Lebih lanjut Doktor ke 311 di UINSU ini mengatakan dibutuhkan strategi dalam meningkatkan perolehan suara dari kalangan pemilih muslim melalui keberadaan Bamusi dan diharapkan mampu untuk meningkatkan pemilih muslim.
\"Strategi komunikasi yang dilakukan Bamusi salah satunya melalui jalan dakwah bisa melalui pengajian-pengajian dan perwiritan-perwiritan yang merupakan bagian dari strategi yang dilakukan Bamusi yang merupakan sayap partai\", ungkapnya.
Model yang ada dalam penelitian yang dilakukan Sutarto diharapakan bisa menjadi jalan bagi peneliti selanjutnya untuk merubah citra negatif pada PDIP yang dianggap tidak ramah islam dan dicitrakan sebagai partai kafir.
Sambungnya, adapun hambatan Bamusi dalam meningkatkan pencitraan PDIP kota Medan berupa adanya ketidakjelasan informasi, kesalahpahaman, psikologis dan media dalam membentuk pencitraan ini.
\"Dalam mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pada pencitraan politik PDIP kota Medan dapat memberikan informasi yang jelas dan melakukan pendekatan pada umat muslim dan akademisi,\" harapnya dan sekaligus menjadi saran dalam isi disertasinya.[top] " itemprop="description"/>
Lebih lanjut Doktor ke 311 di UINSU ini mengatakan dibutuhkan strategi dalam meningkatkan perolehan suara dari kalangan pemilih muslim melalui keberadaan Bamusi dan diharapkan mampu untuk meningkatkan pemilih muslim.
\"Strategi komunikasi yang dilakukan Bamusi salah satunya melalui jalan dakwah bisa melalui pengajian-pengajian dan perwiritan-perwiritan yang merupakan bagian dari strategi yang dilakukan Bamusi yang merupakan sayap partai\", ungkapnya.
Model yang ada dalam penelitian yang dilakukan Sutarto diharapakan bisa menjadi jalan bagi peneliti selanjutnya untuk merubah citra negatif pada PDIP yang dianggap tidak ramah islam dan dicitrakan sebagai partai kafir.
Sambungnya, adapun hambatan Bamusi dalam meningkatkan pencitraan PDIP kota Medan berupa adanya ketidakjelasan informasi, kesalahpahaman, psikologis dan media dalam membentuk pencitraan ini.
\"Dalam mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pada pencitraan politik PDIP kota Medan dapat memberikan informasi yang jelas dan melakukan pendekatan pada umat muslim dan akademisi,\" harapnya dan sekaligus menjadi saran dalam isi disertasinya.[top] "/>
Lebih lanjut Doktor ke 311 di UINSU ini mengatakan dibutuhkan strategi dalam meningkatkan perolehan suara dari kalangan pemilih muslim melalui keberadaan Bamusi dan diharapkan mampu untuk meningkatkan pemilih muslim.
\"Strategi komunikasi yang dilakukan Bamusi salah satunya melalui jalan dakwah bisa melalui pengajian-pengajian dan perwiritan-perwiritan yang merupakan bagian dari strategi yang dilakukan Bamusi yang merupakan sayap partai\", ungkapnya.
Model yang ada dalam penelitian yang dilakukan Sutarto diharapakan bisa menjadi jalan bagi peneliti selanjutnya untuk merubah citra negatif pada PDIP yang dianggap tidak ramah islam dan dicitrakan sebagai partai kafir.
Sambungnya, adapun hambatan Bamusi dalam meningkatkan pencitraan PDIP kota Medan berupa adanya ketidakjelasan informasi, kesalahpahaman, psikologis dan media dalam membentuk pencitraan ini.
\"Dalam mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pada pencitraan politik PDIP kota Medan dapat memberikan informasi yang jelas dan melakukan pendekatan pada umat muslim dan akademisi,\" harapnya dan sekaligus menjadi saran dalam isi disertasinya.[top] "/>
RMOLSumut. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Utara (PDIP Sumut) Sutarto berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang promosi Doktor yang berjudul Strategi Komunikasi Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Dalam Meningkatkan Pencitraan Partai PDI Perjuangan Kota Medan Periode 2009-2014, dikampus Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara jalan IAIN Medan, rabu (21/8/2019).
Sidang promosi Doktor yang dipimpin ketua sidang Prof. Dr. Syukur Kholil MA, Dr. Sahdin Hasibuan, MA selaku sekertaris sidang, dan promotor Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS, Prof. Dr. Katimin, M. Ag, serta tim penguji Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si selaku penguji luar dari Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Lahmuddin, M.Ed dan Prof. Dr. Syukur Kholil, MA selaku penguji dalam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Pada sidang promosi doktor tersebut juga terlihat hadir wakil ketua DPD PDIP Sumut bidang Komunikasi Politik Dr. Aswan Jaya, M.Kom.I yang juga Doktor dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dan wakil walikota Medan Akhyar Nasution.
