Disebutkan Tarigan, berdasarkan laporan awal yang mereka peroleh, seorang warga melihat harimau pada Minggu (28/7). Saat itu yang bersangkutan sedang berada di atas pohon mangga. Objek yang disangka harimau itu berjarak sekitar 50 meter dari pohon mangga tersebut.
Tarigan menyebutkan, berdasarkan temuan sementara di Tongging, mereka baru sebatas menemukan jejak babi hutan di lokasi yang diduga tempat harimau itu muncul. Begitupun, pelacakan masih terus berlangsung. Langkah-langkah penanganan selanjutnya, bergantung pada temuan yang diperoleh di lapangan.
\"Langkah selanjutnya, kalau memang ada. Pasti akan melakukan antisipasi,\" kata Tarigan.
Konflik manusia dan harimau di Sumut terbilang cukup sering. Kurun 2017-2019 BBKSDA mencatat ada 17 kasus. Selain di Karo, saat ini masih dipantau juga pergerakan harimau yang kerap muncul di wilayah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam perkembangan terakhir harimau memangsa empat ekor kambing di Desa Batang Parsuluman, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan." itemprop="description"/>
Disebutkan Tarigan, berdasarkan laporan awal yang mereka peroleh, seorang warga melihat harimau pada Minggu (28/7). Saat itu yang bersangkutan sedang berada di atas pohon mangga. Objek yang disangka harimau itu berjarak sekitar 50 meter dari pohon mangga tersebut.
Tarigan menyebutkan, berdasarkan temuan sementara di Tongging, mereka baru sebatas menemukan jejak babi hutan di lokasi yang diduga tempat harimau itu muncul. Begitupun, pelacakan masih terus berlangsung. Langkah-langkah penanganan selanjutnya, bergantung pada temuan yang diperoleh di lapangan.
\"Langkah selanjutnya, kalau memang ada. Pasti akan melakukan antisipasi,\" kata Tarigan.
Konflik manusia dan harimau di Sumut terbilang cukup sering. Kurun 2017-2019 BBKSDA mencatat ada 17 kasus. Selain di Karo, saat ini masih dipantau juga pergerakan harimau yang kerap muncul di wilayah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam perkembangan terakhir harimau memangsa empat ekor kambing di Desa Batang Parsuluman, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan."/>
Disebutkan Tarigan, berdasarkan laporan awal yang mereka peroleh, seorang warga melihat harimau pada Minggu (28/7). Saat itu yang bersangkutan sedang berada di atas pohon mangga. Objek yang disangka harimau itu berjarak sekitar 50 meter dari pohon mangga tersebut.
Tarigan menyebutkan, berdasarkan temuan sementara di Tongging, mereka baru sebatas menemukan jejak babi hutan di lokasi yang diduga tempat harimau itu muncul. Begitupun, pelacakan masih terus berlangsung. Langkah-langkah penanganan selanjutnya, bergantung pada temuan yang diperoleh di lapangan.
\"Langkah selanjutnya, kalau memang ada. Pasti akan melakukan antisipasi,\" kata Tarigan.
Konflik manusia dan harimau di Sumut terbilang cukup sering. Kurun 2017-2019 BBKSDA mencatat ada 17 kasus. Selain di Karo, saat ini masih dipantau juga pergerakan harimau yang kerap muncul di wilayah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam perkembangan terakhir harimau memangsa empat ekor kambing di Desa Batang Parsuluman, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan."/>
Kabar mengenai munculnya seekor harimau membuat warga Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo menjadi cemas dan tidak berani beraktifitas pada perladangan mereka khususnya yang berbatasan dengan hutan. Kecemasan ini sendiri sudah direspon oleh pihak dari Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, Bidang Konservasi Wilayah I Kabanjahe, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, dengan mengirim petugas ke lokasi.
"Berdasarkan laporan warga, harimau itu terlihat Desa Tongging, Kecamatan Merek, Karo. Desa yang berbatasan dengan hutan. Kita sekarang ini masih upaya pembuktian," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, Tuahman Raya Tarigan, Selasa (30/7/2019).
Disebutkan Tarigan, berdasarkan laporan awal yang mereka peroleh, seorang warga melihat harimau pada Minggu (28/7). Saat itu yang bersangkutan sedang berada di atas pohon mangga. Objek yang disangka harimau itu berjarak sekitar 50 meter dari pohon mangga tersebut.
Tarigan menyebutkan, berdasarkan temuan sementara di Tongging, mereka baru sebatas menemukan jejak babi hutan di lokasi yang diduga tempat harimau itu muncul. Begitupun, pelacakan masih terus berlangsung. Langkah-langkah penanganan selanjutnya, bergantung pada temuan yang diperoleh di lapangan.
"Langkah selanjutnya, kalau memang ada. Pasti akan melakukan antisipasi," kata Tarigan.
Konflik manusia dan harimau di Sumut terbilang cukup sering. Kurun 2017-2019 BBKSDA mencatat ada 17 kasus. Selain di Karo, saat ini masih dipantau juga pergerakan harimau yang kerap muncul di wilayah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam perkembangan terakhir harimau memangsa empat ekor kambing di Desa Batang Parsuluman, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan.
Kabar mengenai munculnya seekor harimau membuat warga Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo menjadi cemas dan tidak berani beraktifitas pada perladangan mereka khususnya yang berbatasan dengan hutan. Kecemasan ini sendiri sudah direspon oleh pihak dari Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, Bidang Konservasi Wilayah I Kabanjahe, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, dengan mengirim petugas ke lokasi.
"Berdasarkan laporan warga, harimau itu terlihat Desa Tongging, Kecamatan Merek, Karo. Desa yang berbatasan dengan hutan. Kita sekarang ini masih upaya pembuktian," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, Tuahman Raya Tarigan, Selasa (30/7/2019).
Disebutkan Tarigan, berdasarkan laporan awal yang mereka peroleh, seorang warga melihat harimau pada Minggu (28/7). Saat itu yang bersangkutan sedang berada di atas pohon mangga. Objek yang disangka harimau itu berjarak sekitar 50 meter dari pohon mangga tersebut.
Tarigan menyebutkan, berdasarkan temuan sementara di Tongging, mereka baru sebatas menemukan jejak babi hutan di lokasi yang diduga tempat harimau itu muncul. Begitupun, pelacakan masih terus berlangsung. Langkah-langkah penanganan selanjutnya, bergantung pada temuan yang diperoleh di lapangan.
"Langkah selanjutnya, kalau memang ada. Pasti akan melakukan antisipasi," kata Tarigan.
Konflik manusia dan harimau di Sumut terbilang cukup sering. Kurun 2017-2019 BBKSDA mencatat ada 17 kasus. Selain di Karo, saat ini masih dipantau juga pergerakan harimau yang kerap muncul di wilayah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam perkembangan terakhir harimau memangsa empat ekor kambing di Desa Batang Parsuluman, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan.