Pelaksanaan kegiatan ‘3rd Indonesia Pest Academy 2023’ di Bali menjadi ajang penting untuk semakin membuka informasi luas tentang pentingnya pengendalian hama dan vektor.
Tidak hanya itu, ajang ini juga menjadi wadah bagi para pengusaha di bidang pengendalian hama untuk berkolaborasi untuk dapat bangkit bersama.
Demikian disampaikan Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) Sumatera Utara, Wilson Rio Daulay yang mengikuti kegiatan tersebut di Bali pada 22-23 Agustus 2023.
“Even tahunan bertaraf internasional ini menjadi sangat penting. Disini seluruh anggota asosiasi saling bertukar informasi terkait perkembangan industri Pest Control di Indonesia,” katanya didampingi Penasehat DPD ASPPHAMI Sumut Ir Wesley Sianipar, Rabu (23/8/2023).
Wilson menjelaskan, Indonesia Pest Academy 2023 memilih tema “Post Pandemic Pest Control Challenges & Opportunities”. Hal ini memiliki arti yang sangat luas seputar pengendalian hama dan vektor pasca pademi, tantangan dan juga peluang yang ada. Dalam kegiatan ini, mereka mengikuti seminar-seminar yang menghadirkan para pakar lingkungan hidup.
“Artinya kami dari DPD ASPPHAMI Sumut menilai, lewat kegiatan ini kita semakin diperkaya mengenai informasi-informasi, teknologi hingga peluang bisnis. Tentu ini menjadi hal yang sangat bermanfaat yang akan kami sampaikan kepada anggota asosiasi di Sumatera Utara,” ungkapnya.
Saat ini kata Wilson, terdapat banyak tantangan yang masih terus menjadi persoalan dalam pengendalian hama dan vektor. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pengendalian hama dan vektor menjadi tantangan tersendiri. Pada sisi lain, kebijakan dari pemerintah untuk membuat regulasi terkait kewajiban dalam penanggulangan hama tersebut juga dinilai belum menjawab tantangan yang ada.
“Harus ada perhatian khusus dari pemerintah mengenai pengendalian hama dan vektor yang terus berkembang. Saya mencontohkan pembangunan IKN memanfaatkan lahan perkebunan gambut. Dengan alihfungsi ini, akan ada jenis rayap yang bertumbuh dan berkembang, ini harus menjadi perhatian agar tidak merusak,” ungkapnya.
Sementara itu, Penasehat DPD ASPPHAMI Sumut, Ir Wesley Sianipar mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang menurutnya semakin membuka mata terkait perkembangan teknologi pengendalian hama. Hadirnya para pakar pengendalian hama dari dalam dan luar negeri seperti Ms. Regine Lim dari Malaysia Pest Management Association; Ms. Liwat Cordel dari Pest Control Association of The Philippines; Mr. Albert Lee dari Singapore Pest Management Association maupun Prof. Dr. Dodi Nandika selaku pakar rayap dari ITB, semakin membuka mata mengenai perkembangan teknologi pengendalian hama dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
“Dari paparan mereka tentu kita berharap pemerintah semakin mendorong berbagai regulasi mengenai pengendalian hama serta melibatkan para profesional dalam pelaksanaan pengendalian hama tersebut. Kolaborasi pemerintah dan pengusaha di bidang ini harus diperkuat,” pungkasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh kegiatan ini diikuti 250 peserta dari seluruh DPD ASPPHAMI di Indonesia. Selain mereka hadir juga 50 peserta perwakilan delegasi dari negara Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Maldives dan India.
© Copyright 2024, All Rights Reserved