Anggota DPRD Sumatera Utara Rony Situmorang membongkar kecurangan takaran sembako bantuan dari Pemprov Sumut yang akan dibagikan kepada masyarakat terdampak covid-19. Video mengenai kecuranan ini menjadi viral dimana anggota dewan dari Dapil Simalungun ini melakukan pemeriksaan bantuan sembako dari pemprovsu yang akan dibagikan di Kabupaten Simalungun. Pada video tersebut, Rony meminta beberapa sampel kotak bantuan berisi beras, gula, minyak goreng dan mie instans dibuka. Dari beberapa sampel yang diambil secara acak kemudian masing-masing item isinya ditimbang di lokasi. Hasilnya ada kekurangan takaran pada beras dan gula. "Ini paket isinya 1 karung beras 10 kg, 2 kg gula, 2 liter minyag goreng dan 20 bungkus mie instan. Pas kita cek terbukti ada kekurangan. Beras beratnya kurang 0,5 sampai 2 kg per karung, gula kekurangannya 2,5 ons," katanya. Atas kekurangan ini, Rony yang didampingi Kadis Perindag Sumut, Zonny Waldi langsung meminta agar bantuan tersebut tidal langsung dibagikan. Penanggungjawab bantuan ini yakni BPBD Sumut menurutnya harus menyelesaikan persoalan ini. "Karena ini uang rakyat, tidak boleh sepeserpun uang rakyat yang dikurangi. Itu hak mereka," pungkasnya. Rony sempat bersitegang dengan salah seorang petugas yang disinyalir penanggungjawab bantuan tersebut karena mendengar alasan kejadian ini karena waktu yang sangat mepet dalam penyediaan bantuan tersebut. "Kalau tak mampu jangan diambil pekerjaannya. Saya tegaskan ini uang rakyat, jangan dikurang-kurangi," tegasnya.[R]
Anggota DPRD Sumatera Utara Rony Situmorang membongkar kecurangan takaran sembako bantuan dari Pemprov Sumut yang akan dibagikan kepada masyarakat terdampak covid-19. Video mengenai kecuranan ini menjadi viral dimana anggota dewan dari Dapil Simalungun ini melakukan pemeriksaan bantuan sembako dari pemprovsu yang akan dibagikan di Kabupaten Simalungun. Pada video tersebut, Rony meminta beberapa sampel kotak bantuan berisi beras, gula, minyak goreng dan mie instans dibuka. Dari beberapa sampel yang diambil secara acak kemudian masing-masing item isinya ditimbang di lokasi. Hasilnya ada kekurangan takaran pada beras dan gula. "Ini paket isinya 1 karung beras 10 kg, 2 kg gula, 2 liter minyag goreng dan 20 bungkus mie instan. Pas kita cek terbukti ada kekurangan. Beras beratnya kurang 0,5 sampai 2 kg per karung, gula kekurangannya 2,5 ons," katanya. Atas kekurangan ini, Rony yang didampingi Kadis Perindag Sumut, Zonny Waldi langsung meminta agar bantuan tersebut tidal langsung dibagikan. Penanggungjawab bantuan ini yakni BPBD Sumut menurutnya harus menyelesaikan persoalan ini. "Karena ini uang rakyat, tidak boleh sepeserpun uang rakyat yang dikurangi. Itu hak mereka," pungkasnya. Rony sempat bersitegang dengan salah seorang petugas yang disinyalir penanggungjawab bantuan tersebut karena mendengar alasan kejadian ini karena waktu yang sangat mepet dalam penyediaan bantuan tersebut. "Kalau tak mampu jangan diambil pekerjaannya. Saya tegaskan ini uang rakyat, jangan dikurang-kurangi," tegasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved