Hanya berselang satu hari, Kasus Harimau Sumatera menerkam ternak milik warga kembali terjadi di Dusun Selayang, Desa Lau Demak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
Pagi tadi, Jumat (8/1), warga kembali menemukan ternak mereka mati dengan luka gigitan dan cakaran pada bagian leher dan badan yang diperkirakan akibat terkaman binatang buas tersebut. Jarak ternak mati ini tidak jauh dari ternah sebelumnya yang juga menjadi korban dimangsa harimau yakni hanya berjarak sekitar 100 meter.
"Benar, pagi tadi, waktu subuh lah ditemukan ada bangkai lembu lagi dimangsa harimau. Jaraknya sekitar 100 meter dari kejadian sebelumnya," kata Camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Teguh Setiawan mengatakan pihaknya bersama dengan BBTNGL dan mitra lainnya seperti WCS-IP dan Yayasan Hutan Untuk Anak (YHUA) masih berada di lokasi berkomunikasi dengan masyarakat dan melakukan sejumlah langkah.
"Langkah-langkah persiapan sudah disusun, salah satunya kandang (kerangkeng) sudah diambil dari Besitang," katanya.
Menurutnya, kemungkinan harimau akan direlokasi. Namun pihaknya pihaknya tetap melihat situasi di lapangan.
"Sepertinya memang mengarah mau direlokasi. Cuman masih melihat situasi di lapangan. Informasi (kerangkeng) sudah mulai bergerak. Kita tim masih sama, bareng tim dari BBTNGL, WCS, YHUA, dan lainnya," katanya.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok, BBTNGL, Palber Turnip membenarkan pihaknya sedang mengambil kandang dari Besitang untuk dibawa ke Desa Lau Damak. Kandang tersebut, hari ini akan dipasang dan meletakkan kambing untuk memancing datangnya harimau.
"Hari ini akan dipaksakan terpasang. Biar kita jadikan korban terakhir ini sebagai tumbal, kita tambahkan kambing untuk memancing di datang," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved