Kantor Berita RMOLSumut, Senin (23/4).
Menurut Ketua GNPF Ulama Binjai ini, kepanikan tim pendukung paslon Pilpres nomor urut 01 ini muncul setelah beredar indikasi kecurangan dan bayangan akan kekalahan yang akan diderita pasangan Jokowi-Maruf.
\"Lagian enggak akan mungkin lah C 1 itu dilepas hanya dengan Rp 100 juta.
Memangnya disangkanya uang segitu sudah banyak apa?\" kata Sani sambil tertawa.
Bukti C1 yang berhasil dikumpulkan dari TPS-TPS pasca pemilihan, lanjut Sani, tidak mungkin akan dilepas, karena menjadi sumber otentik dan bukti hukum pelanggaran dan kecurangan.
\"Tak akan mungkin kami menyambut seruan dia itu untuk melepas atau memberikan C1 ke mereka karena itu adalah pegangan kami. Bukti kami untuk menunjukkan kemenangan sebenarnya nanti,\" lanjut Sani.
Menurut Sani, sekarang saja pihak pendukung 01 sedang sibuk mengumpulkan C1.
\"Untuk apa itu? Semua mereka kerahkan untuk mengumpulkan C1. Untuk diubah - ubah agar 01 yang menang?\" ketus Sani.
Sani menduga, tantangan atau sayembara yang disampaikan Arya Sinulingga beberapa waktu lalu untuk mengumpulkan data dari C1 agar bisa dimanipulasi.
\"Bahkan mereka kerahkan semua kekuatan yang ada pada mereka bagaimanapun caranya agar bisa mendapatkan C1 itu. Tentu, kami enggak akan meladeni orang-orang frustasi macam dia itu...hahaha,\" demikian Sani. [hta]" itemprop="description"/>
Kantor Berita RMOLSumut, Senin (23/4).
Menurut Ketua GNPF Ulama Binjai ini, kepanikan tim pendukung paslon Pilpres nomor urut 01 ini muncul setelah beredar indikasi kecurangan dan bayangan akan kekalahan yang akan diderita pasangan Jokowi-Maruf.
\"Lagian enggak akan mungkin lah C 1 itu dilepas hanya dengan Rp 100 juta.
Memangnya disangkanya uang segitu sudah banyak apa?\" kata Sani sambil tertawa.
Bukti C1 yang berhasil dikumpulkan dari TPS-TPS pasca pemilihan, lanjut Sani, tidak mungkin akan dilepas, karena menjadi sumber otentik dan bukti hukum pelanggaran dan kecurangan.
\"Tak akan mungkin kami menyambut seruan dia itu untuk melepas atau memberikan C1 ke mereka karena itu adalah pegangan kami. Bukti kami untuk menunjukkan kemenangan sebenarnya nanti,\" lanjut Sani.
Menurut Sani, sekarang saja pihak pendukung 01 sedang sibuk mengumpulkan C1.
\"Untuk apa itu? Semua mereka kerahkan untuk mengumpulkan C1. Untuk diubah - ubah agar 01 yang menang?\" ketus Sani.
Sani menduga, tantangan atau sayembara yang disampaikan Arya Sinulingga beberapa waktu lalu untuk mengumpulkan data dari C1 agar bisa dimanipulasi.
\"Bahkan mereka kerahkan semua kekuatan yang ada pada mereka bagaimanapun caranya agar bisa mendapatkan C1 itu. Tentu, kami enggak akan meladeni orang-orang frustasi macam dia itu...hahaha,\" demikian Sani. [hta]"/>
Kantor Berita RMOLSumut, Senin (23/4).
Menurut Ketua GNPF Ulama Binjai ini, kepanikan tim pendukung paslon Pilpres nomor urut 01 ini muncul setelah beredar indikasi kecurangan dan bayangan akan kekalahan yang akan diderita pasangan Jokowi-Maruf.
\"Lagian enggak akan mungkin lah C 1 itu dilepas hanya dengan Rp 100 juta.
Memangnya disangkanya uang segitu sudah banyak apa?\" kata Sani sambil tertawa.
Bukti C1 yang berhasil dikumpulkan dari TPS-TPS pasca pemilihan, lanjut Sani, tidak mungkin akan dilepas, karena menjadi sumber otentik dan bukti hukum pelanggaran dan kecurangan.
\"Tak akan mungkin kami menyambut seruan dia itu untuk melepas atau memberikan C1 ke mereka karena itu adalah pegangan kami. Bukti kami untuk menunjukkan kemenangan sebenarnya nanti,\" lanjut Sani.
Menurut Sani, sekarang saja pihak pendukung 01 sedang sibuk mengumpulkan C1.
\"Untuk apa itu? Semua mereka kerahkan untuk mengumpulkan C1. Untuk diubah - ubah agar 01 yang menang?\" ketus Sani.
Sani menduga, tantangan atau sayembara yang disampaikan Arya Sinulingga beberapa waktu lalu untuk mengumpulkan data dari C1 agar bisa dimanipulasi.
\"Bahkan mereka kerahkan semua kekuatan yang ada pada mereka bagaimanapun caranya agar bisa mendapatkan C1 itu. Tentu, kami enggak akan meladeni orang-orang frustasi macam dia itu...hahaha,\" demikian Sani. [hta]"/>