Menurut Boby Harahap ada persyaratan UU baik usia, pendidikan, kesehatan, tidak tercela, tidak sedang dicabut hak politik, tidak sedang menjadi napi dan syarat-syarat lainnya.
\"Selama itu terpenuhi maka siapapun boleh maju pilkada,\" kata Boby.
Boby Harahap menambahkan pilkada langsung memberi peluang kepada segenap elemen masyarakat untuk maju. Bahkan tidak hanya melalui parpol tapi juga independen. Karena yang terpenting bagaimana mereka (Boby dan Ihwan) bisa memenangkan kontestasi, yakni elektabilitasnya tinggi.
\"Saya pikir Bobby Afif Nasution sangat cocok disandingkan dengan Ihwan Ritonga pada Kontestasi Pilkada Kota Medan 2020\", pungkasnya. [R]
" itemprop="description"/>Menurut Boby Harahap ada persyaratan UU baik usia, pendidikan, kesehatan, tidak tercela, tidak sedang dicabut hak politik, tidak sedang menjadi napi dan syarat-syarat lainnya.
\"Selama itu terpenuhi maka siapapun boleh maju pilkada,\" kata Boby.
Boby Harahap menambahkan pilkada langsung memberi peluang kepada segenap elemen masyarakat untuk maju. Bahkan tidak hanya melalui parpol tapi juga independen. Karena yang terpenting bagaimana mereka (Boby dan Ihwan) bisa memenangkan kontestasi, yakni elektabilitasnya tinggi.
\"Saya pikir Bobby Afif Nasution sangat cocok disandingkan dengan Ihwan Ritonga pada Kontestasi Pilkada Kota Medan 2020\", pungkasnya. [R]
"/>Menurut Boby Harahap ada persyaratan UU baik usia, pendidikan, kesehatan, tidak tercela, tidak sedang dicabut hak politik, tidak sedang menjadi napi dan syarat-syarat lainnya.
\"Selama itu terpenuhi maka siapapun boleh maju pilkada,\" kata Boby.
Boby Harahap menambahkan pilkada langsung memberi peluang kepada segenap elemen masyarakat untuk maju. Bahkan tidak hanya melalui parpol tapi juga independen. Karena yang terpenting bagaimana mereka (Boby dan Ihwan) bisa memenangkan kontestasi, yakni elektabilitasnya tinggi.
\"Saya pikir Bobby Afif Nasution sangat cocok disandingkan dengan Ihwan Ritonga pada Kontestasi Pilkada Kota Medan 2020\", pungkasnya. [R]
"/>
Munculnya nama Bobby Afif Nasution dan Ihwan Ritonga sebagai bakal calon (balon) Walikota Medan menimbulkan pertanyaan publik terkhusus kaum milenial di Kota Medan. Sudah pantaskah keduanya maju dalam perebutan kursi kepala daerah? Siapakah diantara kedua Tokoh Muda tersebut yang lebih berpeluang untuk merebut hati kaum milenial di Kota Medan?
Ini tak lepas dari usia keduanya yang terbilang muda. Selain itu, Bobby Nasution bisa dibilang masih baru di dunia perpolitikan nasional, Bobby lebih dikenal dengan jiwa Pengusahanya, berbeda dengan Ihwan Ritonga (IR) yang sejak awal menjejaki karirnya di dunia Politik dan saat ini IR merupakan salah satu Pimpinan DPRD Kota Medan Periode 2019-2024 Fraksi Partai Grindra.
Koordinator Forum Milenial Sumatera Utara Rohman Dupang Harahap atau yang kerap disapa Boby Harahap menilai, tak ada yang salah dengan majunya Bobby Afif Nasution dan Ihwan Ritonga pada kontestasi Pilkada 2020 di Kota Medan.
"Semua orang, termasuk generasi milenial, punya hak untuk mencalonkan diri pada Pilkada 2020. Hari ini kaum milenial sangat dibutuhkan dan sangat diperhitungkan keberadaannya direpublik ini serta sangat dibutuhkan perannya termasuk mengisi pos-pos pimpinan di Struktural pemerintahan termasuk walikota/bupati", ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Kamis (16/1/2020).
Menurut Boby Harahap ada persyaratan UU baik usia, pendidikan, kesehatan, tidak tercela, tidak sedang dicabut hak politik, tidak sedang menjadi napi dan syarat-syarat lainnya.
"Selama itu terpenuhi maka siapapun boleh maju pilkada," kata Boby.
Boby Harahap menambahkan pilkada langsung memberi peluang kepada segenap elemen masyarakat untuk maju. Bahkan tidak hanya melalui parpol tapi juga independen. Karena yang terpenting bagaimana mereka (Boby dan Ihwan) bisa memenangkan kontestasi, yakni elektabilitasnya tinggi.
"Saya pikir Bobby Afif Nasution sangat cocok disandingkan dengan Ihwan Ritonga pada Kontestasi Pilkada Kota Medan 2020", pungkasnya. [R]
Munculnya nama Bobby Afif Nasution dan Ihwan Ritonga sebagai bakal calon (balon) Walikota Medan menimbulkan pertanyaan publik terkhusus kaum milenial di Kota Medan. Sudah pantaskah keduanya maju dalam perebutan kursi kepala daerah? Siapakah diantara kedua Tokoh Muda tersebut yang lebih berpeluang untuk merebut hati kaum milenial di Kota Medan?
Ini tak lepas dari usia keduanya yang terbilang muda. Selain itu, Bobby Nasution bisa dibilang masih baru di dunia perpolitikan nasional, Bobby lebih dikenal dengan jiwa Pengusahanya, berbeda dengan Ihwan Ritonga (IR) yang sejak awal menjejaki karirnya di dunia Politik dan saat ini IR merupakan salah satu Pimpinan DPRD Kota Medan Periode 2019-2024 Fraksi Partai Grindra.
Koordinator Forum Milenial Sumatera Utara Rohman Dupang Harahap atau yang kerap disapa Boby Harahap menilai, tak ada yang salah dengan majunya Bobby Afif Nasution dan Ihwan Ritonga pada kontestasi Pilkada 2020 di Kota Medan.
"Semua orang, termasuk generasi milenial, punya hak untuk mencalonkan diri pada Pilkada 2020. Hari ini kaum milenial sangat dibutuhkan dan sangat diperhitungkan keberadaannya direpublik ini serta sangat dibutuhkan perannya termasuk mengisi pos-pos pimpinan di Struktural pemerintahan termasuk walikota/bupati", ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Kamis (16/1/2020).
Menurut Boby Harahap ada persyaratan UU baik usia, pendidikan, kesehatan, tidak tercela, tidak sedang dicabut hak politik, tidak sedang menjadi napi dan syarat-syarat lainnya.
"Selama itu terpenuhi maka siapapun boleh maju pilkada," kata Boby.
Boby Harahap menambahkan pilkada langsung memberi peluang kepada segenap elemen masyarakat untuk maju. Bahkan tidak hanya melalui parpol tapi juga independen. Karena yang terpenting bagaimana mereka (Boby dan Ihwan) bisa memenangkan kontestasi, yakni elektabilitasnya tinggi.
"Saya pikir Bobby Afif Nasution sangat cocok disandingkan dengan Ihwan Ritonga pada Kontestasi Pilkada Kota Medan 2020", pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved