Hal yang sama disampaikan pengungsi asal Somalia, Sharmarke. Ia mengaku meninggalkan negaranya karena dilanda konflik. Ia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memperlakukan mereka dengan baik. Namun ia mengaku negara tujuan mereka bukan Indonesia, sehingga meminta agar UNHCR segera menangani persoalan mereka.
\"Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah banyak membantu. Tetapi kami ingin perubahan. UNHCR harus melakukan sesuatu terhadap nasib kami. Tak mungkin terus menjadi pengungsi,\" ujarnya.
Aksi unjuk rasa ini sudah kesekian kalinya dilakukan oleh para pengungsi yang berasal dari berbagai negara ini seperti Myanmar, Iran, dan negara lain. Mereka saat ini ditempatkan di tempat penampungan sementara di beberapa titik di Kota Medan." itemprop="description"/>
Hal yang sama disampaikan pengungsi asal Somalia, Sharmarke. Ia mengaku meninggalkan negaranya karena dilanda konflik. Ia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memperlakukan mereka dengan baik. Namun ia mengaku negara tujuan mereka bukan Indonesia, sehingga meminta agar UNHCR segera menangani persoalan mereka.
\"Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah banyak membantu. Tetapi kami ingin perubahan. UNHCR harus melakukan sesuatu terhadap nasib kami. Tak mungkin terus menjadi pengungsi,\" ujarnya.
Aksi unjuk rasa ini sudah kesekian kalinya dilakukan oleh para pengungsi yang berasal dari berbagai negara ini seperti Myanmar, Iran, dan negara lain. Mereka saat ini ditempatkan di tempat penampungan sementara di beberapa titik di Kota Medan."/>
Hal yang sama disampaikan pengungsi asal Somalia, Sharmarke. Ia mengaku meninggalkan negaranya karena dilanda konflik. Ia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memperlakukan mereka dengan baik. Namun ia mengaku negara tujuan mereka bukan Indonesia, sehingga meminta agar UNHCR segera menangani persoalan mereka.
\"Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah banyak membantu. Tetapi kami ingin perubahan. UNHCR harus melakukan sesuatu terhadap nasib kami. Tak mungkin terus menjadi pengungsi,\" ujarnya.
Aksi unjuk rasa ini sudah kesekian kalinya dilakukan oleh para pengungsi yang berasal dari berbagai negara ini seperti Myanmar, Iran, dan negara lain. Mereka saat ini ditempatkan di tempat penampungan sementara di beberapa titik di Kota Medan."/>
Ratusan imigran dari berbagai negara yang kini tinggal di Kota Medan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung CIMB Niaga, Jalan Listrik, medan, Kamis (22/8/2019). Aksi ini merekal lakukan untuk menuntut agar perwakilan dari The UN Refugee Agency (UNHCR) maupun perwakilan International fot Migration (IOM) yang berkantor di gedung tersebut segera mengirim mereka ke negara tujuan.
"Kami ingin segera dikirim ke negara tujuan. Kami sudah terlalu lama di sini. Ada yang empat tahun hingga delapan tahun. Di sini kami tidak bisa bekerja. Kami berhak mendapat kesempatan yang lebih baik," kata salah seorang imigran asal Iran bernama Farhat Aslani.
Hal yang sama disampaikan pengungsi asal Somalia, Sharmarke. Ia mengaku meninggalkan negaranya karena dilanda konflik. Ia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memperlakukan mereka dengan baik. Namun ia mengaku negara tujuan mereka bukan Indonesia, sehingga meminta agar UNHCR segera menangani persoalan mereka.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah banyak membantu. Tetapi kami ingin perubahan. UNHCR harus melakukan sesuatu terhadap nasib kami. Tak mungkin terus menjadi pengungsi," ujarnya.
Aksi unjuk rasa ini sudah kesekian kalinya dilakukan oleh para pengungsi yang berasal dari berbagai negara ini seperti Myanmar, Iran, dan negara lain. Mereka saat ini ditempatkan di tempat penampungan sementara di beberapa titik di Kota Medan.
Ratusan imigran dari berbagai negara yang kini tinggal di Kota Medan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung CIMB Niaga, Jalan Listrik, medan, Kamis (22/8/2019). Aksi ini merekal lakukan untuk menuntut agar perwakilan dari The UN Refugee Agency (UNHCR) maupun perwakilan International fot Migration (IOM) yang berkantor di gedung tersebut segera mengirim mereka ke negara tujuan.
"Kami ingin segera dikirim ke negara tujuan. Kami sudah terlalu lama di sini. Ada yang empat tahun hingga delapan tahun. Di sini kami tidak bisa bekerja. Kami berhak mendapat kesempatan yang lebih baik," kata salah seorang imigran asal Iran bernama Farhat Aslani.
Hal yang sama disampaikan pengungsi asal Somalia, Sharmarke. Ia mengaku meninggalkan negaranya karena dilanda konflik. Ia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memperlakukan mereka dengan baik. Namun ia mengaku negara tujuan mereka bukan Indonesia, sehingga meminta agar UNHCR segera menangani persoalan mereka.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah banyak membantu. Tetapi kami ingin perubahan. UNHCR harus melakukan sesuatu terhadap nasib kami. Tak mungkin terus menjadi pengungsi," ujarnya.
Aksi unjuk rasa ini sudah kesekian kalinya dilakukan oleh para pengungsi yang berasal dari berbagai negara ini seperti Myanmar, Iran, dan negara lain. Mereka saat ini ditempatkan di tempat penampungan sementara di beberapa titik di Kota Medan.