Dia menduga simulasi 12 daerah itu dilakukan di kabupaten atau di daerah yang merupakan lumbung suara Prabowo-Sandi sehingga hasilnya pasangan calon 02 unggul semua.
\"Dilakukan sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini publik seolah-olah Prabowo menguasai seluruh Jawa Barat. Ini digunakan untuk framing mempengaruhi masyarakat,\" sebut Karyono.
Sementara itu, aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff), Akbar Maulana menilai ada pihak yang memberikan angin surga kepada Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Maulana menduga ada skenario terselubung di balik menaikkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi melalui simulasi surat suara di 12 daerah tersebut.
\"Kasihan sebenarnya, janganlah kasih angin surga lagi ke pasangan 02. Justru ini menjatuhkan,\" katanya.
Di tempat yang sama, hal senada juga dilontarkan peneliti Formappi, Lucius Karus. Dia menilai berita tersebut lebih ke arah framing. Diprediksi hasil Pemilu 2019 tidak akan berbeda jauh dari hasil 2014.
\"Ini jelas ada framing dan pengambilan judul ini sudah jelas ada skenario. Ada angin surga untuk Prabowo, dan sebenarnya ini peringatan khusus bagi Prabowo bahwa daerah itu sudah jelas pendukungnya dari 2014,\" tutup Lucius.
Simulasi Pilpres 2019 di 12 daerah di Jabar yang digelar salah satu media lokal menghasilkan, Prabowo-Sandi 61,64 persen sedangkan Jokowi Maruf 38,36 persen.[R]" itemprop="description"/>
Dia menduga simulasi 12 daerah itu dilakukan di kabupaten atau di daerah yang merupakan lumbung suara Prabowo-Sandi sehingga hasilnya pasangan calon 02 unggul semua.
\"Dilakukan sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini publik seolah-olah Prabowo menguasai seluruh Jawa Barat. Ini digunakan untuk framing mempengaruhi masyarakat,\" sebut Karyono.
Sementara itu, aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff), Akbar Maulana menilai ada pihak yang memberikan angin surga kepada Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Maulana menduga ada skenario terselubung di balik menaikkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi melalui simulasi surat suara di 12 daerah tersebut.
\"Kasihan sebenarnya, janganlah kasih angin surga lagi ke pasangan 02. Justru ini menjatuhkan,\" katanya.
Di tempat yang sama, hal senada juga dilontarkan peneliti Formappi, Lucius Karus. Dia menilai berita tersebut lebih ke arah framing. Diprediksi hasil Pemilu 2019 tidak akan berbeda jauh dari hasil 2014.
\"Ini jelas ada framing dan pengambilan judul ini sudah jelas ada skenario. Ada angin surga untuk Prabowo, dan sebenarnya ini peringatan khusus bagi Prabowo bahwa daerah itu sudah jelas pendukungnya dari 2014,\" tutup Lucius.
Simulasi Pilpres 2019 di 12 daerah di Jabar yang digelar salah satu media lokal menghasilkan, Prabowo-Sandi 61,64 persen sedangkan Jokowi Maruf 38,36 persen.[R]"/>
Dia menduga simulasi 12 daerah itu dilakukan di kabupaten atau di daerah yang merupakan lumbung suara Prabowo-Sandi sehingga hasilnya pasangan calon 02 unggul semua.
\"Dilakukan sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini publik seolah-olah Prabowo menguasai seluruh Jawa Barat. Ini digunakan untuk framing mempengaruhi masyarakat,\" sebut Karyono.
Sementara itu, aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff), Akbar Maulana menilai ada pihak yang memberikan angin surga kepada Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Maulana menduga ada skenario terselubung di balik menaikkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi melalui simulasi surat suara di 12 daerah tersebut.
\"Kasihan sebenarnya, janganlah kasih angin surga lagi ke pasangan 02. Justru ini menjatuhkan,\" katanya.
Di tempat yang sama, hal senada juga dilontarkan peneliti Formappi, Lucius Karus. Dia menilai berita tersebut lebih ke arah framing. Diprediksi hasil Pemilu 2019 tidak akan berbeda jauh dari hasil 2014.
\"Ini jelas ada framing dan pengambilan judul ini sudah jelas ada skenario. Ada angin surga untuk Prabowo, dan sebenarnya ini peringatan khusus bagi Prabowo bahwa daerah itu sudah jelas pendukungnya dari 2014,\" tutup Lucius.
Simulasi Pilpres 2019 di 12 daerah di Jabar yang digelar salah satu media lokal menghasilkan, Prabowo-Sandi 61,64 persen sedangkan Jokowi Maruf 38,36 persen.[R]"/>
Klaim yang menyebutkan elektabilitas Prabowo-Sandi semakin naik di salah satu media lokal dengan menampilkan Jokowi-Maruf kalah di 12 daerah berdasarkan hasil simulasi, dipertanyakan berbagai pihak.
Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan, simulasi 12 daerah itu tidak menggambarkan hasil keseluruhan di Jawa Barat apalagi unggul di nasional. Kata dia, itu hanya melakukan simulasi di 12 kabupaten dan sampel yang digunakan tidak proporsional.
"Harusnya kan proporsional, harusnya dilakukan secara profesional agar tidak bias pada segmen tertentu. Simulasi surat suara itu berpotensi bias pada segmen pemilih tertentu," kata Karyono dalam diskusi "Simulasi 12 Daerah, Angin Surga atau Ada Skenario Terselubung?" yang gelar Aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Jumat (15/2).
Dia menduga simulasi 12 daerah itu dilakukan di kabupaten atau di daerah yang merupakan lumbung suara Prabowo-Sandi sehingga hasilnya pasangan calon 02 unggul semua.
"Dilakukan sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini publik seolah-olah Prabowo menguasai seluruh Jawa Barat. Ini digunakan untuk framing mempengaruhi masyarakat," sebut Karyono.
Sementara itu, aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff), Akbar Maulana menilai ada pihak yang memberikan angin surga kepada Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Maulana menduga ada skenario terselubung di balik menaikkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi melalui simulasi surat suara di 12 daerah tersebut.
"Kasihan sebenarnya, janganlah kasih angin surga lagi ke pasangan 02. Justru ini menjatuhkan," katanya.
Di tempat yang sama, hal senada juga dilontarkan peneliti Formappi, Lucius Karus. Dia menilai berita tersebut lebih ke arah framing. Diprediksi hasil Pemilu 2019 tidak akan berbeda jauh dari hasil 2014.
"Ini jelas ada framing dan pengambilan judul ini sudah jelas ada skenario. Ada angin surga untuk Prabowo, dan sebenarnya ini peringatan khusus bagi Prabowo bahwa daerah itu sudah jelas pendukungnya dari 2014," tutup Lucius.
Simulasi Pilpres 2019 di 12 daerah di Jabar yang digelar salah satu media lokal menghasilkan, Prabowo-Sandi 61,64 persen sedangkan Jokowi Maruf 38,36 persen.[R]
Klaim yang menyebutkan elektabilitas Prabowo-Sandi semakin naik di salah satu media lokal dengan menampilkan Jokowi-Maruf kalah di 12 daerah berdasarkan hasil simulasi, dipertanyakan berbagai pihak.
Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan, simulasi 12 daerah itu tidak menggambarkan hasil keseluruhan di Jawa Barat apalagi unggul di nasional. Kata dia, itu hanya melakukan simulasi di 12 kabupaten dan sampel yang digunakan tidak proporsional.
"Harusnya kan proporsional, harusnya dilakukan secara profesional agar tidak bias pada segmen tertentu. Simulasi surat suara itu berpotensi bias pada segmen pemilih tertentu," kata Karyono dalam diskusi "Simulasi 12 Daerah, Angin Surga atau Ada Skenario Terselubung?" yang gelar Aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Jumat (15/2).
Dia menduga simulasi 12 daerah itu dilakukan di kabupaten atau di daerah yang merupakan lumbung suara Prabowo-Sandi sehingga hasilnya pasangan calon 02 unggul semua.
"Dilakukan sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini publik seolah-olah Prabowo menguasai seluruh Jawa Barat. Ini digunakan untuk framing mempengaruhi masyarakat," sebut Karyono.
Sementara itu, aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff), Akbar Maulana menilai ada pihak yang memberikan angin surga kepada Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Maulana menduga ada skenario terselubung di balik menaikkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi melalui simulasi surat suara di 12 daerah tersebut.
"Kasihan sebenarnya, janganlah kasih angin surga lagi ke pasangan 02. Justru ini menjatuhkan," katanya.
Di tempat yang sama, hal senada juga dilontarkan peneliti Formappi, Lucius Karus. Dia menilai berita tersebut lebih ke arah framing. Diprediksi hasil Pemilu 2019 tidak akan berbeda jauh dari hasil 2014.
"Ini jelas ada framing dan pengambilan judul ini sudah jelas ada skenario. Ada angin surga untuk Prabowo, dan sebenarnya ini peringatan khusus bagi Prabowo bahwa daerah itu sudah jelas pendukungnya dari 2014," tutup Lucius.
Simulasi Pilpres 2019 di 12 daerah di Jabar yang digelar salah satu media lokal menghasilkan, Prabowo-Sandi 61,64 persen sedangkan Jokowi Maruf 38,36 persen.