Karena itu, ia hanya berharap agar Eldin dapat menyelesaikan persoalannya tersebut
\"Biarkan hukum yang menentukan. Saya yakin kalau ada asap pasti ada api,\" katanya saat ditemui di Kampus USU, Rabu (16/10/2019)
Kepada seluruh masyarakat, Edy juga meminta agar tetap mendoakan Eldin dan menghormati proses hukum yang berjalan.
“Biarkan pihak hukum melakukan se-obyektif mungkin. Kita prihatin. Sama-sama kita doakan,\" pungkasnya.
Diketahui Dzulmi Eldin dan 6 orang lainnya terjaring OTT KPK pada Selasa (15/10/2019) malam. Enam orang lainnya tersebut yakni Kepala Dinas PU, protokoler dan ajudan walikota dan pihak swasta. Dari OTT ini petugas menyita uang tunai Rp200 juta diduga untuk setoran dari dinas-dinas di Pemko Medan.[R]
" itemprop="description"/>Karena itu, ia hanya berharap agar Eldin dapat menyelesaikan persoalannya tersebut
\"Biarkan hukum yang menentukan. Saya yakin kalau ada asap pasti ada api,\" katanya saat ditemui di Kampus USU, Rabu (16/10/2019)
Kepada seluruh masyarakat, Edy juga meminta agar tetap mendoakan Eldin dan menghormati proses hukum yang berjalan.
“Biarkan pihak hukum melakukan se-obyektif mungkin. Kita prihatin. Sama-sama kita doakan,\" pungkasnya.
Diketahui Dzulmi Eldin dan 6 orang lainnya terjaring OTT KPK pada Selasa (15/10/2019) malam. Enam orang lainnya tersebut yakni Kepala Dinas PU, protokoler dan ajudan walikota dan pihak swasta. Dari OTT ini petugas menyita uang tunai Rp200 juta diduga untuk setoran dari dinas-dinas di Pemko Medan.[R]
"/>Karena itu, ia hanya berharap agar Eldin dapat menyelesaikan persoalannya tersebut
\"Biarkan hukum yang menentukan. Saya yakin kalau ada asap pasti ada api,\" katanya saat ditemui di Kampus USU, Rabu (16/10/2019)
Kepada seluruh masyarakat, Edy juga meminta agar tetap mendoakan Eldin dan menghormati proses hukum yang berjalan.
“Biarkan pihak hukum melakukan se-obyektif mungkin. Kita prihatin. Sama-sama kita doakan,\" pungkasnya.
Diketahui Dzulmi Eldin dan 6 orang lainnya terjaring OTT KPK pada Selasa (15/10/2019) malam. Enam orang lainnya tersebut yakni Kepala Dinas PU, protokoler dan ajudan walikota dan pihak swasta. Dari OTT ini petugas menyita uang tunai Rp200 juta diduga untuk setoran dari dinas-dinas di Pemko Medan.[R]
"/>