Dalam penelitiannya Sutarto menjelaskan setigma negatif pada PDIP yang terbangun dimasyarakat yang anti islam ini mengkaji strategi partai dalam membangun partai PDIP ini sebagai rumahnya umat islam.
"Strategi komunikasi yang dilakukan Bamusi untuk meningkatkan pencitraan PDIP kota Medan adalah rumahnya umat islam, karena PDIP menyadari mayoritas masyarakat Medan adalah muslim," jelas Sutarto.
Lebih lanjut Doktor ke 311 di UINSU ini mengatakan dibutuhkan strategi dalam meningkatkan perolehan suara dari kalangan pemilih muslim melalui keberadaan Bamusi dan diharapkan mampu untuk meningkatkan pemilih muslim.
"Strategi komunikasi yang dilakukan Bamusi salah satunya melalui jalan dakwah bisa melalui pengajian-pengajian dan perwiritan-perwiritan yang merupakan bagian dari strategi yang dilakukan Bamusi yang merupakan sayap partai", ungkapnya.
Model yang ada dalam penelitian yang dilakukan Sutarto diharapakan bisa menjadi jalan bagi peneliti selanjutnya untuk merubah citra negatif pada PDIP yang dianggap tidak ramah islam dan dicitrakan sebagai partai kafir.
Sambungnya, adapun hambatan Bamusi dalam meningkatkan pencitraan PDIP kota Medan berupa adanya ketidakjelasan informasi, kesalahpahaman, psikologis dan media dalam membentuk pencitraan ini.
"Dalam mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pada pencitraan politik PDIP kota Medan dapat memberikan informasi yang jelas dan melakukan pendekatan pada umat muslim dan akademisi," harapnya dan sekaligus menjadi saran dalam isi disertasinya.[top]
RMOLSumut. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Utara (PDIP Sumut) Sutarto berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang promosi Doktor yang berjudul Strategi Komunikasi Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Dalam Meningkatkan Pencitraan Partai PDI Perjuangan Kota Medan Periode 2009-2014, dikampus Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara jalan IAIN Medan, rabu (21/8/2019).
Sidang promosi Doktor yang dipimpin ketua sidang Prof. Dr. Syukur Kholil MA, Dr. Sahdin Hasibuan, MA selaku sekertaris sidang, dan promotor Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS, Prof. Dr. Katimin, M. Ag, serta tim penguji Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si selaku penguji luar dari Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Lahmuddin, M.Ed dan Prof. Dr. Syukur Kholil, MA selaku penguji dalam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Pada sidang promosi doktor tersebut juga terlihat hadir wakil ketua DPD PDIP Sumut bidang Komunikasi Politik Dr. Aswan Jaya, M.Kom.I yang juga Doktor dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dan wakil walikota Medan Akhyar Nasution.
Dalam penelitiannya Sutarto menjelaskan setigma negatif pada PDIP yang terbangun dimasyarakat yang anti islam ini mengkaji strategi partai dalam membangun partai PDIP ini sebagai rumahnya umat islam.
"Strategi komunikasi yang dilakukan Bamusi untuk meningkatkan pencitraan PDIP kota Medan adalah rumahnya umat islam, karena PDIP menyadari mayoritas masyarakat Medan adalah muslim," jelas Sutarto.
Lebih lanjut Doktor ke 311 di UINSU ini mengatakan dibutuhkan strategi dalam meningkatkan perolehan suara dari kalangan pemilih muslim melalui keberadaan Bamusi dan diharapkan mampu untuk meningkatkan pemilih muslim.
"Strategi komunikasi yang dilakukan Bamusi salah satunya melalui jalan dakwah bisa melalui pengajian-pengajian dan perwiritan-perwiritan yang merupakan bagian dari strategi yang dilakukan Bamusi yang merupakan sayap partai", ungkapnya.
Model yang ada dalam penelitian yang dilakukan Sutarto diharapakan bisa menjadi jalan bagi peneliti selanjutnya untuk merubah citra negatif pada PDIP yang dianggap tidak ramah islam dan dicitrakan sebagai partai kafir.
Sambungnya, adapun hambatan Bamusi dalam meningkatkan pencitraan PDIP kota Medan berupa adanya ketidakjelasan informasi, kesalahpahaman, psikologis dan media dalam membentuk pencitraan ini.
"Dalam mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pada pencitraan politik PDIP kota Medan dapat memberikan informasi yang jelas dan melakukan pendekatan pada umat muslim dan akademisi," harapnya dan sekaligus menjadi saran dalam isi disertasinya.[top]