Sutias Handayani Istri Gatot Pujo Nugroho Tersangkut OTT Dugaan Money Politic

Istri mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Sutias Handayani Gatot Pujo Nughoro berurusan dengan polisi dan Bawaslu Kota Medan. Hal ini terjadi karena aksi pembagian handuk, souvenir dan kartu nama yang dilakukan usai acara pembekalan saksi di Kantor PKS, Jalan Sei Beras, Medan Baru, pada Senin (15/4/2019).

Sutias Handayani merupakan caleg PKS untuk DPR RI dari Sumatera Utara. Selain dia, beberapa caleg lainnya juga berurusan karena aksi pembagian souvenir dan kartu nama tersebut seperti Hj Ernawaty Ginting (caleg PKS) untuk DPRD Sumut, H Rajuddin Sagala (Caleg PKS) untuk DPRD MEdan dan Muhammad Nuh yang merupakan calon DPD RI asal Sumut.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha mengatakan pihaknya sempat memeriksa para caleg tersebut bersama para tim suksesnya yang membagi-bagikan souvenir tersebut kepada masyarakat. Namun karena berkaitan dengan dugaan pelanggaran pemilu, mereka menyerahkan prosesnya kepada pihak Bawaslu.

"Kita limpahkan ke Bawaslu bersama barang buktinya," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Medan, Payung Harahap mengatakan aksi pembagian handuk dan souvenir serta kartu nama para caleg tersebut dilakukan terhadap masyarakat sehingga dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

"Ini kan sudah masa tenang, aksi-aksi seperti itu dilarang karena dianggap menjadi bagian dari kampanye," katanya, Selasa (16/4/2019).

Payung membenarkan para caleg tersebut sempat diproses di kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran tersebut. Untuk pemeriksaan lanjutan pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Istri mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Sutias Handayani Gatot Pujo Nughoro berurusan dengan polisi dan Bawaslu Kota Medan. Hal ini terjadi karena aksi pembagian handuk, souvenir dan kartu nama yang dilakukan usai acara pembekalan saksi di Kantor PKS, Jalan Sei Beras, Medan Baru, pada Senin (15/4/2019).

Sutias Handayani merupakan caleg PKS untuk DPR RI dari Sumatera Utara. Selain dia, beberapa caleg lainnya juga berurusan karena aksi pembagian souvenir dan kartu nama tersebut seperti Hj Ernawaty Ginting (caleg PKS) untuk DPRD Sumut, H Rajuddin Sagala (Caleg PKS) untuk DPRD MEdan dan Muhammad Nuh yang merupakan calon DPD RI asal Sumut.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha mengatakan pihaknya sempat memeriksa para caleg tersebut bersama para tim suksesnya yang membagi-bagikan souvenir tersebut kepada masyarakat. Namun karena berkaitan dengan dugaan pelanggaran pemilu, mereka menyerahkan prosesnya kepada pihak Bawaslu.

"Kita limpahkan ke Bawaslu bersama barang buktinya," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Medan, Payung Harahap mengatakan aksi pembagian handuk dan souvenir serta kartu nama para caleg tersebut dilakukan terhadap masyarakat sehingga dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

"Ini kan sudah masa tenang, aksi-aksi seperti itu dilarang karena dianggap menjadi bagian dari kampanye," katanya, Selasa (16/4/2019).

Payung membenarkan para caleg tersebut sempat diproses di kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran tersebut. Untuk pemeriksaan lanjutan pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian.