Tahun ini Suryanation Motorland membawa baru tema baru yakni \"Inspiration to Action\". Menurut Rizky tema ini sengaja dipilih dengan harapan berbagai konten-konten baru dapat memberikan inspirasi yang lebih banyak bagi builder-builder di Medan.
\"Dan untuk menilai kreatifitas-kreatifitas peserta, kami menghadirkan juri nasional dan internasional,\" ujarnya.
Data yang diperoleh pada Suryanation Motorland 2019 tetap menghadirkan \'battle\' pada beberapa kelas yakni dibawah 250 cc dan diatas 250 cc. Kategorinya sendiri beragam seperti chopper/Bobber, Scrambler/trackler, cafe racer, street cub/choppy Cub, sport FFA.
Kemudian exhibition class yang dibagi pada beberapa kelas seperti classic bikes, classic scooter, matic custom.
Kelas terakhit yakni moto art yakni pinstripe and lettering, best American V Twin, best mini bike, best painting dan recognition award.
\"Kita sangat berharap pada setiap kelas akan muncul konsep-konsep baru,\" ungkapnya.
Secara khusus, peserta yang mengikuti kontes di Medan pada tahun 2019 ini sebanyak 84 peserta. Meski dari sisi jumlah menurun, namun dari kreatifitasnya sangat meningkat.
\"Ini terlihat dari kualitas pengerjaannya. Finisihinnya dan detail-detail modifikasinya sangat tapi,\" kata salah seorang juri Dodi Irhas dari Dodi Chrome Cycles Jakarta.
Kota Medan menjadi kota pertama dalam rangkaian kota-kota yang akan disinggahi untuk ajang yang sama seperti Palembang, Makassar, Denpasar dan Surabaya. Rangkaian ini diyakini akan memunculkan builder-builder yang dapat bersaing hingga ke manca negara.
\"Saya sangat senang melihat antusias peserta. Dan kreatifitas mereka sangat tinggi,\" ujar juri asal Italia, Samuele Reali dari Abnormal Cycle Italia. " itemprop="description"/>
Tahun ini Suryanation Motorland membawa baru tema baru yakni \"Inspiration to Action\". Menurut Rizky tema ini sengaja dipilih dengan harapan berbagai konten-konten baru dapat memberikan inspirasi yang lebih banyak bagi builder-builder di Medan.
\"Dan untuk menilai kreatifitas-kreatifitas peserta, kami menghadirkan juri nasional dan internasional,\" ujarnya.
Data yang diperoleh pada Suryanation Motorland 2019 tetap menghadirkan \'battle\' pada beberapa kelas yakni dibawah 250 cc dan diatas 250 cc. Kategorinya sendiri beragam seperti chopper/Bobber, Scrambler/trackler, cafe racer, street cub/choppy Cub, sport FFA.
Kemudian exhibition class yang dibagi pada beberapa kelas seperti classic bikes, classic scooter, matic custom.
Kelas terakhit yakni moto art yakni pinstripe and lettering, best American V Twin, best mini bike, best painting dan recognition award.
\"Kita sangat berharap pada setiap kelas akan muncul konsep-konsep baru,\" ungkapnya.
Secara khusus, peserta yang mengikuti kontes di Medan pada tahun 2019 ini sebanyak 84 peserta. Meski dari sisi jumlah menurun, namun dari kreatifitasnya sangat meningkat.
\"Ini terlihat dari kualitas pengerjaannya. Finisihinnya dan detail-detail modifikasinya sangat tapi,\" kata salah seorang juri Dodi Irhas dari Dodi Chrome Cycles Jakarta.
Kota Medan menjadi kota pertama dalam rangkaian kota-kota yang akan disinggahi untuk ajang yang sama seperti Palembang, Makassar, Denpasar dan Surabaya. Rangkaian ini diyakini akan memunculkan builder-builder yang dapat bersaing hingga ke manca negara.
\"Saya sangat senang melihat antusias peserta. Dan kreatifitas mereka sangat tinggi,\" ujar juri asal Italia, Samuele Reali dari Abnormal Cycle Italia. "/>
Tahun ini Suryanation Motorland membawa baru tema baru yakni \"Inspiration to Action\". Menurut Rizky tema ini sengaja dipilih dengan harapan berbagai konten-konten baru dapat memberikan inspirasi yang lebih banyak bagi builder-builder di Medan.
\"Dan untuk menilai kreatifitas-kreatifitas peserta, kami menghadirkan juri nasional dan internasional,\" ujarnya.
Data yang diperoleh pada Suryanation Motorland 2019 tetap menghadirkan \'battle\' pada beberapa kelas yakni dibawah 250 cc dan diatas 250 cc. Kategorinya sendiri beragam seperti chopper/Bobber, Scrambler/trackler, cafe racer, street cub/choppy Cub, sport FFA.
Kemudian exhibition class yang dibagi pada beberapa kelas seperti classic bikes, classic scooter, matic custom.
Kelas terakhit yakni moto art yakni pinstripe and lettering, best American V Twin, best mini bike, best painting dan recognition award.
\"Kita sangat berharap pada setiap kelas akan muncul konsep-konsep baru,\" ungkapnya.
Secara khusus, peserta yang mengikuti kontes di Medan pada tahun 2019 ini sebanyak 84 peserta. Meski dari sisi jumlah menurun, namun dari kreatifitasnya sangat meningkat.
\"Ini terlihat dari kualitas pengerjaannya. Finisihinnya dan detail-detail modifikasinya sangat tapi,\" kata salah seorang juri Dodi Irhas dari Dodi Chrome Cycles Jakarta.
Kota Medan menjadi kota pertama dalam rangkaian kota-kota yang akan disinggahi untuk ajang yang sama seperti Palembang, Makassar, Denpasar dan Surabaya. Rangkaian ini diyakini akan memunculkan builder-builder yang dapat bersaing hingga ke manca negara.
\"Saya sangat senang melihat antusias peserta. Dan kreatifitas mereka sangat tinggi,\" ujar juri asal Italia, Samuele Reali dari Abnormal Cycle Italia. "/>
Ajang kontes modifikasi sepeda motor Suryanayion Motorland kembali hadir di Kota Medan. Tidak berbeda dari tahun sebelumnya, even pada tahun kelima ini tetap menyedot perhatian para builder motor di Medan.
"Kami berharap konten-konten baru di even ini dapat menjadi inspirasi bagi para pecinta dunia custom di Medan," kata Suryanation Motorland Commite, Rizky Dwianto, Sabtu (20/7/2019).
Tahun ini Suryanation Motorland membawa baru tema baru yakni "Inspiration to Action". Menurut Rizky tema ini sengaja dipilih dengan harapan berbagai konten-konten baru dapat memberikan inspirasi yang lebih banyak bagi builder-builder di Medan.
"Dan untuk menilai kreatifitas-kreatifitas peserta, kami menghadirkan juri nasional dan internasional," ujarnya.
Data yang diperoleh pada Suryanation Motorland 2019 tetap menghadirkan 'battle' pada beberapa kelas yakni dibawah 250 cc dan diatas 250 cc. Kategorinya sendiri beragam seperti chopper/Bobber, Scrambler/trackler, cafe racer, street cub/choppy Cub, sport FFA.
Kemudian exhibition class yang dibagi pada beberapa kelas seperti classic bikes, classic scooter, matic custom.
Kelas terakhit yakni moto art yakni pinstripe and lettering, best American V Twin, best mini bike, best painting dan recognition award.
"Kita sangat berharap pada setiap kelas akan muncul konsep-konsep baru," ungkapnya.
Secara khusus, peserta yang mengikuti kontes di Medan pada tahun 2019 ini sebanyak 84 peserta. Meski dari sisi jumlah menurun, namun dari kreatifitasnya sangat meningkat.
"Ini terlihat dari kualitas pengerjaannya. Finisihinnya dan detail-detail modifikasinya sangat tapi," kata salah seorang juri Dodi Irhas dari Dodi Chrome Cycles Jakarta.
Kota Medan menjadi kota pertama dalam rangkaian kota-kota yang akan disinggahi untuk ajang yang sama seperti Palembang, Makassar, Denpasar dan Surabaya. Rangkaian ini diyakini akan memunculkan builder-builder yang dapat bersaing hingga ke manca negara.
"Saya sangat senang melihat antusias peserta. Dan kreatifitas mereka sangat tinggi," ujar juri asal Italia, Samuele Reali dari Abnormal Cycle Italia.
Ajang kontes modifikasi sepeda motor Suryanayion Motorland kembali hadir di Kota Medan. Tidak berbeda dari tahun sebelumnya, even pada tahun kelima ini tetap menyedot perhatian para builder motor di Medan.
"Kami berharap konten-konten baru di even ini dapat menjadi inspirasi bagi para pecinta dunia custom di Medan," kata Suryanation Motorland Commite, Rizky Dwianto, Sabtu (20/7/2019).
Tahun ini Suryanation Motorland membawa baru tema baru yakni "Inspiration to Action". Menurut Rizky tema ini sengaja dipilih dengan harapan berbagai konten-konten baru dapat memberikan inspirasi yang lebih banyak bagi builder-builder di Medan.
"Dan untuk menilai kreatifitas-kreatifitas peserta, kami menghadirkan juri nasional dan internasional," ujarnya.
Data yang diperoleh pada Suryanation Motorland 2019 tetap menghadirkan 'battle' pada beberapa kelas yakni dibawah 250 cc dan diatas 250 cc. Kategorinya sendiri beragam seperti chopper/Bobber, Scrambler/trackler, cafe racer, street cub/choppy Cub, sport FFA.
Kemudian exhibition class yang dibagi pada beberapa kelas seperti classic bikes, classic scooter, matic custom.
Kelas terakhit yakni moto art yakni pinstripe and lettering, best American V Twin, best mini bike, best painting dan recognition award.
"Kita sangat berharap pada setiap kelas akan muncul konsep-konsep baru," ungkapnya.
Secara khusus, peserta yang mengikuti kontes di Medan pada tahun 2019 ini sebanyak 84 peserta. Meski dari sisi jumlah menurun, namun dari kreatifitasnya sangat meningkat.
"Ini terlihat dari kualitas pengerjaannya. Finisihinnya dan detail-detail modifikasinya sangat tapi," kata salah seorang juri Dodi Irhas dari Dodi Chrome Cycles Jakarta.
Kota Medan menjadi kota pertama dalam rangkaian kota-kota yang akan disinggahi untuk ajang yang sama seperti Palembang, Makassar, Denpasar dan Surabaya. Rangkaian ini diyakini akan memunculkan builder-builder yang dapat bersaing hingga ke manca negara.
"Saya sangat senang melihat antusias peserta. Dan kreatifitas mereka sangat tinggi," ujar juri asal Italia, Samuele Reali dari Abnormal Cycle Italia.