Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Kabupaten Batu Bara (PB GEMKARA) merespon munculnya wacana perombakan Lambang Daerah Kabupaten Batu Bara.
Ketua Umum Pengurus Besar Khairul Muslim menilai Lambang Kabupaten Batubara memiliki makna filosofis yang sangat kuat yang dihasilkan lewat berbagai pertimbangan budaya yang ada. Dengan demikian, perombakan lambang yang kini disebut sudah dalam tahap proses sayembara menurutnya harus diperhitungkan ulang.
"Tentunya, kita mempertanyakan latar belakang dan alasan prinsipil dilakukan perubahan lambang daerah tersebut," kata Khairul, Rabu (12/1/2022).
Khairul menyebutkan saat ini lambang Kabupaten Batubara masih sangat relevan dengan budaya masyarkat yang ada disana. Dengan demikian, tidak ada urusan mendesak untuk merombak lambang yang sudah ada sejak Kabupaten Batubara tersebut resmi mekar dari Kabupaten Asahan.
"Secara substansial apanya yang salah dalam lambang tersebut. Jika memang ada yang salah, maka ketika ada rencana merubahnya maka harus dilakukan secara matang. Logo Daerah Kabupaten Batu Bara harus menggambarkan eksistensi perjuangan Batubara di masa lalu dan gagasan dan cita-cita masa depan maka harus benar benar dipertimbangkan secara arif dan bijaksana. Jangan dilakukan secara gegabah tanpa mempertimbangkan secara matang," ujarnya.
Sosok yang juga wartawan senior ini berharap tidak ada unsur politis untuk kepentingan golongan tertentu terkait wacana perubahan lambang tersebut.
"Pertanyaan lagi, seberapa pentingnya dilakukan perubahan lambang tersebut. Apakah lambang daerah Kabupaten Batu Bara yang ada saat ini yang disahkan berdasarkan Perda Nomor 55 Tahun 2009 ada kesalahan besar sehingga dengan ada kesalahan itu tidak mampu menumbuhkan energi positif dan spirit sebagaimana ditunjukkan roh perjuangan itu ketika perjuangan mendirikan Kabupaten Batu Bara yang dipelopori GEMKARA bersama elemen masyarakat Batu Bara lainnya," sebut Khairul yang juga Ketua IPTI/ Pemuda Tarbiyah Sumut," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved