Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu (MSD) untuk meminta maaf kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini ditunjukkannya dengan tidak kunun meminta maaf hingga batas waktu 2x24 jam yang diberikan Jurubicara Menko Luhut, Jodi Mahardi. Tenggat waktu ini sendiri telah habis per siang kemarin, Minggu (5/4). Said Didu yang selalu menyuarakan slogan Manusia Merdeka ini menolak menanggapi permintaan maaf atas tuduhan pencemaran nama baik dalam sebuah video di YouTube berjudul “MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG”. Ia menegaskan bahwa kehadirannya saat ini adalah untuk menegakkan kebenaran dan membuka tabir kebohongan para penguasa. “MSD hanya suluh kecil untuk menegakkan kebenaran dan membuka kebohongan. Saatnya menyalakan suluh kebenaran di seluruh nusantara,” ujarnya kepada rekan-rekan aktivis sesaat lalu, Minggu (5/4). Lantas apa respon dari kubu Luhut atas penolakan tersebut? Jodi Mahardi ternyata tidak langsung melaporkan Said Didu ke polisi sebagaimana ancaman yang disampaikan pada Jumat lalu (3/4). Pihaknya mengaku masih sabar menunggu permohonan maaf dari Said Didu atas statement yang melukai hati Menko Luhut di tengah kepenatan perihal wabah Covid-19 saat ini. “Kita tunggu saja permohonan maafnya,” ujar Jodi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/4). Jodi Mahardi tidak dapat memastikan secara spesifik langkah apa yang akan ditempuh selanjutnya. Dia mengurai bahwa fokus Kemenko Marves saat ini sedang tertuju pada upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 yang menyerang ranah investasi. “Kita tunggu saja lah,” singkatnya.[R]
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu (MSD) untuk meminta maaf kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini ditunjukkannya dengan tidak kunun meminta maaf hingga batas waktu 2x24 jam yang diberikan Jurubicara Menko Luhut, Jodi Mahardi. Tenggat waktu ini sendiri telah habis per siang kemarin, Minggu (5/4). Said Didu yang selalu menyuarakan slogan Manusia Merdeka ini menolak menanggapi permintaan maaf atas tuduhan pencemaran nama baik dalam sebuah video di YouTube berjudul “MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG”. Ia menegaskan bahwa kehadirannya saat ini adalah untuk menegakkan kebenaran dan membuka tabir kebohongan para penguasa. “MSD hanya suluh kecil untuk menegakkan kebenaran dan membuka kebohongan. Saatnya menyalakan suluh kebenaran di seluruh nusantara,” ujarnya kepada rekan-rekan aktivis sesaat lalu, Minggu (5/4). Lantas apa respon dari kubu Luhut atas penolakan tersebut? Jodi Mahardi ternyata tidak langsung melaporkan Said Didu ke polisi sebagaimana ancaman yang disampaikan pada Jumat lalu (3/4). Pihaknya mengaku masih sabar menunggu permohonan maaf dari Said Didu atas statement yang melukai hati Menko Luhut di tengah kepenatan perihal wabah Covid-19 saat ini. “Kita tunggu saja permohonan maafnya,” ujar Jodi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/4). Jodi Mahardi tidak dapat memastikan secara spesifik langkah apa yang akan ditempuh selanjutnya. Dia mengurai bahwa fokus Kemenko Marves saat ini sedang tertuju pada upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 yang menyerang ranah investasi. “Kita tunggu saja lah,” singkatnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved