Aksi sekelompok preman menyekap seorang ibu dan bayinya yang masih berusia 2 bulan membuat warga di Desa Tanjung Lenggang, Kecamatan Bahorok, Kecamatan Langkat mengamuk. Mereka menyerang markas preman tersebut dan merusaknya. Mereka juga membakar mobil dan beberapa sepeda motor yang disinyalir milik komplotan preman yang menurut warga dipimpin sosok berinisial A. Informasi yang diperoleh menyebutkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (11/1) dini hari. Saat itu warga mengetahui adanya aksi penyekapan terhadap ibu dan bayinya tersebut pada sebuah gubuk. Alasannya, karena suami dari ibu bernama Encak (28) tersebut mempunyai utang kepada A. Namun alasan tersebut menurut warga tidak pantas membuat ibu dan anak tersebut harus disekap. Mereka semakin berang karena menilai selama ini kelompo preman tersebut juga sangat membuat resah warga. Alhasil, tiga orang preman yang disinyalir anak buah A babak belur di hajar oleh warga. Oknum pimpinannya berinisial A sendiri tidak berhasil ditemukan warga. "Selama ini kami cukup diam, dan untuk kali ini karena sudah penyekapan Ibu dan anak usia 2 Bulan disekap oleh pihak preman komplotan A tersebut ya kami tidak tinggal diam," ujar salah seorang warga Sembiring. Menurut warga, aksi penyekapan ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya pada Jumat 10 Januari lalu, para preman ini juga melakukan aksi yang sama pada pukul 04.00 WIB dini hari. "Ini merupakan tindakan tegas kami untuk menyelamatkan dan menjawab segala kekesalan. Bayangkan saja, tega dia (A) menyandera bayi berusia 2 bulan itu. Dimanalah hati nuraninya," kata Ginting warga lainnya. "Ini merupakan murni gerakan menjawab kekesalan dan keresahan masyarakat selama ini. Sebab, tindakan A dan kroninya sudah sangat diluar batas kesabaran kami (masyarakat). Sementara, selama ini kami hanya menunggu dan terus menunggu tindakan tegas aparat yang tak kunjung datang," jelasnya. Terpisah Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Teuku Fahtir Mustafa mengakui, kondisi sudah aman dan kondusif dan sedang dalam penanganan pihaknya. "Saat ini masih dalam penanganan, semua saksi kita perikas. Nanti hasilnya kami sampaikan lebih lanjut dan atas kejadian tersebut sudah 10 saksi yang kita periksa di Mapolres Langkat, " ujar Fathir kepada wartawan.[R]
Aksi sekelompok preman menyekap seorang ibu dan bayinya yang masih berusia 2 bulan membuat warga di Desa Tanjung Lenggang, Kecamatan Bahorok, Kecamatan Langkat mengamuk. Mereka menyerang markas preman tersebut dan merusaknya. Mereka juga membakar mobil dan beberapa sepeda motor yang disinyalir milik komplotan preman yang menurut warga dipimpin sosok berinisial A. Informasi yang diperoleh menyebutkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (11/1) dini hari. Saat itu warga mengetahui adanya aksi penyekapan terhadap ibu dan bayinya tersebut pada sebuah gubuk. Alasannya, karena suami dari ibu bernama Encak (28) tersebut mempunyai utang kepada A. Namun alasan tersebut menurut warga tidak pantas membuat ibu dan anak tersebut harus disekap. Mereka semakin berang karena menilai selama ini kelompo preman tersebut juga sangat membuat resah warga. Alhasil, tiga orang preman yang disinyalir anak buah A babak belur di hajar oleh warga. Oknum pimpinannya berinisial A sendiri tidak berhasil ditemukan warga. "Selama ini kami cukup diam, dan untuk kali ini karena sudah penyekapan Ibu dan anak usia 2 Bulan disekap oleh pihak preman komplotan A tersebut ya kami tidak tinggal diam," ujar salah seorang warga Sembiring. Menurut warga, aksi penyekapan ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya pada Jumat 10 Januari lalu, para preman ini juga melakukan aksi yang sama pada pukul 04.00 WIB dini hari. "Ini merupakan tindakan tegas kami untuk menyelamatkan dan menjawab segala kekesalan. Bayangkan saja, tega dia (A) menyandera bayi berusia 2 bulan itu. Dimanalah hati nuraninya," kata Ginting warga lainnya. "Ini merupakan murni gerakan menjawab kekesalan dan keresahan masyarakat selama ini. Sebab, tindakan A dan kroninya sudah sangat diluar batas kesabaran kami (masyarakat). Sementara, selama ini kami hanya menunggu dan terus menunggu tindakan tegas aparat yang tak kunjung datang," jelasnya. Terpisah Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Teuku Fahtir Mustafa mengakui, kondisi sudah aman dan kondusif dan sedang dalam penanganan pihaknya. "Saat ini masih dalam penanganan, semua saksi kita perikas. Nanti hasilnya kami sampaikan lebih lanjut dan atas kejadian tersebut sudah 10 saksi yang kita periksa di Mapolres Langkat, " ujar Fathir kepada wartawan.© Copyright 2024, All Rights Reserved