Garda Pemuda Nasdem DPW Sumatera Utara menyayangkan munculnya positingan gambar para penerima bantuan pemerintah yang memegang poster bertuliskan "kami orang tidak mampu penerima bantuan" di Kota Medan. Menurut mereka, aksi tersebut merupakan salah satu aksi yang sangat merendahkan warga penerima bantuan yang sebagian besar berasal dari kalangan masyarakat bawah atau wong cilik. "Plt. Walikota Medan, Akhyar Nasution sungguh telah melecehkan rakyat kecil "wong cilik" atas munculnya foto penerima bantuan Pemko Medan bagi rakyat yang terdampak Covid 19," ujar Ketua GP Nasdem, Defri Noval Pasaribu, Kamis (9/4). Menurutnya, tindakan yang dilakukan Pemko Medan saat memberikan bantuan sembako bagi rakyat terdampak Virus Covid 19 dengan memfoto dengan tulisan "kami orang tidak mampu" dinilai sungguh merendahkan derajat orang kurang mampu dan menginjak-injak harga diri serta derajat wong cilik. "Saya nilai tindakan ini jadi sebuah kesombongan yang dipertontonkan. Pemko Medan telah mencederai hati wong cilik, melukai perasaan," ujarnya. Seperti diketahui, di media sosial dan media massa telah tersebar foto rakyat terdampak Covid 19 menerima bantuan. Usai menerima bantuan maka rakyat diminta berfoto dengan memegang tulisan Saya Tidak Mampu Menerima Bantuan. Hal tersebut tentunya tidak bisa diterima ditengah wabah corona, dimana rakyat miskin sangat terpukul karenanya, Pemko Medan melalui aparatur kelurahan dan kecamatan malah dengan enteng mempertontonkan ketidakmampuan rakyat dengan berfoto disertai tulisan yang melecehkan dan melukai perasaan rakyat tak mampu. "Ketidakmampuan rakyat kecil yang menerima bantuan tersebut, adalah juga tanggung jawab Pemko Medan dan Akhyar Nasution. Akhyar sebagai plt. Walikota ternyata tak mampu berbuat dan sekali berbuat melecehkan," jelas Defri yang pada kesempatan tersebut didampingi pengurus GP NasDem Sumut diantaranya Bendahara, Robby Hartono, Hendro S. Dermawan, Erick Siburian, Affandi, Sulafmi Umar, dr. Indri, Elviana, Mitha Triana, Yong Zulfahmi, Saleh Nasution, Syapala, Boy Jasmir, Uedha Mayumi Sato dan Sekretaris PSP Foundation, Rudiansyah. Bukan kali ini saja Akhyar Nasution sebagai Plt. Walikota melakukan blunder. Saat Corona Covid 19 masuk ke Medan, Akhyar ditenggarai juga tak siap mengantisipasi. "Sebagai Plt. Walikota, Akhyar Nasution kami nilai melakukan blunder dan gagal serta tak memiliki strategi tanggulangi Covid 19. Tak ada tindakan antisipatifbdi awal terdeteksinya Covid 19 di Medan, APD minim, RS dan Puskesmas berjalan sendiri. Bahkan saat paramedis menjerit kekurangan APD, kami dengar ada teguran dari Akhyar agar tak ributin ketiadaan APD," ungkap Defri Noval Pasaribu, SE. Ditambahkannya, ada satu yang dilakukan oleh Plt. Walikota Medan dan mendapat pujian dari Gubsu yakni penyediaan lahan kuburan bagi pasien Covid 19 yang meninggal. "Satu yang diperbuat Akhyar sampai menerima pujian Gubsu, yakni lahan pekuburan pasien Covid 19. Tapi bagi kami, Garda Pemuda NasDem, tindakan itu adalah blunder Akhyar paling parah, seolah Pemko Medan sudah tahu bakal banyak korban Covid 19 di Medan, sehingga kuburan yang disiapkan bukan sarana dan prasarana pasien Covid 19 yang dilakukannya," tandas Defri Garda Pemuda NasDem mengingatkan, agar Pemko Medan dan jajaran khususnya Plt. Walikota Medan, Akhyar Nasution, agar bekerja keras, serius dan ikhlas menanggulangi Covid 19 di Kota Medan. "Kami ingatkan, bekerja keras, serius dan ikhlaslah Pemko Medan dan jajaran khususnya Plt. Walikota Medan dalam menanggulangi Covid 19. Jangan jadikan pandemi Covid 19 ini sebagai panggung gratis untuk persiapan Pilkada yang belum tentu juga terlaksana jika belum berakhir,' tutup Defri Noval Pasaribu.[R]
