\"Tadi malam, sekitar Pk21.25 WIB ketika tim mendatangi rumah Kepala Dinas PU, terpantau sebuah mobil avanza silver yang diduga dikendarai oleh staf protokol Walikota, Sdr. And. Merasa diikuti, pengemudi melajukan mobil dengan kencang di salah satu ruas jalan di Kota Medan. Sampai akhirnya dalam posisi yang sudah diapit oleh tim, mobil berhenti, namun Sdr. And tidak turun,\" kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Rabu (16/10/2019).
Tidak hanya menolak untuk turun, AND menurut Febri bahkan tetap menolak untuk diamankan oleh KPK.
\"Tim menghampiri mobil tersebut dan menyampaikan bahwa tim berasal dari KPK sekaligus menunjukkan ID/identitas KPK. Akan tetapi, pengemudi justru memundurkan mobil dan memacu kecepatan hingga hampir menabrak Tim KPK. Dua orang tim selamat karena langsung meloncat untuk menghindari kecelakaan,\" ujar Febri.
AND sendiri menurut Febri diduga menerima tambahan Rp 50 juta dari sang Kepala Dinas dengan peruntukan untuk Dzulmi Eldin. Hingga saat ini AND masih dalam pencarian KPK.
\"Kami ingatkan pada seluruh pihak yang ada agar tidak mengambat pelaksanaan tugas KPK dan bersikap koperatif. Kepada Sdr. And agar segera menyerahkan diri dan tidak berupaya menghindar dari petugas,\" demikian Febri Diansyah.[R]
" itemprop="description"/>\"Tadi malam, sekitar Pk21.25 WIB ketika tim mendatangi rumah Kepala Dinas PU, terpantau sebuah mobil avanza silver yang diduga dikendarai oleh staf protokol Walikota, Sdr. And. Merasa diikuti, pengemudi melajukan mobil dengan kencang di salah satu ruas jalan di Kota Medan. Sampai akhirnya dalam posisi yang sudah diapit oleh tim, mobil berhenti, namun Sdr. And tidak turun,\" kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Rabu (16/10/2019).
Tidak hanya menolak untuk turun, AND menurut Febri bahkan tetap menolak untuk diamankan oleh KPK.
\"Tim menghampiri mobil tersebut dan menyampaikan bahwa tim berasal dari KPK sekaligus menunjukkan ID/identitas KPK. Akan tetapi, pengemudi justru memundurkan mobil dan memacu kecepatan hingga hampir menabrak Tim KPK. Dua orang tim selamat karena langsung meloncat untuk menghindari kecelakaan,\" ujar Febri.
AND sendiri menurut Febri diduga menerima tambahan Rp 50 juta dari sang Kepala Dinas dengan peruntukan untuk Dzulmi Eldin. Hingga saat ini AND masih dalam pencarian KPK.
\"Kami ingatkan pada seluruh pihak yang ada agar tidak mengambat pelaksanaan tugas KPK dan bersikap koperatif. Kepada Sdr. And agar segera menyerahkan diri dan tidak berupaya menghindar dari petugas,\" demikian Febri Diansyah.[R]
"/>\"Tadi malam, sekitar Pk21.25 WIB ketika tim mendatangi rumah Kepala Dinas PU, terpantau sebuah mobil avanza silver yang diduga dikendarai oleh staf protokol Walikota, Sdr. And. Merasa diikuti, pengemudi melajukan mobil dengan kencang di salah satu ruas jalan di Kota Medan. Sampai akhirnya dalam posisi yang sudah diapit oleh tim, mobil berhenti, namun Sdr. And tidak turun,\" kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Rabu (16/10/2019).
Tidak hanya menolak untuk turun, AND menurut Febri bahkan tetap menolak untuk diamankan oleh KPK.
\"Tim menghampiri mobil tersebut dan menyampaikan bahwa tim berasal dari KPK sekaligus menunjukkan ID/identitas KPK. Akan tetapi, pengemudi justru memundurkan mobil dan memacu kecepatan hingga hampir menabrak Tim KPK. Dua orang tim selamat karena langsung meloncat untuk menghindari kecelakaan,\" ujar Febri.
AND sendiri menurut Febri diduga menerima tambahan Rp 50 juta dari sang Kepala Dinas dengan peruntukan untuk Dzulmi Eldin. Hingga saat ini AND masih dalam pencarian KPK.
\"Kami ingatkan pada seluruh pihak yang ada agar tidak mengambat pelaksanaan tugas KPK dan bersikap koperatif. Kepada Sdr. And agar segera menyerahkan diri dan tidak berupaya menghindar dari petugas,\" demikian Febri Diansyah.[R]
"/>