Kabar Buruk Di Akhir Pekan, IHSG Terpuruk Dan Rupiah Tembus Rp 16.400

Pada hari ini tidak ada agenda ekonomi yang sebenarnya bisa begitu memberikan tekanan terhadap mata uang Rupiah maupun IHSG.

Sejumlah indikator ekuangan menunjukan bahwa pasar keuangan di tanah air relatif bergerak stabil pada perdagangan hari ini. Namun nyatanya kinerja mata uang rupiah maupun IHSG terpuruk cukup dalam di akhir pekan.

Mata uang rupiah di pasar non delivery forward (NDF) terpantau melemah hingga menyentuh level 16.471 per US Dolar. Rupiah di pasar NDF nyaris menyentuh 16.500 per US Dolarnya. Dan pada sisi penutupan perdagangan, rupiah ditutup melemah di level 16.395 per US Dolar. 

“Di pasar keuangan domestik, kinerja rupiah mampu mengurangi kerugiannya setelah mencatatkan pelemahan di level 16.416 per US Dolar,” kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (14/6).

Namun menurutnya, pelaku pasar mewaspadai kinerja Rupiah di pasar NDF offshore. Dimana Rupiah akan tetap diperdagangkan dan akan dijadikan sebagai acuan pembentukan harga selanjutnya. Meskipun harga di pasar NDF tidak selalu seirama dengan kinerjanya di pasar keuangan domestik. Namun, kinerja rupiah di pasar NDF justru berpeluang menggiring kinerja ruiah di pasar domestik.

Selanjutnya, pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini juga turut memicu terjadinya pelemahan pada IHSG. Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, IHSG anjlok 1.42% di level 6.734,83. Dan seperti biasanya, investor asing justru  membukukan transaksi beli bersih senilai 1.4 Triliun. IHSG menjadi salah satu bursa yang berkinerja paling buruk diantara bursa di Asia lainnya.

Berbeda dengan IHSG maupun rupiah, harga emas justru mengalami pemulihan kinerja pada perdagangan sore ini. Harga emas ditransaksikan menguat di kisaran level $2.317 per ons troy nya. Dan jika dirupiahkan, harga emas ditransaksikan 1.23 juta per gramnya. 

“Harga emas mengalami kenaikan seiring dengan melemahnya kinerja mata uang rupiah serta membaikny aharga emas dunia,” pungkasnya.