Negara harus hadir dan tidak boleh diam ketika keamanan nasional sudah terancam, pengrusakan sudah terjadi dan kebringasan serta kebrutalan sudah di pertontonkan dengan melawan aparat keamanan. Masyarakat sudah terganggu aktifitasnya yagn juga mengganggu perputaran roda ekonomi. TNI Polri tentu harus bertindak tegas dan keras ketika negara sudah terancam dari sisi persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut di katakan Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn Presidium Ikatan Cendikiawan Sumut di kampus USU Padang Bulan Medan.
Dikatakan Roy Fachraby yang Dosen dan Staf Pengajar UPT LIDA USU ini, pasca Pemilu 2019 setiap warga negara RI perlu kembali untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa pasca pengumuman hasil rekapitulasi nasional yang dilakukan KPU RI.
Oleh karena itu kata Roy, sebagai Presidium Cendikiawan Sumut tentunya perlu memberikan pernyataan sikap kepada Pemerintah dan seluruh anak bangsa.
"Saya menyerukan menolak provokasi adanya people power ataupun unjuk rasa dengan kekerasan dan pemaksaan kehendak dengan dalih kedaulatan rakyat," katanya.
Roy juga berharap dan mendorong aparat keamanan negara untuk menangkap dan menindak tegas biang onar atau provokator dan penggagas makar untuk melawan pemerintah yang sah dan melakukan tindakan kekerasan serta pemaksaan kehendak dengan mengganggu ketertiban umum.
"Saya mengajak masyarakat untuk tidak ikut arus gerakan provokasi people power dan delegitimasi negara serta mendorong elit politik untuk segera melakukan rekonsiliasi pasca pemilu 2019," ujarnya.
"Pernyataan Sikap ini kami keluarkan dalam menyikapi situasi yang berkembang pasca pengumuman pemilihan presiden 2019," demikian Roy Fachraby Ginting yang merupakan Dosen Ilmu Filsafat Fakultas Kedokteran Gigi USU ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved