Agenda olahraga baik tingkat nasional maupun kelas dunia yang digelar di Danau Toba menjadi bagian penting untuk terus menggaungkan Danau Toba sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia.
Sebab, lewat even-even tersebut maka nama Danau Toba akan terus menjadi perbincangan masyarakat luas.
Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kabupaten Samosir, Ombang Siboro berkaitan dengan even internasional F1 Powerboat (F1H20) yang akan digelar awal Maret 2024 di Danau Toba.
“Tentu itu jadi promosi sebagai branding destinasi, mungkin dampak even besar ini tidak hanya pada hari H maupun seminggu sebelumnya. Namun ini adalah investasi masa depan ketika ini ada even kelas dunia tentu masyarakat dunia yang akan membincangkannya,” katanya kepada RMOLSumut, Rabu (28/2).
Praktisi pariwisata yang mengelola geosite Batu Hoda Samosir ini mengatakan investasi dalam bentuk promosi ini menjadi hal penting dalam dunia pariwisata. Ia mencontohkan pengalamannya ketika berada di Australia dimana warga disana sangat mengenal tempat wisata Bali.
“Saya tanya ke mereka tau destinasi wisata di Indonesia, mereka tidak tau Danau Toba tapi mereka tau Bali. Itu karena Bali sudah menjadi pembicaraan dunia, dan mereka pun mengaku sedang ngumpulin duit untuk ke sana,” ujarnya.
Hal seperti inilah yang menurut Ombang harus dimaknai dari berbagai even dunia yang digelar di Danau Toba. Hanya saja kata Ombang, stakeholder terkait juga harus menindaklanjutinya agar promosi tersebut tidak rusak oleh fakta yang akan ditemukan para wisatawan dunia di Danau Toba. Dalam hal ini, Ombang dengan lugas meminta agar pemerintah dan seluruh stakeholder terkait benar-benar memperhatikan kualitas air di Danau Toba.
“Bicara wisata danau ya pasti bicara kondisi air yang diharapkan jernih, sehat, bening. Jangan nanti pas wisatawan datang justru setelah pulang dia bicara soal keburukan Danau Toba karena airnya yang tidak seperti diharapkan,” ungkapnya.
Untuk ini kata dia, pemerintah dan masyarakat harus bergandeng tangan. Sebuah kesadaran kolektif harus dibangun dalam menjaga kualitas air di Danau Toba.
“Pemerintah harus membuat regulasi yang mendorong kesadaran masyarakat menjaga kualitas air di Danau Toba. Regulasi tentang air limbah perusahaan, restoran hingga regulasi yang menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke danau,” demikian Ombang Siboro.
© Copyright 2024, All Rights Reserved