Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/8).
Pada
Munaslub 2017 lalu, Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi untuk
memimpin Partai Golkar. Waktu konsolidasi yang dimilikinya sangat
mepet. Pemilu 2019 sudah di depan mata.
\"Prestasi yang ditorehkan Airlangga yang memimpin Partai Golkar selama 2017-2019, pantas diapresiasi,\" tambah dia.
Menurut
Sya’roni, kerja keras Airlangga secara konsisten mampu menaikkan
elektabilitas Golkar yang sempat terpuruk. Pada November 2017,
elektabilitas Golkar menurut survei Poltracking hanya dikisaran 10,9
persen. Kasus korupsi yang menyeret Setya Novanto sangat memukul citra
Golkar.
Di bawah kepemimpinan Airlangga, Golkar mampu meraih
12,31 persen suara pada Pemilu 2019. Melonjak drastis dibanding
elektabilitas tahun 2017, sebelum dipimpin Airlangga.
\"Atas
prestasi tersebut dan atas kepiwaian Airlangga dalam menakhkodai Golkar,
maka sudah selayaknya bila kepemimpinannya dilanjutkan,\" ujar dia.
Sya’roni
juga melihat, selama kepemimpinan Airlangga, dinamika politik di
Partai Golkar sangat kondusif. Airlangga mampu merangkul semua faksi.
\"Dan
hebatnya lagi dalam pencalegan Pemilu Legislatif 2019, Airlangga
mengakomodir 133 caleg milenial dari 573 caleg DPR yang diajukan
Golkar,\" tandas Sya’roni. [fak]" itemprop="description"/>
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/8).
Pada
Munaslub 2017 lalu, Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi untuk
memimpin Partai Golkar. Waktu konsolidasi yang dimilikinya sangat
mepet. Pemilu 2019 sudah di depan mata.
\"Prestasi yang ditorehkan Airlangga yang memimpin Partai Golkar selama 2017-2019, pantas diapresiasi,\" tambah dia.
Menurut
Sya’roni, kerja keras Airlangga secara konsisten mampu menaikkan
elektabilitas Golkar yang sempat terpuruk. Pada November 2017,
elektabilitas Golkar menurut survei Poltracking hanya dikisaran 10,9
persen. Kasus korupsi yang menyeret Setya Novanto sangat memukul citra
Golkar.
Di bawah kepemimpinan Airlangga, Golkar mampu meraih
12,31 persen suara pada Pemilu 2019. Melonjak drastis dibanding
elektabilitas tahun 2017, sebelum dipimpin Airlangga.
\"Atas
prestasi tersebut dan atas kepiwaian Airlangga dalam menakhkodai Golkar,
maka sudah selayaknya bila kepemimpinannya dilanjutkan,\" ujar dia.
Sya’roni
juga melihat, selama kepemimpinan Airlangga, dinamika politik di
Partai Golkar sangat kondusif. Airlangga mampu merangkul semua faksi.
\"Dan
hebatnya lagi dalam pencalegan Pemilu Legislatif 2019, Airlangga
mengakomodir 133 caleg milenial dari 573 caleg DPR yang diajukan
Golkar,\" tandas Sya’roni. [fak]"/>
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/8).
Pada
Munaslub 2017 lalu, Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi untuk
memimpin Partai Golkar. Waktu konsolidasi yang dimilikinya sangat
mepet. Pemilu 2019 sudah di depan mata.
\"Prestasi yang ditorehkan Airlangga yang memimpin Partai Golkar selama 2017-2019, pantas diapresiasi,\" tambah dia.
Menurut
Sya’roni, kerja keras Airlangga secara konsisten mampu menaikkan
elektabilitas Golkar yang sempat terpuruk. Pada November 2017,
elektabilitas Golkar menurut survei Poltracking hanya dikisaran 10,9
persen. Kasus korupsi yang menyeret Setya Novanto sangat memukul citra
Golkar.
Di bawah kepemimpinan Airlangga, Golkar mampu meraih
12,31 persen suara pada Pemilu 2019. Melonjak drastis dibanding
elektabilitas tahun 2017, sebelum dipimpin Airlangga.
\"Atas
prestasi tersebut dan atas kepiwaian Airlangga dalam menakhkodai Golkar,
maka sudah selayaknya bila kepemimpinannya dilanjutkan,\" ujar dia.
Sya’roni
juga melihat, selama kepemimpinan Airlangga, dinamika politik di
Partai Golkar sangat kondusif. Airlangga mampu merangkul semua faksi.
\"Dan
hebatnya lagi dalam pencalegan Pemilu Legislatif 2019, Airlangga
mengakomodir 133 caleg milenial dari 573 caleg DPR yang diajukan
Golkar,\" tandas Sya’roni. [fak]"/>