Garda Pemuda Nasdem DPW Sumatera Utara menyayangkan munculnya positingan gambar para penerima bantuan pemerintah yang memegang poster bertuliskan "kami orang tidak mampu penerima bantuan" di Kota Medan. Menurut mereka, aksi tersebut merupakan salah satu aksi yang sangat merendahkan warga penerima bantuan yang sebagian besar berasal dari kalangan masyarakat bawah atau wong cilik. "Plt. Walikota Medan, Akhyar Nasution sungguh telah melecehkan rakyat kecil "wong cilik" atas munculnya foto penerima bantuan Pemko Medan bagi rakyat yang terdampak Covid 19," ujar Ketua GP Nasdem, Defri Noval Pasaribu, Kamis (9/4). Menurutnya, tindakan yang dilakukan Pemko Medan saat memberikan bantuan sembako bagi rakyat terdampak Virus Covid 19 dengan memfoto dengan tulisan "kami orang tidak mampu" dinilai sungguh merendahkan derajat orang kurang mampu dan menginjak-injak harga diri serta derajat wong cilik. "Saya nilai tindakan ini jadi sebuah kesombongan yang dipertontonkan. Pemko Medan telah mencederai hati wong cilik, melukai perasaan," ujarnya. Seperti diketahui, di media sosial dan media massa telah tersebar foto rakyat terdampak Covid 19 menerima bantuan. Usai menerima bantuan maka rakyat diminta berfoto dengan memegang tulisan Saya Tidak Mampu Menerima Bantuan. Hal tersebut tentunya tidak bisa diterima ditengah wabah corona, dimana rakyat miskin sangat terpukul karenanya, Pemko Medan melalui aparatur kelurahan dan kecamatan malah dengan enteng mempertontonkan ketidakmampuan rakyat dengan berfoto disertai tulisan yang melecehkan dan melukai perasaan rakyat tak mampu. "Ketidakmampuan rakyat kecil yang menerima bantuan tersebut, adalah juga tanggung jawab Pemko Medan dan Akhyar Nasution. Akhyar sebagai plt. Walikota ternyata tak mampu berbuat dan sekali berbuat melecehkan," jelas Defri yang pada kesempatan tersebut didampingi pengurus GP NasDem Sumut diantaranya Bendahara, Robby Hartono, Hendro S. Dermawan, Erick Siburian, Affandi, Sulafmi Umar, dr. Indri, Elviana, Mitha Triana, Yong Zulfahmi, Saleh Nasution, Syapala, Boy Jasmir, Uedha Mayumi Sato dan Sekretaris PSP Foundation, Rudiansyah. Bukan kali ini saja Akhyar Nasution sebagai Plt. Walikota melakukan blunder. Saat Corona Covid 19 masuk ke Medan, Akhyar ditenggarai juga tak siap mengantisipasi. "Sebagai Plt. Walikota, Akhyar Nasution kami nilai melakukan blunder dan gagal serta tak memiliki strategi tanggulangi Covid 19. Tak ada tindakan antisipatifbdi awal terdeteksinya Covid 19 di Medan, APD minim, RS dan Puskesmas berjalan sendiri. Bahkan saat paramedis menjerit kekurangan APD, kami dengar ada teguran dari Akhyar agar tak ributin ketiadaan APD," ungkap Defri Noval Pasaribu, SE. Ditambahkannya, ada satu yang dilakukan oleh Plt. Walikota Medan dan mendapat pujian dari Gubsu yakni penyediaan lahan kuburan bagi pasien Covid 19 yang meninggal. "Satu yang diperbuat Akhyar sampai menerima pujian Gubsu, yakni lahan pekuburan pasien Covid 19. Tapi bagi kami, Garda Pemuda NasDem, tindakan itu adalah blunder Akhyar paling parah, seolah Pemko Medan sudah tahu bakal banyak korban Covid 19 di Medan, sehingga kuburan yang disiapkan bukan sarana dan prasarana pasien Covid 19 yang dilakukannya," tandas Defri Garda Pemuda NasDem mengingatkan, agar Pemko Medan dan jajaran khususnya Plt. Walikota Medan, Akhyar Nasution, agar bekerja keras, serius dan ikhlas menanggulangi Covid 19 di Kota Medan. "Kami ingatkan, bekerja keras, serius dan ikhlaslah Pemko Medan dan jajaran khususnya Plt. Walikota Medan dalam menanggulangi Covid 19. Jangan jadikan pandemi Covid 19 ini sebagai panggung gratis untuk persiapan Pilkada yang belum tentu juga terlaksana jika belum berakhir,' tutup Defri Noval Pasaribu.© Copyright 2024, All Rights Reserved