa dipisahkan dari berkembangnya Kota Medan. Di dinding kediamannya, terpampang foto-foto sejarah. Bahkan surat wasiat Tjong A Fie kepada keturunannya pun dipajang. Rumah dua lantai itu tampak masih cukup terawat. Barang-barang antik koleksi Tjong A Fie dan keluarganya pun masih tersimpan dan ditata dengan baik. Namun, Mimi mengeluhkan sudah terjadi kebocoran disana-sini. Wajar, sebab rumah itu sudah berusia 120 tahun. Maka tak heran jika Mimi berharap ada renovasi. "Saya ingin melihat bangunan ini direstorasi besar-besaran tanpa mengubah bentuk dan nilai sejarahnya. Itu yang ingin saya lihat," harap Mimi. Mimi membandingkan dengan warisan sejarah di kota-kota besar lainnya yang tetap berdiri kokoh dan megah. Sangat terawat. Bobby sendiri mengaku tertarik untuk menjadikan Tjong A Fie Mansion menjadi destinasi wisata unggulan yang dimiliki Kota Medan. Tjong A Fie adalah tokoh multikultural yang semasa hidupnya bisa merangkul semua kalangan. Tjong A Fie dikenal dekat dengan kalangan Melayu, Arab, India dan Belanda, selain orang Tionghoa. Tjong A Fie juga dikenal dermawan. Ia tidak hanya menjalin hubungan baik dengan Belanda tapi juga akrab dengan Sultan Deli. Tjong A Fie pun ikut menyumbang sepertiga biaya pembangunan Masjid Raya Medan, dan juga sebuah masjid di Gang Bengkok. Selain itu dia juga mendirikan kelenteng, jembatan, dan lain-lain. Kota Medan tumbuh tak lepas dari kiprah Tjong A Fie, yang menjalankan konsep kolaborasi dalam kehidupannya.© Copyright 2024, All Rights Reserved