Azhar menjelaskan, virus ini pertama kali ditemukan di Sumut pada 25 September 2019, lewat surat yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Dairi. Laporan ini disikapi dengan melakukan pengambilan sampel darah babi, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang.
\"Hasil dari laboratorium menyatakan itu positif Hog Cholera,\" ujarnya.
Data yang mereka sampaikan menyebutkan total ternak babi yang mati di Sumatera Utara sudah mencapai 4.682 ekor.[R]
" itemprop="description"/>Azhar menjelaskan, virus ini pertama kali ditemukan di Sumut pada 25 September 2019, lewat surat yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Dairi. Laporan ini disikapi dengan melakukan pengambilan sampel darah babi, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang.
\"Hasil dari laboratorium menyatakan itu positif Hog Cholera,\" ujarnya.
Data yang mereka sampaikan menyebutkan total ternak babi yang mati di Sumatera Utara sudah mencapai 4.682 ekor.[R]
"/>Azhar menjelaskan, virus ini pertama kali ditemukan di Sumut pada 25 September 2019, lewat surat yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Dairi. Laporan ini disikapi dengan melakukan pengambilan sampel darah babi, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang.
\"Hasil dari laboratorium menyatakan itu positif Hog Cholera,\" ujarnya.
Data yang mereka sampaikan menyebutkan total ternak babi yang mati di Sumatera Utara sudah mencapai 4.682 ekor.[R]
"/>
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membentuk Tim Unit Reaksi Cepat Pencegahan dan Penanganan Peredaran Virus Hog Cholera. Tim ini bertugas menangani kasus virus Hog Cholera yang tengah mewabah. Tim ini terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Sumber Daya Alam Tata Ruang dan Cipta Karya Sumut, Badan Lingkungan Hidup, BPBD Sumut, serta dan Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut.
Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, mengatakan saat ini tim tersebut sudah bekerja di lapangan.
"Tim sudah bekerja, kita melakukan upaya pencegahan virus dengan melakukan sanitasi terhadap kandang, dan pemberian vitamin, serta vaksin kepada ternak yang sehat," katanya di Kantor BPBD Sumut, Jalan Medan-Binjai, KM 10, Minggu, (10/11/2019).
Azhar menjelaskan, virus ini pertama kali ditemukan di Sumut pada 25 September 2019, lewat surat yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Dairi. Laporan ini disikapi dengan melakukan pengambilan sampel darah babi, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang.
"Hasil dari laboratorium menyatakan itu positif Hog Cholera," ujarnya.
Data yang mereka sampaikan menyebutkan total ternak babi yang mati di Sumatera Utara sudah mencapai 4.682 ekor.[R]
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membentuk Tim Unit Reaksi Cepat Pencegahan dan Penanganan Peredaran Virus Hog Cholera. Tim ini bertugas menangani kasus virus Hog Cholera yang tengah mewabah. Tim ini terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Sumber Daya Alam Tata Ruang dan Cipta Karya Sumut, Badan Lingkungan Hidup, BPBD Sumut, serta dan Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut.
Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, mengatakan saat ini tim tersebut sudah bekerja di lapangan.
"Tim sudah bekerja, kita melakukan upaya pencegahan virus dengan melakukan sanitasi terhadap kandang, dan pemberian vitamin, serta vaksin kepada ternak yang sehat," katanya di Kantor BPBD Sumut, Jalan Medan-Binjai, KM 10, Minggu, (10/11/2019).
Azhar menjelaskan, virus ini pertama kali ditemukan di Sumut pada 25 September 2019, lewat surat yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Dairi. Laporan ini disikapi dengan melakukan pengambilan sampel darah babi, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang.
"Hasil dari laboratorium menyatakan itu positif Hog Cholera," ujarnya.
Data yang mereka sampaikan menyebutkan total ternak babi yang mati di Sumatera Utara sudah mencapai 4.682 ekor.
© Copyright 2024, All Rights Reserved