Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/2).
Misalnya, pada penggunaaan anggaran untuk infrastruktur. Dia mencontohkan pembangunan infrastruktur era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. SBY ketika itu mengucurkan anggaran Rp150 triliun, sedangkan di era Presiden Jokowi menjadi Rp 400 triliun lebih.
\"Berarti anggaran infrastruktur naik sekitar 300 persen,\" kata dia.
Bila anggaran naik menjadi 300 persen, lanjut dia, seharusnya kebutuhan seperti semen dan baja untuk infrastruktur mengikuti kenaikan itu. \"Tetapi kenapa hanya 10 persen dan 40 persen,\" ujar dia.
" itemprop="description"/>
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/2).
Misalnya, pada penggunaaan anggaran untuk infrastruktur. Dia mencontohkan pembangunan infrastruktur era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. SBY ketika itu mengucurkan anggaran Rp150 triliun, sedangkan di era Presiden Jokowi menjadi Rp 400 triliun lebih.
\"Berarti anggaran infrastruktur naik sekitar 300 persen,\" kata dia.
Bila anggaran naik menjadi 300 persen, lanjut dia, seharusnya kebutuhan seperti semen dan baja untuk infrastruktur mengikuti kenaikan itu. \"Tetapi kenapa hanya 10 persen dan 40 persen,\" ujar dia.
"/>
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/2).
Misalnya, pada penggunaaan anggaran untuk infrastruktur. Dia mencontohkan pembangunan infrastruktur era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. SBY ketika itu mengucurkan anggaran Rp150 triliun, sedangkan di era Presiden Jokowi menjadi Rp 400 triliun lebih.
\"Berarti anggaran infrastruktur naik sekitar 300 persen,\" kata dia.
Bila anggaran naik menjadi 300 persen, lanjut dia, seharusnya kebutuhan seperti semen dan baja untuk infrastruktur mengikuti kenaikan itu. \"Tetapi kenapa hanya 10 persen dan 40 persen,\" ujar dia.
"/>
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Bambang Haryo mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dibesar-besarkan oleh Pemerintahan Joko Widodo cenderung asal-asalan.
"Nah infrastruktur Jokowi ini abal-abal atau asal-asal. Ini makanya harus dibuktikan," kata Bambang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/2).
Misalnya, pada penggunaaan anggaran untuk infrastruktur. Dia mencontohkan pembangunan infrastruktur era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. SBY ketika itu mengucurkan anggaran Rp150 triliun, sedangkan di era Presiden Jokowi menjadi Rp 400 triliun lebih.
"Berarti anggaran infrastruktur naik sekitar 300 persen," kata dia.
Bila anggaran naik menjadi 300 persen, lanjut dia, seharusnya kebutuhan seperti semen dan baja untuk infrastruktur mengikuti kenaikan itu. "Tetapi kenapa hanya 10 persen dan 40 persen," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved