Asep menjelaskan, Mujahid 212 memiliki tiga agenda. Pertama berjuang membela Islam kapanpun dan di manapun. Agenda kedua, imbuhnya, adalah istikamah membela umat dan rakyat.
\"Ketiga agenda kita akan jadi bagian terpenting dalam aksi bela Indonesia,\" lanjutnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam kesempatan tersebut, ia berharap aparat kepolisian tidak akan menghalangi massa yang akan menyampaikan aspirasinya. Ia juga menampik tuduhan makar yang mungkin disematkan kepada kelompoknya.
\"Tidak ada kita ini untuk makar, kita minta dari mimbar ini jika ada massa yang hadir menyaksikan persidangan agar tidak dihalang-halangi,\" tegasnya.
Lebih lanjut, Asep memastikan besok pada saat sidang pleno keputusan MK tetap akan melakukan aksi turun ke jalan.
\"Terakhir intinya saya ingin menyampaikan kepada alumni 212 ini, nanti silakan hubungi alumni 212 besok kita berkumpul minimal 1 juta orang,\" pungkasnya.[top]
" itemprop="description"/>
Asep menjelaskan, Mujahid 212 memiliki tiga agenda. Pertama berjuang membela Islam kapanpun dan di manapun. Agenda kedua, imbuhnya, adalah istikamah membela umat dan rakyat.
\"Ketiga agenda kita akan jadi bagian terpenting dalam aksi bela Indonesia,\" lanjutnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam kesempatan tersebut, ia berharap aparat kepolisian tidak akan menghalangi massa yang akan menyampaikan aspirasinya. Ia juga menampik tuduhan makar yang mungkin disematkan kepada kelompoknya.
\"Tidak ada kita ini untuk makar, kita minta dari mimbar ini jika ada massa yang hadir menyaksikan persidangan agar tidak dihalang-halangi,\" tegasnya.
Lebih lanjut, Asep memastikan besok pada saat sidang pleno keputusan MK tetap akan melakukan aksi turun ke jalan.
\"Terakhir intinya saya ingin menyampaikan kepada alumni 212 ini, nanti silakan hubungi alumni 212 besok kita berkumpul minimal 1 juta orang,\" pungkasnya.[top]
"/>
Asep menjelaskan, Mujahid 212 memiliki tiga agenda. Pertama berjuang membela Islam kapanpun dan di manapun. Agenda kedua, imbuhnya, adalah istikamah membela umat dan rakyat.
\"Ketiga agenda kita akan jadi bagian terpenting dalam aksi bela Indonesia,\" lanjutnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam kesempatan tersebut, ia berharap aparat kepolisian tidak akan menghalangi massa yang akan menyampaikan aspirasinya. Ia juga menampik tuduhan makar yang mungkin disematkan kepada kelompoknya.
\"Tidak ada kita ini untuk makar, kita minta dari mimbar ini jika ada massa yang hadir menyaksikan persidangan agar tidak dihalang-halangi,\" tegasnya.
Lebih lanjut, Asep memastikan besok pada saat sidang pleno keputusan MK tetap akan melakukan aksi turun ke jalan.
\"Terakhir intinya saya ingin menyampaikan kepada alumni 212 ini, nanti silakan hubungi alumni 212 besok kita berkumpul minimal 1 juta orang,\" pungkasnya.[top]
"/>
RMOLSumut. Kendati sudah ada imbauan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan para petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Persaudaraan Alumni (PA) 212 seakan tak peduli. Mereka bersikeras melakukan aksi, walau sudah dilarang polisi.
Hal itu terungkap dari pernyataan Pelaksana Tugas (PLT) PA 212 Ustad Asep Syarifuddin. Ia memastikan pihaknya kembali turun ke jalan mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) besok.
Hal tersebut disampaikannya saat berorasi di atas mobil komando di depan ribuan massa yang hadir. Menurutnya, aksi ini bukan terkait politik. Sehingga, ia tidak peduli siapapun yang akan menjadi Presiden RI selanjutnya.
"Kita mengikuti proses politik dalam rangka membela Islam, membela umat, menjaga Republik Indonesia, mau siapapun yang menang, mau Jokowi, mau Prabowo, mau ada Pemilu, mau tidak ada Pemilu, kita mujahid 212 akan terus turun ke jalan kalau ada kezaliman," ujar Asep, Rabu (26/6).
Asep menjelaskan, Mujahid 212 memiliki tiga agenda. Pertama berjuang membela Islam kapanpun dan di manapun. Agenda kedua, imbuhnya, adalah istikamah membela umat dan rakyat.
"Ketiga agenda kita akan jadi bagian terpenting dalam aksi bela Indonesia," lanjutnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam kesempatan tersebut, ia berharap aparat kepolisian tidak akan menghalangi massa yang akan menyampaikan aspirasinya. Ia juga menampik tuduhan makar yang mungkin disematkan kepada kelompoknya.
"Tidak ada kita ini untuk makar, kita minta dari mimbar ini jika ada massa yang hadir menyaksikan persidangan agar tidak dihalang-halangi," tegasnya.
Lebih lanjut, Asep memastikan besok pada saat sidang pleno keputusan MK tetap akan melakukan aksi turun ke jalan.
"Terakhir intinya saya ingin menyampaikan kepada alumni 212 ini, nanti silakan hubungi alumni 212 besok kita berkumpul minimal 1 juta orang," pungkasnya.[top]
RMOLSumut. Kendati sudah ada imbauan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan para petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Persaudaraan Alumni (PA) 212 seakan tak peduli. Mereka bersikeras melakukan aksi, walau sudah dilarang polisi.
Hal itu terungkap dari pernyataan Pelaksana Tugas (PLT) PA 212 Ustad Asep Syarifuddin. Ia memastikan pihaknya kembali turun ke jalan mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) besok.
Hal tersebut disampaikannya saat berorasi di atas mobil komando di depan ribuan massa yang hadir. Menurutnya, aksi ini bukan terkait politik. Sehingga, ia tidak peduli siapapun yang akan menjadi Presiden RI selanjutnya.
"Kita mengikuti proses politik dalam rangka membela Islam, membela umat, menjaga Republik Indonesia, mau siapapun yang menang, mau Jokowi, mau Prabowo, mau ada Pemilu, mau tidak ada Pemilu, kita mujahid 212 akan terus turun ke jalan kalau ada kezaliman," ujar Asep, Rabu (26/6).
Asep menjelaskan, Mujahid 212 memiliki tiga agenda. Pertama berjuang membela Islam kapanpun dan di manapun. Agenda kedua, imbuhnya, adalah istikamah membela umat dan rakyat.
"Ketiga agenda kita akan jadi bagian terpenting dalam aksi bela Indonesia," lanjutnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam kesempatan tersebut, ia berharap aparat kepolisian tidak akan menghalangi massa yang akan menyampaikan aspirasinya. Ia juga menampik tuduhan makar yang mungkin disematkan kepada kelompoknya.
"Tidak ada kita ini untuk makar, kita minta dari mimbar ini jika ada massa yang hadir menyaksikan persidangan agar tidak dihalang-halangi," tegasnya.
Lebih lanjut, Asep memastikan besok pada saat sidang pleno keputusan MK tetap akan melakukan aksi turun ke jalan.
"Terakhir intinya saya ingin menyampaikan kepada alumni 212 ini, nanti silakan hubungi alumni 212 besok kita berkumpul minimal 1 juta orang," pungkasnya.[top]