Selamatkan Daya Beli Masyarakat, AHY Usul Pemerintah Salurkan BLT

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyarankan pemerintah untuk memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat kategori miskin. Hal ini disampaikannya mengingat adanya potensi pelemahan daya beli akibat kehilangan pekerjaan dan pendapatan karena terdampak wabah virus corona. Bantuan itu, katanya tidak lain hanyalah untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara, sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat dan menahan potensi krisis. "Berikan bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan kehilangan pekerjaan dan pendapatan akibat krisis Corona ini, perlu diberikan bantuan langsung tunai (BLT) atau program jaring pengaman sosial lainnya," ujar AHY dalam keterangannya, Jumat (20/3). "Tujuannya untuk menjaga tingkat daya beli masyarakat, khususnya yang terkategori miskin dan tidak mampu (the bottom forty)," sambungnya. Selain itu, lanjut putera sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini, pemerintan juga harus memastikan pasokan stok kebutuhan pokok makanan dan sejenisnya untuk keamanan dan menjaga stabilitas harga. "Terutama menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Jangan sampai terjadi inflasi yang tidak terkendali," tandasnya.[R]

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyarankan pemerintah untuk memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat kategori miskin. Hal ini disampaikannya mengingat adanya potensi pelemahan daya beli akibat kehilangan pekerjaan dan pendapatan karena terdampak wabah virus corona. Bantuan itu, katanya tidak lain hanyalah untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara, sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat dan menahan potensi krisis. "Berikan bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan kehilangan pekerjaan dan pendapatan akibat krisis Corona ini, perlu diberikan bantuan langsung tunai (BLT) atau program jaring pengaman sosial lainnya," ujar AHY dalam keterangannya, Jumat (20/3). "Tujuannya untuk menjaga tingkat daya beli masyarakat, khususnya yang terkategori miskin dan tidak mampu (the bottom forty)," sambungnya. Selain itu, lanjut putera sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini, pemerintan juga harus memastikan pasokan stok kebutuhan pokok makanan dan sejenisnya untuk keamanan dan menjaga stabilitas harga. "Terutama menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Jangan sampai terjadi inflasi yang tidak terkendali," tandasnya.