Banyaknya jumlah usia produktif dari kalangan lulusan perguruan tinggi, menurut Ikrimah menjadi masalah sosial bagi Kota Medan.
\"Mestinya mereka (lulusan perguruan tinggi yang menganggur) bisa menjadi harapan bagi Medan. Tidak hanya terserap pasar, tapi juga bisa menciptakan pasar baru,\" kata Ikrimah.
\"Tentu saja, mindset diubah. Jangan ada lagi yang merasa, bahwa kota ini bukan rumah kita. Tak punya rasa memiliki kota membuat aspek lain ikut bermasalah,\" kata Ikrimah.
Menurut Ikrimah, membangun mindset memiliki kota Medan harus dimulai dari sekolah tingkat paling dasar. Untuk itu, sejak di pendidikan dasar mestinya pengenalan terhadap kota sudah dilakukan.
\"Dulu ketika sekolah dasar ada program untuk mengunjungi situs-situs bersejarah. Dan ini bisa dimulai lagi hari ini. Untuk mereset dan memulai program baru terhadap pemahaman sehingga rasa memiliki kota hadir dan kuat,\" demikian Ikrimah. [hta]
" itemprop="description"/>
Banyaknya jumlah usia produktif dari kalangan lulusan perguruan tinggi, menurut Ikrimah menjadi masalah sosial bagi Kota Medan.
\"Mestinya mereka (lulusan perguruan tinggi yang menganggur) bisa menjadi harapan bagi Medan. Tidak hanya terserap pasar, tapi juga bisa menciptakan pasar baru,\" kata Ikrimah.
\"Tentu saja, mindset diubah. Jangan ada lagi yang merasa, bahwa kota ini bukan rumah kita. Tak punya rasa memiliki kota membuat aspek lain ikut bermasalah,\" kata Ikrimah.
Menurut Ikrimah, membangun mindset memiliki kota Medan harus dimulai dari sekolah tingkat paling dasar. Untuk itu, sejak di pendidikan dasar mestinya pengenalan terhadap kota sudah dilakukan.
\"Dulu ketika sekolah dasar ada program untuk mengunjungi situs-situs bersejarah. Dan ini bisa dimulai lagi hari ini. Untuk mereset dan memulai program baru terhadap pemahaman sehingga rasa memiliki kota hadir dan kuat,\" demikian Ikrimah. [hta]
"/>
Banyaknya jumlah usia produktif dari kalangan lulusan perguruan tinggi, menurut Ikrimah menjadi masalah sosial bagi Kota Medan.
\"Mestinya mereka (lulusan perguruan tinggi yang menganggur) bisa menjadi harapan bagi Medan. Tidak hanya terserap pasar, tapi juga bisa menciptakan pasar baru,\" kata Ikrimah.
\"Tentu saja, mindset diubah. Jangan ada lagi yang merasa, bahwa kota ini bukan rumah kita. Tak punya rasa memiliki kota membuat aspek lain ikut bermasalah,\" kata Ikrimah.
Menurut Ikrimah, membangun mindset memiliki kota Medan harus dimulai dari sekolah tingkat paling dasar. Untuk itu, sejak di pendidikan dasar mestinya pengenalan terhadap kota sudah dilakukan.
\"Dulu ketika sekolah dasar ada program untuk mengunjungi situs-situs bersejarah. Dan ini bisa dimulai lagi hari ini. Untuk mereset dan memulai program baru terhadap pemahaman sehingga rasa memiliki kota hadir dan kuat,\" demikian Ikrimah. [hta]
Dari data indeks pembangunan manusia, Medan memiliki banyak stok sarjana yang menganggur.
Padahal, mestinya di tangan mereka lah masa depan Medan digantungkan.
"Usia lulusan sekolah menengah atas lebih banyak terserap pasar. Walaupun sebatas pekerja kasar," kata legislator PKS, Ikrimah Hamidy dalam Program Social Infinity Meetup di Kantor Redaksi RMOLSumut, Sabtu (5/8).
Banyaknya jumlah usia produktif dari kalangan lulusan perguruan tinggi, menurut Ikrimah menjadi masalah sosial bagi Kota Medan.
"Mestinya mereka (lulusan perguruan tinggi yang menganggur) bisa menjadi harapan bagi Medan. Tidak hanya terserap pasar, tapi juga bisa menciptakan pasar baru," kata Ikrimah.
"Tentu saja, mindset diubah. Jangan ada lagi yang merasa, bahwa kota ini bukan rumah kita. Tak punya rasa memiliki kota membuat aspek lain ikut bermasalah," kata Ikrimah.
Menurut Ikrimah, membangun mindset memiliki kota Medan harus dimulai dari sekolah tingkat paling dasar. Untuk itu, sejak di pendidikan dasar mestinya pengenalan terhadap kota sudah dilakukan.
"Dulu ketika sekolah dasar ada program untuk mengunjungi situs-situs bersejarah. Dan ini bisa dimulai lagi hari ini. Untuk mereset dan memulai program baru terhadap pemahaman sehingga rasa memiliki kota hadir dan kuat," demikian Ikrimah. [hta]
Dari data indeks pembangunan manusia, Medan memiliki banyak stok sarjana yang menganggur.
Padahal, mestinya di tangan mereka lah masa depan Medan digantungkan.
"Usia lulusan sekolah menengah atas lebih banyak terserap pasar. Walaupun sebatas pekerja kasar," kata legislator PKS, Ikrimah Hamidy dalam Program Social Infinity Meetup di Kantor Redaksi RMOLSumut, Sabtu (5/8).
Banyaknya jumlah usia produktif dari kalangan lulusan perguruan tinggi, menurut Ikrimah menjadi masalah sosial bagi Kota Medan.
"Mestinya mereka (lulusan perguruan tinggi yang menganggur) bisa menjadi harapan bagi Medan. Tidak hanya terserap pasar, tapi juga bisa menciptakan pasar baru," kata Ikrimah.
"Tentu saja, mindset diubah. Jangan ada lagi yang merasa, bahwa kota ini bukan rumah kita. Tak punya rasa memiliki kota membuat aspek lain ikut bermasalah," kata Ikrimah.
Menurut Ikrimah, membangun mindset memiliki kota Medan harus dimulai dari sekolah tingkat paling dasar. Untuk itu, sejak di pendidikan dasar mestinya pengenalan terhadap kota sudah dilakukan.
"Dulu ketika sekolah dasar ada program untuk mengunjungi situs-situs bersejarah. Dan ini bisa dimulai lagi hari ini. Untuk mereset dan memulai program baru terhadap pemahaman sehingga rasa memiliki kota hadir dan kuat," demikian Ikrimah. [hta]