\"Tapi kita jangan putus asa. Manusia hanya berusaha, pada ujungnya nanti kuasa Tuhan-lah yang berlaku. Maka dengan doa anak yatim ini kita harapkan hasil yang nantinya diumumkan KPU sesuai dengan cita-cita bersama,\" jelasnya. \"Jadi nazar yang harusnya dilakukan setelah Pilpres kita ganti dengan doa bersama anak yatim,\" tambahnya.
Sementara itu Ketua BPP Sumut Gus Irawan Pasaribu menegaskan doa bersama anak yatim ini akan berjumlah 1.000 orang. \"Di bulan penuh berkah ini sekaligus kita menyantuni mereka sekaligus berbagi dengan kaum dhuafa,\" tuturnya. Menurut dia, doa bersama 1.000 anak yatim ini akan digelar di lima lokasi di Medan dengan menghadirkan 200 orang di setiap tempat.
Ustad Ahsanul Fuad dalam tausiahnya mengatakan ketika muncul masalah berat dalam hidup maka sesungguhnya Allah akan memberikan jalan terbaik kepada manusia.
\"Ada satu riwayat menceritakan ketika tiga manusia terjebak dalam goa, lalu mereka berdoa sambil mengungkap kebaikannya masing-masing lantas kemudian secara perlahan goa itu kemudian terbuka,\" tuturnya. Begitulah jika yang Maha Kuasa berkendak apa pun bisa terjadi,\" jelasnya. " itemprop="description"/>
\"Tapi kita jangan putus asa. Manusia hanya berusaha, pada ujungnya nanti kuasa Tuhan-lah yang berlaku. Maka dengan doa anak yatim ini kita harapkan hasil yang nantinya diumumkan KPU sesuai dengan cita-cita bersama,\" jelasnya. \"Jadi nazar yang harusnya dilakukan setelah Pilpres kita ganti dengan doa bersama anak yatim,\" tambahnya.
Sementara itu Ketua BPP Sumut Gus Irawan Pasaribu menegaskan doa bersama anak yatim ini akan berjumlah 1.000 orang. \"Di bulan penuh berkah ini sekaligus kita menyantuni mereka sekaligus berbagi dengan kaum dhuafa,\" tuturnya. Menurut dia, doa bersama 1.000 anak yatim ini akan digelar di lima lokasi di Medan dengan menghadirkan 200 orang di setiap tempat.
Ustad Ahsanul Fuad dalam tausiahnya mengatakan ketika muncul masalah berat dalam hidup maka sesungguhnya Allah akan memberikan jalan terbaik kepada manusia.
\"Ada satu riwayat menceritakan ketika tiga manusia terjebak dalam goa, lalu mereka berdoa sambil mengungkap kebaikannya masing-masing lantas kemudian secara perlahan goa itu kemudian terbuka,\" tuturnya. Begitulah jika yang Maha Kuasa berkendak apa pun bisa terjadi,\" jelasnya. "/>
\"Tapi kita jangan putus asa. Manusia hanya berusaha, pada ujungnya nanti kuasa Tuhan-lah yang berlaku. Maka dengan doa anak yatim ini kita harapkan hasil yang nantinya diumumkan KPU sesuai dengan cita-cita bersama,\" jelasnya. \"Jadi nazar yang harusnya dilakukan setelah Pilpres kita ganti dengan doa bersama anak yatim,\" tambahnya.
Sementara itu Ketua BPP Sumut Gus Irawan Pasaribu menegaskan doa bersama anak yatim ini akan berjumlah 1.000 orang. \"Di bulan penuh berkah ini sekaligus kita menyantuni mereka sekaligus berbagi dengan kaum dhuafa,\" tuturnya. Menurut dia, doa bersama 1.000 anak yatim ini akan digelar di lima lokasi di Medan dengan menghadirkan 200 orang di setiap tempat.
Ustad Ahsanul Fuad dalam tausiahnya mengatakan ketika muncul masalah berat dalam hidup maka sesungguhnya Allah akan memberikan jalan terbaik kepada manusia.
\"Ada satu riwayat menceritakan ketika tiga manusia terjebak dalam goa, lalu mereka berdoa sambil mengungkap kebaikannya masing-masing lantas kemudian secara perlahan goa itu kemudian terbuka,\" tuturnya. Begitulah jika yang Maha Kuasa berkendak apa pun bisa terjadi,\" jelasnya. "/>
Sedikitnya 1.000 anak yatim di Medan turut mendoakan calon Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam penetapan hasil Pilpres yang akan dilakukan oleh KPU pada 22 Mei 2019.
Doa bersama anak 1.000 anak yatim itu digelar oleh Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Sumatera Utara dan APTSI (Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia). Hadir di situ Ketua BPP Sumut Gus Irawan Pasaribu, Bendahara DPD Gerindra Sumut Kamsir Aritonang, koordinator relawan APTSI Mislaini Suci Rahayu, dan Ustad Ahsanul Fuad.
Relawan APTSI Sumut Mislaini mengatakan ikhwal doa bersama anak yatim ini sebenarnya merupakan nazar dari para relawan yang tergabung dalam APTSI.
"Awalnya kita ingin nazar ini dilakukan setelah Pilpres diumumkan karena kawan-kawan relawan sudah berniat akan menyantuni anak yatim saat Pilpres diumumkan," kata dia. Namun ternyata kondisi sekarang sudah sama-sama dimaklumi banyaknya kecurangan dan mobilisasi ASN serta aparat membuat masyarakat tak lagi percaya pada penyelenggara Pemilu, ujarnya.
"Tapi kita jangan putus asa. Manusia hanya berusaha, pada ujungnya nanti kuasa Tuhan-lah yang berlaku. Maka dengan doa anak yatim ini kita harapkan hasil yang nantinya diumumkan KPU sesuai dengan cita-cita bersama," jelasnya. "Jadi nazar yang harusnya dilakukan setelah Pilpres kita ganti dengan doa bersama anak yatim," tambahnya.
Sementara itu Ketua BPP Sumut Gus Irawan Pasaribu menegaskan doa bersama anak yatim ini akan berjumlah 1.000 orang. "Di bulan penuh berkah ini sekaligus kita menyantuni mereka sekaligus berbagi dengan kaum dhuafa," tuturnya. Menurut dia, doa bersama 1.000 anak yatim ini akan digelar di lima lokasi di Medan dengan menghadirkan 200 orang di setiap tempat.
Ustad Ahsanul Fuad dalam tausiahnya mengatakan ketika muncul masalah berat dalam hidup maka sesungguhnya Allah akan memberikan jalan terbaik kepada manusia.
"Ada satu riwayat menceritakan ketika tiga manusia terjebak dalam goa, lalu mereka berdoa sambil mengungkap kebaikannya masing-masing lantas kemudian secara perlahan goa itu kemudian terbuka," tuturnya. Begitulah jika yang Maha Kuasa berkendak apa pun bisa terjadi," jelasnya.
Sedikitnya 1.000 anak yatim di Medan turut mendoakan calon Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam penetapan hasil Pilpres yang akan dilakukan oleh KPU pada 22 Mei 2019.
Doa bersama anak 1.000 anak yatim itu digelar oleh Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Sumatera Utara dan APTSI (Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia). Hadir di situ Ketua BPP Sumut Gus Irawan Pasaribu, Bendahara DPD Gerindra Sumut Kamsir Aritonang, koordinator relawan APTSI Mislaini Suci Rahayu, dan Ustad Ahsanul Fuad.
Relawan APTSI Sumut Mislaini mengatakan ikhwal doa bersama anak yatim ini sebenarnya merupakan nazar dari para relawan yang tergabung dalam APTSI.
"Awalnya kita ingin nazar ini dilakukan setelah Pilpres diumumkan karena kawan-kawan relawan sudah berniat akan menyantuni anak yatim saat Pilpres diumumkan," kata dia. Namun ternyata kondisi sekarang sudah sama-sama dimaklumi banyaknya kecurangan dan mobilisasi ASN serta aparat membuat masyarakat tak lagi percaya pada penyelenggara Pemilu, ujarnya.
"Tapi kita jangan putus asa. Manusia hanya berusaha, pada ujungnya nanti kuasa Tuhan-lah yang berlaku. Maka dengan doa anak yatim ini kita harapkan hasil yang nantinya diumumkan KPU sesuai dengan cita-cita bersama," jelasnya. "Jadi nazar yang harusnya dilakukan setelah Pilpres kita ganti dengan doa bersama anak yatim," tambahnya.
Sementara itu Ketua BPP Sumut Gus Irawan Pasaribu menegaskan doa bersama anak yatim ini akan berjumlah 1.000 orang. "Di bulan penuh berkah ini sekaligus kita menyantuni mereka sekaligus berbagi dengan kaum dhuafa," tuturnya. Menurut dia, doa bersama 1.000 anak yatim ini akan digelar di lima lokasi di Medan dengan menghadirkan 200 orang di setiap tempat.
Ustad Ahsanul Fuad dalam tausiahnya mengatakan ketika muncul masalah berat dalam hidup maka sesungguhnya Allah akan memberikan jalan terbaik kepada manusia.
"Ada satu riwayat menceritakan ketika tiga manusia terjebak dalam goa, lalu mereka berdoa sambil mengungkap kebaikannya masing-masing lantas kemudian secara perlahan goa itu kemudian terbuka," tuturnya. Begitulah jika yang Maha Kuasa berkendak apa pun bisa terjadi," jelasnya.