Riko menjelaskan, pernyataan Edy tersebut memicu kontroversi ditengah masyarakat di kawasan Danau Toba. Pernyataan dengan alasan untuk menerapkan wisata halal tersebut rentan membuat masyarakat yang selama ini sudah hidup berdampingan dalam suasana kekeluargaan menjadi terusik.
\"Masyarakat disana selama ini hidup berdampingan antara yang muslim dan non muslim. Penghormatan atas perbedaan itu sangat tinggi. Bahkan sampai pada acara adat juga diterapkan dengan namanya \'Parsubang\' yang artinya saudara-saudara kita yang tidak mengkonsumsi babi,\" ujarnya.
Karena itu kata Riko, Edy Rahmayadi tidak perlu lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang justru mengusik kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik disana. Gubernur menurut mereka lebih baik fokus pada upaya menjaga kelestarian Danau Toba dari segala bentuk perusakan dan pencemaran.
\"Kalau beliau mau, aksi-aksi perusakan Danau Toba oleh perusaahaan-perusahaa yang ada disana yang diinvestigasi. Jangan mengusik hal yang selama ini tidak pernah dipersoalkan disana,\" pungkasnya.
Aksi ini berjalan damai dengan dikawal oleh pihak kepolisian. Saat melakukan aksinya, para mahasiswa juga membawa berbagai spanduk berisi tuntutan mereka dan juga memainkan alat musik tradisional Gondang." itemprop="description"/>
Riko menjelaskan, pernyataan Edy tersebut memicu kontroversi ditengah masyarakat di kawasan Danau Toba. Pernyataan dengan alasan untuk menerapkan wisata halal tersebut rentan membuat masyarakat yang selama ini sudah hidup berdampingan dalam suasana kekeluargaan menjadi terusik.
\"Masyarakat disana selama ini hidup berdampingan antara yang muslim dan non muslim. Penghormatan atas perbedaan itu sangat tinggi. Bahkan sampai pada acara adat juga diterapkan dengan namanya \'Parsubang\' yang artinya saudara-saudara kita yang tidak mengkonsumsi babi,\" ujarnya.
Karena itu kata Riko, Edy Rahmayadi tidak perlu lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang justru mengusik kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik disana. Gubernur menurut mereka lebih baik fokus pada upaya menjaga kelestarian Danau Toba dari segala bentuk perusakan dan pencemaran.
\"Kalau beliau mau, aksi-aksi perusakan Danau Toba oleh perusaahaan-perusahaa yang ada disana yang diinvestigasi. Jangan mengusik hal yang selama ini tidak pernah dipersoalkan disana,\" pungkasnya.
Aksi ini berjalan damai dengan dikawal oleh pihak kepolisian. Saat melakukan aksinya, para mahasiswa juga membawa berbagai spanduk berisi tuntutan mereka dan juga memainkan alat musik tradisional Gondang."/>
Riko menjelaskan, pernyataan Edy tersebut memicu kontroversi ditengah masyarakat di kawasan Danau Toba. Pernyataan dengan alasan untuk menerapkan wisata halal tersebut rentan membuat masyarakat yang selama ini sudah hidup berdampingan dalam suasana kekeluargaan menjadi terusik.
\"Masyarakat disana selama ini hidup berdampingan antara yang muslim dan non muslim. Penghormatan atas perbedaan itu sangat tinggi. Bahkan sampai pada acara adat juga diterapkan dengan namanya \'Parsubang\' yang artinya saudara-saudara kita yang tidak mengkonsumsi babi,\" ujarnya.
Karena itu kata Riko, Edy Rahmayadi tidak perlu lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang justru mengusik kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik disana. Gubernur menurut mereka lebih baik fokus pada upaya menjaga kelestarian Danau Toba dari segala bentuk perusakan dan pencemaran.
\"Kalau beliau mau, aksi-aksi perusakan Danau Toba oleh perusaahaan-perusahaa yang ada disana yang diinvestigasi. Jangan mengusik hal yang selama ini tidak pernah dipersoalkan disana,\" pungkasnya.
Aksi ini berjalan damai dengan dikawal oleh pihak kepolisian. Saat melakukan aksinya, para mahasiswa juga membawa berbagai spanduk berisi tuntutan mereka dan juga memainkan alat musik tradisional Gondang."/>
Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Mahasiswa Pecinta Danau Toba berunjuk rasa ke Kantor Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), di Jalan Pattimura, Medan, Senin (2/9/2019). Mereka mempertanyakan sikap dari BPODT atas munculnya pernyataan dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi soal wisata halal di Danau Toba.
Menurut mereka, pernyataan Edy Rahmayadi yang menyebutkan soal penertiban ternak babi merupakan pernyataan yang sangat mengusik warga di kawasan Danau Toba.
"Kita sama-sama tau bahwa hewan tersebut sangat penting dalam adat masyarakat disana," kata koordinator aksi Riko Nainggolan.
Riko menjelaskan, pernyataan Edy tersebut memicu kontroversi ditengah masyarakat di kawasan Danau Toba. Pernyataan dengan alasan untuk menerapkan wisata halal tersebut rentan membuat masyarakat yang selama ini sudah hidup berdampingan dalam suasana kekeluargaan menjadi terusik.
"Masyarakat disana selama ini hidup berdampingan antara yang muslim dan non muslim. Penghormatan atas perbedaan itu sangat tinggi. Bahkan sampai pada acara adat juga diterapkan dengan namanya 'Parsubang' yang artinya saudara-saudara kita yang tidak mengkonsumsi babi," ujarnya.
Karena itu kata Riko, Edy Rahmayadi tidak perlu lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang justru mengusik kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik disana. Gubernur menurut mereka lebih baik fokus pada upaya menjaga kelestarian Danau Toba dari segala bentuk perusakan dan pencemaran.
"Kalau beliau mau, aksi-aksi perusakan Danau Toba oleh perusaahaan-perusahaa yang ada disana yang diinvestigasi. Jangan mengusik hal yang selama ini tidak pernah dipersoalkan disana," pungkasnya.
Aksi ini berjalan damai dengan dikawal oleh pihak kepolisian. Saat melakukan aksinya, para mahasiswa juga membawa berbagai spanduk berisi tuntutan mereka dan juga memainkan alat musik tradisional Gondang.
Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Mahasiswa Pecinta Danau Toba berunjuk rasa ke Kantor Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), di Jalan Pattimura, Medan, Senin (2/9/2019). Mereka mempertanyakan sikap dari BPODT atas munculnya pernyataan dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi soal wisata halal di Danau Toba.
Menurut mereka, pernyataan Edy Rahmayadi yang menyebutkan soal penertiban ternak babi merupakan pernyataan yang sangat mengusik warga di kawasan Danau Toba.
"Kita sama-sama tau bahwa hewan tersebut sangat penting dalam adat masyarakat disana," kata koordinator aksi Riko Nainggolan.
Riko menjelaskan, pernyataan Edy tersebut memicu kontroversi ditengah masyarakat di kawasan Danau Toba. Pernyataan dengan alasan untuk menerapkan wisata halal tersebut rentan membuat masyarakat yang selama ini sudah hidup berdampingan dalam suasana kekeluargaan menjadi terusik.
"Masyarakat disana selama ini hidup berdampingan antara yang muslim dan non muslim. Penghormatan atas perbedaan itu sangat tinggi. Bahkan sampai pada acara adat juga diterapkan dengan namanya 'Parsubang' yang artinya saudara-saudara kita yang tidak mengkonsumsi babi," ujarnya.
Karena itu kata Riko, Edy Rahmayadi tidak perlu lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang justru mengusik kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik disana. Gubernur menurut mereka lebih baik fokus pada upaya menjaga kelestarian Danau Toba dari segala bentuk perusakan dan pencemaran.
"Kalau beliau mau, aksi-aksi perusakan Danau Toba oleh perusaahaan-perusahaa yang ada disana yang diinvestigasi. Jangan mengusik hal yang selama ini tidak pernah dipersoalkan disana," pungkasnya.
Aksi ini berjalan damai dengan dikawal oleh pihak kepolisian. Saat melakukan aksinya, para mahasiswa juga membawa berbagai spanduk berisi tuntutan mereka dan juga memainkan alat musik tradisional Gondang.