Partai Gerindra akan mengabaikan kajian akademis berupa survey tentang elektabilitas sosok yang akan diusung di Pilkada Medan 2020 jika tidak menjatuhkan pilihan kepada Suryani Paskah Naiborhu sebagai sosok calon wakil walikota. Hal ini karena berdasarkan survey yang dilakukan sendiri oleh Gerindra dengan melibatkan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas Suryani merupakan yang tertinggi diantara beberapa nama yang mendaftar untuk posisi calon wakil walikota Medan. Hal ini disampaikan langsung oleh Suryani terkait munculnya isu yang menyebut DPP Gerindra menetapkan pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman sebagai pasangan yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020. "Hasil survey ini juga sudah diserahkan oleh pengurus DPD kepada saya. Saya peringkat pertama dengan tingkat elektabilitasnya 24 persen dari 8 orang yang disurvey. Kalau yang diusung bukan saya, itu kan menimbulkan pertanyaan," katanya kepada wartawan, Rabu (5/8). Suryani menjelaskan perjalanannya mengikuti seluruh mekanisme dan tahapan yang disyaratkan oleh partai untuk mencalon wakil walikota Medan. Ia mengaku sengaja memilih mendaftar pada posisi ini karena menilai punya kapasitas untuk itu. Ia kemudian mendaftar ke DPC Gerindra Kota Medan dan melakukan sosialisasi di tengah masyarakat sesuai anjuran dari partai. Beberapa tahapan ia ikuti, mulai dari penyerahan berkas pendaftaran, sosialisasi, penyampaian visi misi hingga fit and proper test. "Dan untuk survey itu saya diminta kontribusi Rp 20 juta, saya langsung transfer. Karena menilai itu adalah bagian dari mekanisme yang akan menghasilkan penilaian yang real," ujarnya. Akan tetapi belakangan kata Suryani, ia mendengar pernyataan dari Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Sufmi Dasco yang menyebut sosok yang diusung menjadi calon wakil walikota untuk Pilkada Medan 2020 bukan dirinya. "Kita kan butuh penjelasan atas hal ini. Seluruh mekanisme kita ikuti, survey kita posisi tertinggi. Saya berharap kepada pak Prabowo agar arif dan bijak dalam menyikapi ini. Saya menunggu kebijaksanaan dari beliau," pungkasnya. Data yang ditunjukkannya, survey calon wakil walikota yang dilakukan oleh Gerindra yakni terhadap 8 orang yakni Rusdi Sinuraya, Kol (purn) Indra Junjungan Nasution, Nezar Djoeli, Putrama Alkhairi, Hamdan Simbolon, H Zainal Arifin dan Aritya Pranata. Diantara mereka, Suryani menempati posisi pertama dengan 24 persen pilihan.[R]
Partai Gerindra akan mengabaikan kajian akademis berupa survey tentang elektabilitas sosok yang akan diusung di Pilkada Medan 2020 jika tidak menjatuhkan pilihan kepada Suryani Paskah Naiborhu sebagai sosok calon wakil walikota. Hal ini karena berdasarkan survey yang dilakukan sendiri oleh Gerindra dengan melibatkan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas Suryani merupakan yang tertinggi diantara beberapa nama yang mendaftar untuk posisi calon wakil walikota Medan. Hal ini disampaikan langsung oleh Suryani terkait munculnya isu yang menyebut DPP Gerindra menetapkan pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman sebagai pasangan yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020. "Hasil survey ini juga sudah diserahkan oleh pengurus DPD kepada saya. Saya peringkat pertama dengan tingkat elektabilitasnya 24 persen dari 8 orang yang disurvey. Kalau yang diusung bukan saya, itu kan menimbulkan pertanyaan," katanya kepada wartawan, Rabu (5/8). Suryani menjelaskan perjalanannya mengikuti seluruh mekanisme dan tahapan yang disyaratkan oleh partai untuk mencalon wakil walikota Medan. Ia mengaku sengaja memilih mendaftar pada posisi ini karena menilai punya kapasitas untuk itu. Ia kemudian mendaftar ke DPC Gerindra Kota Medan dan melakukan sosialisasi di tengah masyarakat sesuai anjuran dari partai. Beberapa tahapan ia ikuti, mulai dari penyerahan berkas pendaftaran, sosialisasi, penyampaian visi misi hingga fit and proper test. "Dan untuk survey itu saya diminta kontribusi Rp 20 juta, saya langsung transfer. Karena menilai itu adalah bagian dari mekanisme yang akan menghasilkan penilaian yang real," ujarnya. Akan tetapi belakangan kata Suryani, ia mendengar pernyataan dari Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Sufmi Dasco yang menyebut sosok yang diusung menjadi calon wakil walikota untuk Pilkada Medan 2020 bukan dirinya. "Kita kan butuh penjelasan atas hal ini. Seluruh mekanisme kita ikuti, survey kita posisi tertinggi. Saya berharap kepada pak Prabowo agar arif dan bijak dalam menyikapi ini. Saya menunggu kebijaksanaan dari beliau," pungkasnya. Data yang ditunjukkannya, survey calon wakil walikota yang dilakukan oleh Gerindra yakni terhadap 8 orang yakni Rusdi Sinuraya, Kol (purn) Indra Junjungan Nasution, Nezar Djoeli, Putrama Alkhairi, Hamdan Simbolon, H Zainal Arifin dan Aritya Pranata. Diantara mereka, Suryani menempati posisi pertama dengan 24 persen pilihan.© Copyright 2024, All Rights Reserved